Dirilis

14 September 2022

Penulis

Alviko Ibnugroho

Pada artikel sebelumnya, kita sudah membahas mengenai pentingnya seseorang memahami literasi digital agar Anda tidak mudah tertipu oleh beragam kejahatan siber. Kita juga sedikit menceritakan pengalaman Alviko Ibnugroho, perencana keuangan di Tanya Ahli Daya.id, yang merupakan pelajaran berharga terkait topik ini.

Di seri kedua kali ini, kita ingin membahas terkait apa yang menyebabkan terjadinya cyber crime dan bagaimana Anda harus menyikapinya. Berikut beberapa kondisi yang menyebabkan terjadinya cyber crime.

 

Penyebab Terjadinya Cyber Crime

Kasus cyber crime di Indonesia memang bisa dikatakan banyak, mulai dari penipuan identitas, hingga terror tagihan utang yang bahkan tidak pernah dilakukan. Kejahatan siber ini pun dapat kita jumpai di berbagai macam media sosial seperti, Facebook, WhatsApp, Instagram, dan lainnya. Secara umum, penyebab terjadinya cyber crime adalah sebagai berikut.

 

1.    Akses Internet yang Tidak Terbatas

Di era digitalisasi saat ini, membuat banyak masyarakat mulai aktif menggunakan jaringan internet dan aktif berinteraksi di ruang digital. Kondisi ini yang membuat kejahatan siber meningkat, dikarenakan belum semua pengguna memiliki kecakapan digital yang baik. Hal ini merupakan celah bagi para pelaku kejahatan siber untuk melakukan aksinya dan menargetkan para pengguna ruang digital yang masih belum cakap.

 

2.    Kelalaian Pengguna Komputer atau Smartphone


Kelalaian pengguna komputer atau smartphone cenderung memudahkan para pelaku kejahatan siber mudah untuk melakukan aksinya. Seperti tidak membuat password di komputer atau smartphone nya, bahkan jika Anda membuat password dengan kata kunci yang sangat mudah ditebak seperti tanggal lahir, nama diri atau angka 1234. Ini tentu sangat mudah dibobol oleh para pelaku kejahatan siber dan memungkinkan pelaku bisa masuk dengan leluasa kedalam jaringan komputer atau smartphone kita.

 

3.    Mudah Dilakukan dengan Alasan Keamanan yang Kecil

Para pelaku cyber crime biasanya tertarik untuk melakukan kejahatan karena mudah untuk dilakukan dengan alasan keamanan yang kecil, dan tidak diperlukan peralatan yang canggih. Disamping mudah dilakukan, pelaku kejahatan siber juga akan sulit untuk dilacak. Hal ini mendorong para pelaku kejahatan terus melakukan hal ini menggunakan identitas palsu.

 

4.    Para Pelaku Umumnya Orang yang Memiliki Kecerdasan Tinggi

Rasa ingin tahu yang besar dan ketertarikan akan teknologi komputer membuat pengetahuan para pelaku kejahatan siber umumnya memahami cara kerja sebuah sistem komputer secara lebih kompleks.

 

5.    Kesenjangan Sosial

Terlebih pada masa pandemi ini, sangat terasa sekali kesenjangan sosial yang disebabkan adanya PHK atau pengurangan tenaga kerja. Sehingga tingkat pengangguran semakin meningkat, memicu seseorang untuk melakukan tindak kejahatan.

 

6.    Keadaan Norma atau Moral di Masyarakat yang Semakin Menurun

Banyak orang saat ini yang mengabaikan jerat hukum dan undang-undang yang ada, karena terdorong kondisi ekonomi yang sulit untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, dan juga sulitnya mencari pekerjaan.

 

Modus Cyber Crime

Setelah Anda mengetahui bagaimana cyber crime dapat terjadi, selanjutnya kita akan membahas terkait apa saja modus-modus kejahatan siber yang biasa ditemui.

 

1.    Modus Penipuan Berkedok Foto dan Identitas Diri


Foto selfie bersama KTP biasanya menjadi salah satu syarat registrasi akun keuangan, seperti dompet digital, paylater, pinjaman online, sampai pembukaan  rekening bank online. Biasanya cara ini juga dilakukan oleh para pinjaman online palsu, sehingga data pribadi yang terkumpul akan digunakan untuk pencucian uang, dijual dipasar gelap, bahkan digunakan sesuka hati untuk pinjaman online illegal yang sedang marak saat ini.

 

2.    Modus Penipuan via WhatsApp, SMS, Telepon, dan E-mail

Modusnya, korban di iming-imingi akan mendapatkan hadiah dengan ketentuan klik sebuah link yang tanpa kita sadari link tersebut meminta data-data pribadi calon korban. 

 

3.    Modus Penipuan Ganti Nomor HP

Modus penipuan dengan mengambil alih nomor ponsel seseorang bertujuan untuk meretas akun perbankan seseorang. Akibatnya, kartu SIM ponsel yang kemudian aktif dan berlaku adalah milik pelaku, bukan milik korban. Oleh karena itu, jika ingin membuang kartu SIM lama Anda, sebaiknya dipatahkan atau digunting agar tidak disalahgunakan orang lain.

 

4.    Modus Penipuan Atas Nama Bank atau Pembobolan Rekening

Pelaku akan melakukan penipuan agar korban memberikan informasi pribadi seperti, nomor rekening bank, kata sandi, serta nomor kartu kredit. Penipu akan menghubungi secara tiba-tiba melalui email, SMS, atau telepon dan berpura-pura sebagai petugas dari bank dengan alasan untuk pengkinian data.

 

Apa yang Perlu Anda Lakukan untuk Menghadapi Cyber Crime?

Ada 3 kata kunci yang wajib diingat terkait mewaspadai dan menangkal kejahatan siber yaitu โ€˜BCLโ€™ atau Bijak, Cermat, dan Lakukan aksi.

 

1.    Bijak

Bijaklah saat Anda berada di ruang digital. Misalnya, jangan share data pribadi Anda seperti KTP, nomor rekening, nomor telepon, password, dan lainnya. Anda juga harus lebih berhati-hati dalam mengunggah foto pribadi maupun foto keluarga Anda.

Jika sedang berada di luar, gunakanlah WiFi yang aman, hindari penggunaan WiFi yang gratis. Usahakan juga untuk memaksimalkan fitur aplikasi keamanan seperti, verifikasi password dua langkah, jangan menggunakan software bajakan, dan selalu lakukan update perangkat Anda.

 

2.    Cermat

Anda juga harus lebih cermat dan teliti dalam saat berada di ruang digital atau saat melakukan transaksi online. Misalnya, Anda perlu memeriksa identitas penjual atau pembeli terlebih dahulu, pastikan melakukan transaksi keuangan dengan media yang aman, belanja di situs terpercaya, dan jangan mudah tergiur tawaran hadiah atau diskon.

 

3.    Lakukan Aksi

Terakhir, tentunya Anda perlu melakukan aksi nyata dalam menghindari kejahatan siber. Anda bisa mengecek keaslian rekening sebelum melakukan transfer keuangan. Lakukan aksi dengan segera lapor polisi apabila Anda atau kerabat menjadi korban kejahatan siber dengan menyiapkan bukti yang cukup seperti, screenshot, URL, foto atau video pendukung. Anda bisa melapor ke website patrolisiber.id atau aduankonten.id.

Intinya, di dalam teknologi yang semakin berkembang saat ini, Anda harus mengimbangi nya dengan literasi digital yang cukup. Dengan ini, Anda bisa lebih berhati-hati dalam menggunakan dunia digital. Jangan lupa untuk selalu lakukan โ€˜BCLโ€™ agar Anda dapat terhindar dari cyber crime.

Apabila Anda masih memiliki pertanyaan terkait bagaimana cara mengatur keuangan pribadi Anda, Anda dapat mengakses fitur Tanya Ahli dan dapat berdiskusi lebih lanjut dengan para ahli. Anda juga dapat mengunjungi Daya.id untuk mengetahui tips dan peluang usaha lainnya. Jangan lupa segera daftarkan diri Anda untuk bisa mendapatkan manfaat menarik lainnya!

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

4.9

58 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

EGON MARTIN

08 Januari 2024

Terima kasih atas infonya...๐Ÿ‘

Balas

. 0

EGON MARTIN

08 Januari 2024

Terima kasih atas infonya...๐Ÿ‘

Balas

. 0

Joshua Agustinus Panggabean

02 Januari 2024

Terima kasih infonya ๐Ÿ‘

Balas

. 0

Boby

18 Desember 2023

๐Ÿ‘

Balas

. 0

Ilham saputra

18 Desember 2023

๐Ÿ‘

Balas

. 0

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Dian Savitri

Perencana Keuangan Pribadi

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS