Dirilis

24 April 2022

Penulis

Alin Kristiasti Fohan

Bekerja lembur seringkali tidak bisa dihindari, bisa jadi karena pekerjaan menumpuk dan tidak cukup dikerjakan selama jam kerja normal. Namun benarkah lembur adalah satu-satunya solusi?

Alih-alih produktivitas menjadi lebih tinggi, bekerja lembur ternyata justru tidak efektif bagi kinerja karyawan lho! Lembur disinyalir sebagai manajemen waktu yang kacau sehingga menyebabkan waktu istirahat berkurang, stres, bahkan depresi.

Berdasarkan Pasal 77 ayat (1) dan (2) UU No. 13/2003 jo. UU No. 21/2020 dan pasal 21 ayat (2) Peraturan Pemerintah No. 35/2021, setiap pengusaha wajib melaksanakan ketentuan jam kerja yaitu 7 jam kerja per hari, 6 hari dalam seminggu atau 8 jam kerja per hari, 5 hari dalam seminggu.

Perihal lembur, pemerintah juga mengatur hak-hak karyawan yang harus dipenuhi oleh pengusaha pada pasal 31 Peraturan Pemerintah No.35/2021 mengenai upah kerja lembur, yaitu:
 

  1. Untuk jam kerja lembur pertama = 1,5 x upah per jam 
  2. Untuk setiap jam kerja lembur berikutnya = 2 x upah per jam.


 

Cara Agar Tidak Sering Lembur

Selain itu, semakin sering karyawan lembur semakin besar juga biaya operasional untuk membayar gaji karyawan nih! Belum lagi biaya penggunaan listrik yang membengkak. Rugi dong kalau setiap hari ada karyawan yang lembur.

Bukannya ditiadakan sama sekali, lembur boleh saja selama memang dirasakan penting dan urgent. Namun, akan lebih baik jika karyawan bisa mengatur waktu lebih baik agar tidak perlu lembur kan? Makanya, lakukan 6 cara berikut ini agar karyawan Anda tidak lembur:

 

1.    Buat skala prioritas

Buatlah daftar pekerjaan yang harus diselesaikan pada hari itu, kemudian prioritaskan pekerjaan berdasarkan tingkat kepentingan dan due date terdekat. Setelah itu, bagi tugas dengan karyawan. Dengan demikian Anda bisa fokus menyelesaikan yang memang harus dikerjakan di hari itu.  

Jangan lupa buat checklist di akhir hari untuk pekerjaan yang sudah selesai dan yang masih perlu dilanjutkan besok.

 

2.    Beri arahan yang jelas kepada karyawan

Komunikasi sangatlah penting, namun tidak semua cara komunikasi yang digunakan efektif. Karena itu, berkomunikasilah dengan jelas dan ringkas untuk membantu karyawan mengetahui apa yang Anda harapkan. 

Arahan yang jelas akan meminimalisir kemungkinan terjadinya kesalahan sehingga karyawan perlu waktu ektra alias lembur untuk memperbaiki bahkan mengulang pekerjaannya. 

 

3.    Buat aturan kerja yang dipatuhi bersama

Pastikan Anda memiliki aturan dalam bekerja yang dipatuhi bersama. Misalnya, pembatasan menggunakan handphone selain untuk keperluan pekerjaan. Terlalu sering mengecek handphone seperti scrolling media sosial, YouTube, menerima panggilan telepon di jam kerja akan menyebabkan pekerjaan tertunda. 

Selain itu atur kapan waktu mulai bekerja, waktu istirahat dan waktu pulang. Disiplin waktu juga sangat berpengaruh agar kinerja maksimal dan karyawan bisa pulang ontime. 

 

4.    Tetapkan target yang masuk akal 

Saat Anda berusaha mengejar target pekerjaan, harus dipahami bahwa akan ada hal-hal yang tidak dapat Anda kendalikan. Namun, Anda tetap memiliki kendali atas beban kerja karyawan.

Pertimbangkan kemampuan karyawan saat Anda membuat target agar Anda dan karyawan bisa sama-sama mencapainya. 

 

5.    Bersikap terbuka dengan karyawan untuk diskusi

Luangkan waktu Anda untuk berdiskusi dengan karyawan, ketahui apa kendala yang mereka hadapi dan bantu berikan solusi jika memungkinkan agar karyawan bisa melanjutkan pekerjaannya sesuai waktu yang Anda harapkan.

Kendala yang tidak tertangani dengan baik tentu akan menghambat pekerjaan sehingga memerlukan waktu lebih lama untuk menyelesaikannya.  

 

6.    Cocokkan jumlah karyawan dengan kebutuhan 


Salah satu penyebab karyawan lembur adalah ketika pekerjaan yang dilakukan melebihi kapasitas tenaga kerja yang tersedia. Misalnya saja di waktu-waktu tertentu yang menyebabkan pekerjaan meningkat seperti di akhir tahun atau menjelang hari besar seperti Lebaran dan Natal. 

Pada waktu tersebut biasanya permintaan meningkat sehingga karyawan terpaksa bekerja lembur. Hal ini bisa mengakibatkan mereka rentan burnout. Keuntungan yang meningkat tidak sebanding jika Anda harus membayar karyawan lembur atau biaya kesehatan mereka kan.

Makanya, Anda bisa mengatur jadwal karyawan sedemikian rupa agar kinerja bisnis tetap lancar di saat sibuk, atau jika memungkinkan Anda bisa merekrut karyawan tambahan yang bersifat sementara. 

Nah, itulah 6 cara agar karyawan Anda tidak sering lembur. Selain berdampak pada kesehatan, terlalu sering lembur juga mempengaruhi turnover karyawan. Jangan sampai Anda kehilangan karyawan terbaik, apalagi merekrut karyawan baru dan mengajarkan dari awal juga bukan hal yang mudah.

Ingat, lembur boleh saja kalau memang penting dan mendesak. Namun kenapa harus lembur kalau semuanya bisa diatur dengan baik dan efisien kan!

Jika Anda memiliki pertanyaan lain seputar keuangan dan usaha, silakan ajukan pertanyaan Anda di kolom Tanya Ahli! Dan silakan daftarkan diri Anda untuk mendapat tips lainnya.

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

4.8

4 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ardhan Ashary Nasution

18 Desember 2023

Terima Kasih informasi nya sangat bagus ๐Ÿ‘๐Ÿ‘

Balas

. 0

Rita Febrina

03 Desember 2023

Terimakasih infonya menarik ๐Ÿ‘๐Ÿป

Balas

. 0

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Ari Handojo

Business Coach

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS