Dirilis

31 Januari 2023

Penulis

BTPN Mitra Bisnis

Komoditas kelapa merupakan tanaman perkebunan yang cukup besar kontribusinya terhadap perekonomian Indonesia. Sebagian besar produksi kelapa Indonesia dimanfaatkan untuk konsumsi dan industri dalam negeri. Industri tersebut berupa industri rumah tangga, kecil, dan menengah yang membutuhkan bahan baku kelapa sebagai upaya diversifikasi produk kelapa sehingga memiliki nilai tambah. Selain itu, perkebunan kelapa memiliki luasan kedua terbesar di Indonesia setelah perkebunan kelapa sawit

 

Pemanfaatan Arang Kelapa 

Batok kelapa selama ini hanya dimanfaatkan sebagai bahan bakar oleh pedagang sate, pedagang ikan serta untuk penyadapan karet oleh pihak perhutani. Padahal sebenarnya batok kelapa masih dapat diolah menjadi produk-produk yang memiliki daya saing tinggi sebagai berikut: 

  1. Sebagai bahan dasar pembuatan kosmetik. Berdasarkan penelitian, arang bisa melembutkan wajah dan membersihkan muka. Arang juga dapat mengobati bintik-bintik hitam dan kerutan di wajah. Gak cuma itu aja, arang juga bisa mengurangi kadar minyak di wajah dan menjaga kelembaban alami kulit, mengurangi racun yang terpapar di kulit jadi bisa terhindar dari radikal bebas. Selain itu, arang juga bisa menghilangkan bau badar, sebagai pemutih gigi, dan bisa membersihkan kulit kepala. 
  2. Briket arang batok kelapa merupakan bahan bakar alternatif yang kerap berguna untuk memasak. Terutama untuk memanggang bahan makanan seperti di Eropa, di negara Timur Tengah menggunakan untuk keperluan rokok pipa shisha. Sedangkan di Asia seperti di Korea Selatan dan Jepang briket arang kelapa menggunakan untuk keperluan memasak di restoran. Dikarenakan, arang batok kelapa menghasilkan panas yang lebih besar jika dibandingkan dengan arang dari bahan tanaman bakau. Selain itu, tidak merusak tanaman seperti tanaman bakau serta tidak menimbulkan asap. Apalagi, terkait dengan isu pemanasan global yang sangat sensitif. 
  3. Sebagai penyerap racun yang sangat efektif di dalam tubuh cara mengkonsumsi. Tetapi, akan jauh lebih baik jika anda menggunakan arang yang sudah menjadi karbon aktif. Karena selain jauh lebih efektif, karbon aktif jauh lebih aman dan sudah diaktivasi juga bisa digunakan sebagai penawar bagi orang yang mengalami overdosis baik keracunan seperti keracunan pestisida. 


Harga arang batok kelapa di atas kami rangkum dari berbagai sumber, termasuk situs jual beli online yang ada di Indonesia. Dibandingkan tahun sebelumnya, harganya sebenarnya relatif tidak banyak berubah. Namun, arang batok kelapa AI Arang yang tahun sebelumnya dijual Rp 9.950 per kg, naik drastis menjadi Rp15 ribuan per kg pada 2021 dan 2022. Sementara, harga arang batok kelapa 50 kg juga naik dari Rp 500 ribu menjadi Rp 600 ribu pada 2021, lalu naik lagi jadi Rp 750 ribu pada 2022. 

 

Ekspor Arang Batok Kelapa 

Data BPS menunjukkan bahwa nilai ekspor arang kelapa tahun 2021 mengalami kenaikan sebesar 23% dengan nilai ekspor mencapai US$ 4.930,15 juta dan jumlah ekspor arang batok kelapa pun meningkat sejak 2019. Berikut merupakan datanya:

Sebelumnya pada tahun 2020 nilai ekspor arang batok kelapa mengalami penurunan sebesar 4,73% yaitu US$ 3.789,79. Hal ini dipengaruhi oleh pandemi Covid-19 yang dimana terdapat pembatasan untuk kegiatan ekspor maupun impor. Akan tetapi, pada 2021 mulai meningkat kembali nilai ekspor arang batok kelapa yaitu sebesar US$ 4.930,15 juta yang disebabkan oleh meningkatnya permintaan pasar dari Timur Tengah. Berikut merupakan datanya:

Produk arang batok kelapa memiliki potensi pasar ekspor yang besar hingga mancanegara. Mulai dari Amerika Serikat, Amerika Latin, Rusia, Eropa, Asia, Timur Tengah dan lainnya. Salah satu faktornya adalah kualitas arang batok kelapa kelapa Indonesia dinilai terbaik oleh pasar internasional. Arang batok kelapa biasanya digunakan sebagai bahan bakar barbeque (BBQ) di kawasan Eropa. Saat ini, produk briket dunia terutama untuk BBQ masih didominasi arang kayu. Ke depannya arang batok kelapa akan berpotensi menjadi produk substitusi arang kayu karena tidak merusak alam sehingga ramah lingkungan. Apalagi di Eropa sensitif terhadap isu pemanasan global. Selain itu, arang batok kelapa juga diminati negara Timur Tengah digunakan untuk shisha. 

 

Tantangan Usaha Arang Batok Kelapa 

Saat ini, arang batok kelapa memiliki permintaan pasar yang tinggi. Namun saat ini, ketersediaan bahan baku menjadi permasalahan utama dalam pembuatan arang batok kelapa. Menurut Ketua Umum Himpunan Pengusaha Arang batok kelapa Kelapa Indonesaia (HIPBAKI), ekspor butir kelapa utuh yang berlebihan ke luar negeri menyebabkan kesulitan bahan baku untuk produksi briket. Di mana, limbah tempurung kelapa yang menjadi bahan baku utama produksi briket menjadi langka. Akibatnya, produksi briket tidak berjalan sesuai permintaan. Jika melihat ke hulu, data Direktorat Jenderal Perkebunan menunjukan bahwa luas areal kelapa Indonesia mengalami penurunan sebesar 0,99% per tahun selama periode 2011 - 2020. Di mana luas areal kelapa pada tahun 2011 sebesar 3,77 juta ha dan turun menjadi 3,38 juta ha pada tahun 2020. Saat ini, 98,97% kelapa Indonesia diusahakan oleh perkebunan rakyat di mana menerapkan pola monokultur dan produktivitasnya masih rendah. Seiring dengan perkembangan luas areal yang mengalami penurunan, selama sepuluh tahun terakhir produksi kelapa juga turun 1,22% per tahun. Produktivitas kelapa juga mengalami penurunan mencapai 0,42% per tahun. 

Selain ketersedian bahan baku, persoalan lainnya terkait dengan ekspor. Di mana, pihak shipping sangat jarang yang mau mengangkut arang batok kelapa, padahal arang batok kelapa ini berasal dari produk limbah yang ramah lingkungan. Akibatnya, pengiriman produk arang batok kelapa untuk tujuan ekspor ke beberapa negara juga mengalami kendala. Pihak shipping tidak mau mengangkut produksi arang batok kelapa dengan alasan yang tidak jelas dan berbagai persyaratan yang menyulitkan. Maka dari itu, terjadi penumpukan produk briket di pergudangan pabrik. Permasalahan lainnya yaitu pengusaha asing yang sempat menjadi pelanggan industri briket domestik kini masuk ke Indonesia secara ilegal. Belum adanya regulasi, membuat pengusaha asing tersebut menjadi pesaing pelaku usaha dalam negeri. Pengusaha asing tersebut membuat pabrik berlokasi di Jawa, Kalimantan dan Sulawesi. Kehadiran pengusaha asing di bisnis produksi arang batok kelapa di Indonesia membuat pelaku usaha dalam negeri tidak optimal mendapatkan permintaan dari importir dan justru dapat mematikan pelaku usaha dalam negeri. Pelaku usaha arang batok kelapa ini kebanyakan berskala kecil dan menengah. Di mana industri arang batok kelapa dapat dikerjakan oleh industri rumah tangga dan oleh unskill labour dikarenakan relatif mudah dan tidak memerlukan modal yang besar.

Jika Anda pertanyaan terkait topik ini, silakan berkonsultasi secara gratis di Tanya Ahli. Daftarkan dulu diri Anda untuk akses penuh ke seluruh fitur Daya.id.

Sumber:

Berbagai sumber

Sumber gambar : unsplash.com

Penilaian :

4.8

4 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Arrino Fatra

13 Pebruari 2023

Keren

Balas

. 0

Choiril Arief Permana

01 Pebruari 2023

👍

Balas

. 0

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Ari Handojo

Business Coach

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS