Dirilis

30 Desember 2019

Penulis

Tim Daya Tumbuh Usaha

Pengelolaan persediaan barang yang baik (inventory management) akan mencegah bisnis dari kerugian. Apabila perusahaan kelebihan (surplus) Inventory, akan menanggung banyak modal kerja, biaya penyimpanan, pajak, asuransi, dan risiko kerusakan dan kehilangan Inventory. Sementara perusahaan kekurangan (shortage) Inventory, perusahaan akan kehilangan kesempatan untuk memenuhi order penjualan, dan kekurangan material untuk proses produksi, sehingga dapat menurunkan daya saing perusahaan. Seperti kita ketahui pada perusahaan manufaktur, jenis inventory terdiri dari: material, barang dalam proses (work-in process), dan barang jadi.

Untuk melakukan pengelolaan persediaan, perusahaan manufaktur dapat melakukan langkah-langkah berikut:

1. Lakukan Klasifikasi Inventory
Perusahaan memilah persediaan dalam berbagai jenis. Ada beberapa cara untuk memilah atau mengklasifikasi, misalnya:
  • Dari perspektif akuntansi, inventory dibedakan dalam jenis inventory: persediaan bahan baku (raw material) berasal dari pemasok, persediaan barang dalam proses atau setengah jadi (work-in process), dan persediaan barang jadi (finished goods).
  • Dari perspektif kebutuhan permintaan pasar. Inventory yang tergantung dengan kondisi permintaan pasar merupakan Inventory kategori independent demand items, yaitu keputusan penentuan stok Inventory dipengaruhi oleh permintaan pasar.

Contoh Inventory kategori independent demand items ini adalah:
  • Inventory di pedagang besar dan ritel.
  • Inventory di service support.
  • Inventory di product & replacement distribution.
  • Inventory di maintenance, repair, and operating (MRO).

Pengelolaan independent demand Inventory memerlukan keakuratan forecast (perkiraan), sebab besarnya Inventory lebih banyak ditentukan oleh permintaan pasar, yang merupakan external factors. Sebaliknya, Inventory yang lebih banyak ditentukan oleh kebutuhan internal, seperti kebutuhan bahan baku untuk memenuhi proses produksi, disebut dependent demand items.



2. Atur Batas Minimum Persediaan
Buat manajemen persediaan menjadi lebih mudah dengan menetapkan jumlah minimum persediaan yang harus dimiliki setiap saat. Idealnya Anda akan memesan barang dalam jumlah yang cukup agar persediaan tidak melebihi tingkat minimum yang sebelumnya telah ditentukan. Tingkat minimum persediaan akan bervariasi berdasarkan produk, tergantung pada seberapa cepat produk tersebut terjual dan lama waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan produk tersebut. Tujuannya adalah untuk meminimalisir kerugian yang disebabkan barang banyak yang expired, barang hilang atau rusak.

3. Terapkan Prinsip FIFO
Prinsip ini berarti bahwa stok yang pertama kali masuk dan menjadi stok terlama wajib dijual terlebih dahulu, sementara stok terbaru menjadi yang terakhir. Cara ini penting agar produk tidak mudah rusak dan mudah dikontrol. Produk yang selalu disimpan di bagian belakang akan membuat produk tersebut lebih cepat usang sehingga daya jualnya pun menurun.

4. Cek Inventaris
Berikut ini adalah beberapa metode audit inventaris yang bisa Anda lakukan:
  • Inventaris Fisik. Inventaris fisik berarti menghitung seluruh persediaan Anda sekaligus. Banyak bisnis melakukan ini pada akhir tahun karena terkait dengan akuntansi dan pengarsipan pajak penghasilan.
  • Pemeriksaan Inventaris di Tempat. Anda mungkin ingin memulai pemeriksaan inventaris di tempat sepanjang tahun. Ini berarti memilih produk, menghitungnya, dan membandingkan jumlah yang dihitung dengan jumlah yang seharusnya. Ini tidak perlu dilakukan berdasarkan jadwal dan hanya merupakan metode tambahan untuk inventaris fisik.
  • Perhitungan Inventaris secara Periodik. Periode cek inventaris dapat dilakukan kapan pun diperlukan; setiap hari, minggu, atau bulan. Produk yang berbeda dicek secara bergiliran sesuai jadwal yang ditentukan. Ada berbagai metode dalam menentukan berapa kali produk harus dihitung, tetapi, produk yang bernilai lebih tinggi biasanya dihitung lebih sering.



5. Gunakan Analisis ABC
Beberapa produk membutuhkan lebih banyak perhatian daripada yang lain. Gunakan analisis ABC untuk memprioritaskan manajemen inventaris Anda. Pisahkan produk yang membutuhkan banyak perhatian dari yang tidak. Lakukan ini dengan meninjau daftar produk Anda dan masukkan setiap produk ke salah satu dari ketiga kategori berikut ini:
A – produk bernilai tinggi dengan frekuensi penjualan rendah
B – produk bernilai cukup dengan frekuensi penjualan cukup
C – produk bernilai rendah dengan frekuensi penjualan yang tinggi

Produk dalam kategori A membutuhkan perhatian lebih karena dampak keuangannya signifikan, tetapi penjualannya sulit diprediksi. Produk dalam kategori C memerlukan lebih sedikit pengawasan karena mereka memiliki dampak keuangan yang lebih kecil dan mereka terus-menerus berubah. Produk dalam kategori B berada di antara kategori A dan C.
Tujuan dari analisa ABC ini adalah membantu menentukan strategi pemasaran dan penjualan yang tepat dari tiap kategori.

6. Bangun Hubungan yang Baik dengan Pemasok
Cara terakhir yang sering disepelekan, padahal tidak kalah penting dari cara lainnya adalah dengan menjalin hubungan yang baik dengan pemasok. Bukan hanya beramah-tamah, ini juga tentang komunikasi yang baik. Contohnya, biarkan pemasok tahu kapan Anda mengharapkan peningkatan penjualan sehingga mereka dapat menyesuaikannya dengan perencanaan produksi Anda. Mintalah mereka memberitahu Anda ketika ada produk-produk tertentu yang tidak dapat mereka kirim dengan cepat, sehingga Anda dapat menunda waktu produksi dan promosi untuk produk tersebut.

Jadi, sudah tahukan 6 langkah mengelola persediaan barang untuk bisnis manufaktur? Agar bisnis manufaktur Anda terhindar dari kerugian, yuk lakukan secara konsisten dan teliti. Manfaatkan fitur Tanya Ahli apabila ada pertanyaan terkait pengelolaan persediaan barang di usaha Anda.

Selamat mencoba!

Sumber:

Diolah dari berbagai sumber

Penilaian :

5.0

1 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Arrino Fatra

12 Juni 2023

Mantap

Balas

. 0

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Ari Handojo

Business Coach

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS