Dirilis

30 Juni 2021

Penulis

Ari Handojo

Sebagai pebisnis, sangat penting untuk mengetahui perilaku konsumen yang sering berubah seiring dengan situasi dan kondisi. Terutama di masa pandemi ini, di mana perilaku konsumen mungkin dapat berubah dengan drastis.  

Apabila Anda bisa beradaptasi dengan perubahan perilaku konsumen dan dapat menyikapinya dengan baik, maka bisnis Anda akan dapat mengalahkan kompetitor-kompetitor yang ada. 


 

Apa itu Perilaku Konsumen?

Perilaku konsumen adalah proses di mana konsumen memutuskan untuk melakukan pembelian yang terdiri dari proses pencarian, riset pemilihan, hingga evaluasi produk. 

Perilaku konsumen ini berkaitan dengan harga produk, kualitas produk, dan lain sebagainya. Sebagai contohnya, jika harga produk relatif tinggi, maka konsumen akan mengevaluasi dari segi kualitas. Apakah konsumen akan melakukan pengorbanan sebesar itu (mengeluarkan uang) demi mendapatkan barang dengan kualitas demikian. 

Proses ini biasanya juga disertai riset terhadap produk serupa yang ada di pasaran sebelum pengambilan keputusan akhir. 


 

Tahap Perilaku Konsumen

Pertimbangan sebelum memutuskan untuk membeli produk adalah hal yang sangat wajar untuk dilakukan. Pada umumnya, konsumen yang bersifat rasional akan melakukan hal-hal seperti ini:
  1. Memilih barang berdasarkan kebutuhan
  2. Barang yang dibeli konsumen memberikan manfaat atau kegunaan maksimal.
  3. Barang yang dipilih kosumen memiliki kualitas yang baik dan terjamin.
  4. Konsumen membeli barang dengan harga yang sesuai dengan kemampuan belinya. 

Namun, tidak semua konsumen bisa bersikap rasional seperti itu. Beberapa orang membeli produk tanpa berpikir panjang terlebih dahulu. Kurang lebih inilah perilaku konsumen yang kurang rasional:
  1. Konsumen langsung membeli produk setelah melihat iklan atau promosi di media cetak maupun elektronik. 
  2. Konsumen hanya memilih barang-barang branded tanpa memperhatikan kualitas dan harganya. 
  3. Konsumen membeli barang yang tidak ia butuhkan dan membelinya demi prestise dan gengsi. 

 

5 Perilaku Baru Konsumen di Masa Pandemi

Adanya ancaman untuk berkontak langsung dengan orang lain, pemutusan hubungan kerja, kebijakan bekerja dari rumah, dan lain sebagainya, menyebabkan munculnya 5 perilaku baru dari konsumen di masa pandemi. Perilaku konsumen seperti apa saja yang harus Anda perhatikan untuk keberlangsungan bisnis Anda?  

 
  1. Fokus pada Kebutuhan Primer

    Jika ketika sebelum pandemi konsumen masih sering menghabiskan uang untuk membeli kebutuhan sekunder atau tersier seperti pakaian, produk kosmetik, gadget, dan lain sebagainya, hal itu tidak berlaku lagi di masa pandemi, paling tidak untuk sebagian besar orang. 

    Masyarakat jadi lebih selektif, menggunakan uang mereka untuk membeli barang yang penting-penting saja. Sementara itu, harga juga akan menjadi faktor penentu apakah konsumen akan membeli sebuah produk atau tidak.

    Sebagai penjual, Anda bisa menawarkan kupon diskon untuk memancing konsumen agar membeli produk Anda. 


     

  2. Lebih Memilih Produk yang Sehat dan Higienis

    Bukan hanya masker dan hand sanitizer yang menjadi lebih dekat dalam keseharian kita, mereka yang awalnya tidak sering meminum vitamin dan suplemen kesehatan juga jadi lebih perhatian kepada hal ini. Jika bisnis Anda terdampak oleh pandemi dan harus gulung tikar, Anda bisa mencoba untuk menjual produk-produk kesehatan di atas. 

    Sementara, jika Anda adalah penjual makanan, cobalah untuk menjual makanan dengan bahan-bahan yang sehat dan alami, sertakanlah juga kandungan gizi yang terdapat pada makanan tersebut agar dapat menarik perhatian lebih dari calon konsumen. 


     

  3. Belanja online sebuah keharusan 

    Di media sosial, sempat tersebar berita generasi X dan boomer yang tiba-tiba jadi senang memberi segala hal secara online mulai dari gadget hingga kebutuhan rumah tangga. 

    Awalnya, hal ini mungkin hanya bisa kita amati pada generasi milenial dan X, namun pandemi merubah segalanya. Generasi yang awalnya anti menggunakan teknologi, mau tidak mau harus belajar. 

    Tren ini pun nampaknya akan terus berlanjut bahkan setelah pandemi ini selesai. Jika Anda masih berbisnis secara offline, inilah saat paling tepat bagi Anda untuk mulai mendigitalisasi bisnis Anda, baik dengan membuat situs web toko online, media sosial, dan mulai terapkan digital marketing untuk pemasaran bisnis Anda. 

    Baca juga: Kembangkan Usaha dengan Digital Marketing



     

  4. Bebas Kontak dan Cashless

    Dengan adanya pandemi ini, orang-orang mulai berhati-hati untuk melakukan kontak dengan orang lain maupun menggunakan uang tunai yang berisiko untuk menyebarkan virus Corona. 

    Menanggapi hal ini, Anda sebagai penyedia jasa pengantaran barang bisa menawarkan pilihan layanan bebas kontak. Sementara apabila Anda membuka toko atau restoran, Anda bisa menawarkan pembayaran dengan uang digital (yang hanya membutuhkan scan QR). 

    Baca juga: Macam-macam Sistem Pembayaran Pada Bisnis E-commerce 


     

  5. Group Buying

    Group Buying adalah tren untuk membeli barang dalam jumlah besar untuk bisa mendapatkan diskon. Tren ini sempat terkenal di tahun 2010-an, namun menghilang seiring waktu. 

Di masa pandemi ini, nampaknya tren ini bangkit kembali karena banyak orang yang ingin menghemat uang seiring dengan pemasukan yang semakin berkurang dan keadaan yang tidak menentu. 

Anda sebagai pengusaha bisa memanfaatkan tren ini untuk menawarkan diskon untuk pembelian jumlah besar atau borongan. 

Itu dia pengertian, tahap-tahap perilaku konsumen serta bagaimana perilaku konsumen berubah banyak di masa pandemi ini. Dengan mengetahui hal tersebut, Anda sebagai pebisnis bisa menyusun strategi baru dari segi produk maupun marketing untuk bisa beradaptasi dengan kebutuhan konsumen di masa pandemi. 
Masa pandemi ini menjadi cobaan yang berat bagi kita semua. Banyak hal yang berubah dan jika kita tidak tanggap dalam menghadapinya, masa depan bisnis kita yang menjadi taruhannya. Lakukan riset mendalam, susun rencana Anda, dan teruslah berusaha. Apabila Anda masih memiliki pertanyaan terkait pembahasan ini, Anda bisa bertanya dengan mitra ahli kami melalui fitur Tanya Ahli.

Sumber:

Diolah dari berbagai sumber

Penilaian :

5.0

5 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Ari Handojo

Business Coach

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS