Dirilis

07 Januari 2023

Penulis

BTPN Mitra Bisnis

Secara umum, industri perunggasan di Indonesia terkait dengan sektor-sektor usaha poultry breeding, commercial broiler dan produksi telur dan village poultry production. Selain itu, industri perunggasan ditopang oleh pabrik pakan (feed millers), corn producers, pemasok bahan baku (raw material suppliers), pemasok mesin (equipment suppliers), industri kesehatan hewan, industri transportasi, kontraktor, prosesor, pedagang, retailers and customers, lembaga keuangan dan Pemerintah. 

 

Produksi Telur Ayam 

Perkembangan produksi telur ayam di Indonesia periode 2017-2021 cenderung meningkat dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 3,31% per tahun. Peningkatan produksi terbesar pada 2020 dengan pertumbuhan 9,71%. Sedangkan tahun 2021 tercatat dengan pertumbuhan terendah hanya 0,88% dengan total produksi telur 5,9 juta ton dari sebelumnya 5,8 juta ton. Berikut merupakan datanya:

Telur ayam dihasilkan oleh ayam petelur. Ada dua jenis telur ayam yang dihasilkan oleh ayam petelur, yaitu telur ayam streril dan telur ayam fertil. Telur ayam steril dihasilkan oleh ayam petelur tanpa dibuahi oleh ayam jantan, sedangkan telur fertil adalah telur ayam yang dibuahi oleh ayam jantan. Umumnya, telur ayam yang beredar di Indonesia merupakan telur steril yang tidak mengandung embrio, yang dihasilkan ayam petelur. 

Bibit ayam petelur ras tidak berasal dari telur yang dihasilkan oleh ayam petelur, yang berasal dari bibit ayam yang dikenal dengan GPS (Grand Parent Stock) dan PS (Parent Stock). Ayam GPS akan menghasilkan PS yang kemudian menghasilkan ayam petelur yang juga disebut ayam petelur FS (Final Stock). Ayam FS dipelihara mulai dari umur sehari atau DOC (Day Old Chicken) sampai umur afkir (> 63 minggu). Budidaya ayam petelur dibagi menjadi 3 masa produksi, yakni: (1) masa produksi I, umur ayam berkisar antara 22 – 42 minggu dengan tingkat produktivitas 75 – 85%; (2) masa produksi II, umur ayam berkisar antara 42 – 62 minggu dengan tingkat produksi 65%; (3) masa produksi III, umur ayam berkisar 63 minggu dengan tingkat produktivitas < 65%. 

Di peternakan ayam ras petelur, telur diproduksi setiap hari dan pemanenannya dilakukan secara teratur 2 atau 3 kali sehari. Sebagai bahan pangan, ukuran dan mutu telur dari ayam ras petelur hampir seragam dalam banyak aspek. Karena seragam, dimungkinkan telur ayam ras petelur ini dijadikan bahan industri atau komoditas ekspor. Sekarang kontribusi terbesar dalam konsumsi telur di Indonesia merupakan telur dari ayam ras petelur.

Ayam Buras atau Ayam Kampung umumnya bersifat mengerami dan memerlukan sarang khusus untuk bertelur. Inilah perbedaan utamanya dengan ayam ras. Ayam mulai bertelur umur 6 - 8 bulan, dengan masa bertelur secara periodik dengan siklus 1,5 - 2 bulan, yaitu jika ayam tidak diperbolehkan mengerami. Setiap siklus terdiri atau 3 periode yaitu periode bertelur, periode eram dan periode istirahat. Periode bertelur berlangsung selama kurang lebih sebulan dengan produksi 10 - 25 butir telur. Periode eram ditandai dengan penolakan ayam betina didatangi ayam jantan, agresif terdapat ayam lain dan cenderung mau mengerami telur. Jika telur di sarangnya diambil semua, sifat mengeramnya akan hilang secara berangsur dalam waktu 1 - 2 minggu. Periode istirahat memakan waktu 1 - 2 minggu dan setelah masa ini ayam telah kehilangan sifat eram dan siap kawin dengan ayam jantan. 

Baca Juga : Cara Menjaga Loyalitas Pelanggan di Usaha Potong Ayam

Jika ayam diperbolehkan mengeram maka ayam betina akan mulai mengeram pada periode eram. Pengeraman telur tetas berlangsung 3 minggu. Anak ayam yang menetas akan dipelihara oleh induknya sampai umur 2 - 3 bulan, kadang-kadang sampai 4 bulan; selama itu ayam betina tidak bertelur. Jika ayam buras betina tidak diperbolehkan mengeram, produksi telurnya lebih banyak, dapat mencapai 80 - 120 butir/tahun. Ukuran telur ayam buras lebih kecil daripada telur ayam ras dan lebih bervariasi yaitu antara 30 sampai 45 gram/butir, kadang-kadang ada yang mencapai 50 gram/butir. Mutu telur ayam buras di pasaran umumnya lebih rendah daripada telur ayam ras. Kondisi mutu telurnya sangat beragam; hal ini berkaitan dengan berbagai faktor, di antaranya cara pemeliharaan, pakan, pemanenan, penanganan pascapanen dan sistem pemasarannya. 
 

Proyeksi Daging Ayam 

Neraca daging ayam di Indonesia dihitung dengan pendekatan antara proyeksi ketersediaan untuk konsumsi dan proyeksi permintaan. Ketersediaan daging ayam dihitung dengan pendekatan produksi daging ayam hasil proyeksi dikurangi tercecer dengan asumsi 5%. Daging ayam dikonsumsi sebagai bahan makanan oleh rumah tangga setelah dikurangi tercecer. Sedangkan untuk stok dalam bentuk beku, industri makanan olahan misalnya nugget, sosis, bakso dan lain-lain sementara ekspor diasumsikan penggunaan dari surplus. 

Pada umumnya, ayam potong yang diproduksi hanya 20% berupa ayam beku, 80%-nya merupakan ayam dalam bentuk basah yang dipergunakan untuk diperdagangkan di pasar tradisional, bahan baku makanan olahan. 

Menurut hasil prediksi neraca daging ayam di Indonesia untuk tahun 2022-2026, nilainya akan mengalami surplus. Diperkirakan pada 4 tahun ke depan tingkat permintaan daging ayam untuk konsumsi langsung dan industri pangan olahan bahan baku daging ayam meningkat rata-rata per tahun sebesar 9,77%. Untuk itu pelaku sektor peternakan masih perlu peningkatan teknologi dan sumber daya manusia yang handal. 

Keseimbangan produksi dan konsumsi daging ayam ras di Indonesia diperkirakan akan selalu mengalami surplus setiap tahunnya untuk periode 2022-2026. Pada tahun 2022 diperkirakan akan surplus daging ayam sebesar 833 ribu ton, selanjutnya pada tahun 2026 surplus diperkirakan menjadi 654 ribu ton. Dengan demikian, surplus daging ayam tetap bisa dipertahankan dan perlu terus diupayakan program peningkatan produksi dan industri pengolahan daging ayam pada tahun-tahun mendatang.

 

Prospek Peternakan Ayam 

Secara umum kondisi industri perunggasan secara keseluruhan di Indonesia pada tahun 2021 lalu belum tertata dengan baik, terjadi kesenjangan antara sektor hulu dengan sektor hilir, usaha di sektor hulu (dilakukan dengan modern dan sangat efisien), sedangkan di sektor hilir masih tertinggal. Sedangkan sistem pemasaran dari produk unggas nasional sekitar 80% terdapat di pasar tradisional (wet market), oleh karena itu perlu dibangun rumah potong dengan fasilitas cold storage (pendingin) yang berfungsi sebagai depo, penyangga untuk stabilitas harga broiler yang selanjutnya broiler tersebut dipasarkan ke wilayah yang minim pasokan. 

Beberapa faktor tantangan dalam industri perunggasan adalah harga bahan baku dan pelemahan nilai tukar Rupiah ke US$. Bahan baku pakan ternak sebagian besar berasal dari komoditas dan sebagian besar berasal dari impor. Fluktuasi nilai tukar Rupiah ke US$ berdampak signifikan terhadap industri pakan ternak. 

Selain itu, hingga kini tidak ada regulasi dari Pemerintah yang membatasi masuknya pelaku-pelaku industri baru dalam industri pakan ternak dan peternakan, serta pengolahan dan pengawetan daging. Meski demikian, dalam industri tersebut terdapat natural entry barrier yaitu antara lain kebutuhan akan keahlian yang tinggi dalam pengelolaan operasional peternakan. 

Populasi ayam broiler dalam periode lima tahun meningkat. Tahun 2021 mencapai 3,10 milyar ekor atau meningkat sekitar 6,44% dari populasi tahun 2020 sebanyak 2,91 milyar ekor. Sedangkan tahun 2022 diperkirakan akan mencapai 3,30 milyar ekor atau meningkat 6,21%. Peningkatan ini seiring dengan perkembangan teknologi terutama di sektor budidaya (on farm) yang semakin modern, sehingga proses produksi menjadi lebih cepat dan efisien. Sementara ayam ras petelur pada 2022 diperkirakan meningkat menjadi 408 juta ekor ayam atau naik 10,32% dari tahun lalu sebesar 368 juta ekor. 

Berdasarkan pertumbuhan angka konsumsi dan produksi, diperkirakan pertumbuhan angka konsumsi lebih rendah dari pertumbuhan produksi daging ayam. Hal ini perlu dikendalikan untuk menjaga keseimbangan antara keduanya. Dengan demikian surplus daging ayam tetap bisa dipertahankan dan perlu diupayakan program peningkatan produksi daging ayam pada tahun-tahun mendatang.

Jika Anda pertanyaan terkait topik ini, silakan berkonsultasi secara gratis di Tanya Ahli. Daftarkan dulu diri Anda untuk akses penuh ke seluruh fitur Daya.id.

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

4.9

15 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Abdur rahman

02 Desember 2023

Artikel yang sangat bermanfaat

Balas

. 0

Abdur rahman

02 Desember 2023

Artikel yang sangat bermanfaat

Balas

. 0

Dewi Khotijah

28 November 2023

Informasi yang menarik dan bagus bisa menambah pengetahuan

Balas

. 0

Suwarto

08 Juli 2023

Ok

Balas

. 0

Suwarto

05 Juli 2023

Thanks

Balas

. 0

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Ari Handojo

Business Coach

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS