Dirilis

23 Juni 2020

Penulis

Peni Hidayah

New normal merupakan masa dimana masyarakat mulai beraktivitas normal kembali, namun dengan protokol kesehatan yang ketat. Kehidupan new normal ini diizinkan pemerintah agar perekonomian bisa kembali berjalan, walaupun vaksin COVID-19 belum ditemukan.

Jadi, area publik dibuka karena pertimbangan ekonomi, bukan karena sudah aman. Kita semua tetap harus waspada, serta selalu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sesuai anjuran pemerintah.

Tentu saja era new normal ini mengubah perilaku masyarakat, dari perilaku normal seperti sebelum terkena wabah Corona menjadi masyarakat yang harus berdampingan dengan Corona. Era ini juga membuat masyarakat lebih berhati-hati dalam mengatur keuangan. Kehidupan dunia maya (online) pun akan semakin berkembang, selain itu masyarakat juga lebih memperhatikan aspek kesehatan.

Dengan berubahnya perilaku masyarakat ini, tentu sebagai pelaku UKM harus beradaptasi menyiasati perubahan ini. Cara jualan produk pun harus mulai diubah.

Lalu, bagaimana cara jualan yang harus dilakukan pelaku UKM agar mampu beradaptasi di era New Normal? Ada 4 cara yang yang bisa Anda coba.


1. Kenali Perubahan Perilaku Konsumen
a. Dari keinginan ke kebutuhan
Tujuannya adalah Anda paham perubahan selera, daya beli, serta pendapat mereka tentang produk Anda. Konsumen di fase ini akan cenderung lebih memperhatikan nilai. Mereka lebih berfokus pada produk yang memiliki fungsi dan nilai untuk memenuhi kebutuhan, dibanding memenuhi keinginan dan ego gengsi semata.

b. Merek tidak menjadi penting
Karena berfokus pada kebutuhan, sebagian konsumen bahkan dilihat tak menghiraukan lagi keberadaan merek tertentu dan memandang seluruh produk pada posisi netral.

c. Pembelian sekali dalam jumlah besar
Perubahan perilaku lainnya adalah muncul tren group buying atau pembelian produk secara berkelompok, untuk mengambil manfaat dari sisi efisiensi harga produk itu sendiri. Atau tren pembelian deepening, dimana volume pembeliannya per orang dalam sekali belanja makin besar. Maka itu, perusahaan dituntut mengakomodir perilaku konsumen tersebut.

d. Menunda pengeluaran cash
Akibat bahaya Corona, konsumen mulai banyak membatasi atau menunda pengeluaran yang bersifat cash. Karena di masa seperti sekarang cash is king. Layanan paylater (dibayar kemudian di bulan yang akan datang) yang diberikan oleh perusahaan fintech, bank, dan platform e-commerce seperti GoPay, OVO, Kredivo, Akulaku dan sebagainya, menjadi solusi bagi masyarakat konsumen untuk berbagai transaksi.

e. Konsumsi makanan ready to cook meningkat
Di era seperti sekarang, sebagian wanita terlanjur tidak piawai memasak. Walaupun stay at home menjadi masa comeback-nya kebiasaan memasak, walaupun gaya memasak milenial berbeda dengan generasi sebelumnya. Umumnya mereka lebih suka memasak yang simple (mudah) dan convenient (nyaman). Maka membeli frozen food dan kemasan ready to cook akan lebih banyak menjadi pilihan.


2. Evaluasi Posisi Produk terhadap Target Pasar
Memasuki new normal, konsumen biasanya memandang merek secara netral, sehingga perlu diyakinkan terkait produk-produk yang mereka kenal.

Konsumen lebih selektif memilih produk yang akan mereka konsumsi, mendapatkan produk berkualitas bagus, dan harga terjangkau. Alasannya untuk kewaspadaan terhadap kemungkinan krisis yang kembali datang, ditambah lagi kondisi keuangan belum kembali stabil. Oleh sebab itu, konsumen cenderung beralih ke produk dengan harga relatif lebih terjangkau dibanding produk yang bermerek terkenal.

Menjelang periode new normal, mengevaluasi kembali posisi produk Anda merupakan hal yang penting untuk menjamin keberlanjutan usaha. Apakah produk Anda masih sesuai dengan kebutuhan target pasar yang selama ini Anda sasar? Jika tidak, segera lakukan perubahan dan penyesuaian agar produk laku dipasaran. Atau Anda ubah target pasar, dengan tetap menjual produk yang sama, namun mungkin kemasannya berbeda.  

Jadi yang diubah bisa jadi target pasarnya, atau produknya (kemasan, volume, bentuk dsb).  Jika Anda tidak lagi mampu menjalankan keduanya, maka sudah saatnya ganti model bisnis atau jenis bisnis Anda.

Bagaimana sih membuat model bisnis yang baru atau mengevaluasi apa saja yang harus diperbaiki pada bisnis yang sudah Anda jalani selama ini? Silakan baca artikel tentang Business Model Canvas


3. Evaluasi Harga dan Promosi
Di masa new normal konsumen lebih sensitif terhadap harga dan nilai produk. Anda bisa baca artikel di daya.id dengan judul Berapa Harga yang Cocok untuk Produk Saya.

Anda perlu lebih kreatif dalam menawarkan promosi untuk menarik konsumen guna menetralisir penurunan daya beli setelah masa krisis berlalu. Bagaimana promosi di era COVID-19 ini? bisa baca artikel dengan judul Cara Promosi Online Saat Pandemi COVID-19.

Contoh promosinya bisa berupa pemberian potongan harga atau paket hemat. Mengingat munculnya karakteristik tren group buying, Anda juga bisa menawarkan paket grosir, tentu dengan harga lebih murah dibanding penjualan secara ritel atau eceran. Strategi penjualan semacam itu dibutuhkan agar konsumen lebih memilih produk Anda dibanding produk kompetitor yang juga menjual produk secara agresif sampai dengan masa krisis berakhir.

Dalam menentukan harga dan membuat promosi yang tepat Anda harus melibatkan data yang akurat. Hal ini bisa didapat dari hasil mengenali karakter konsumen yang sejak awal dilakukan perusahaan. Tak hanya itu, Anda juga perlu melakukan riset terhadap kompetitor agar mengetahui di mana posisi tawar Anda di pasar saat ini. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui daya saing produk Anda sebelum terjun ke medan perang.


4. Manfaatkan Media Online
Pandemi akibat virus Corona ini telah benar-benar membawa perubahan pada perilaku konsumsi masyarakat. Sebelumnya melakukan transaksi konvensional menjadi transaksi virtual menggunakan beragam perangkat teknologi. Konsumen, baik usia muda maupun tua kini sudah tidak awam lagi berbelanja secara online.

Maka itu, Anda perlu mengambil peluang dari perubahan perilaku konsumen tersebut dengan mengalihkan fokus penjualan dengan media online. Lebih agresif lagi dalam melancarkan promosi berjualan di e-commerce. Media ini  dianggap paling berpotensi mendatangkan untung tanpa harus mengeluarkan biaya yang cukup besar.

Untuk mengetahui lebih jauh model-model bisnis online, Anda dapat membaca artikel Model Bisnis e-Commerce yang Perlu Anda Ketahui.

Dalam proses menawarkan produk via online, Anda harus paham benar karakteristik media online yang Anda gunakan serta karakteristik konsumen di saluran tersebut, agar strategi yang Anda jalankan tepat pada sasaran.

Jadi, memasuki masa new normal, Anda sebagai pengusaha UKM perlu sekali untuk menata ulang strategi, agar produk yang Anda tawarkan bisa diterima pasar. Dan hal yang penting untuk Anda perhatikan dalam menata ulang strategi tersebut adalah:
  1. Perhatikan perubahan perilaku target pasar yang selama ini dilayani. Apakah mereka sudah berubah atau tidak?  Bila sudah berubah, maka ubahlah produk dan layanan anda sesuai kebutuhan mereka.
  2. Bila Anda tidak cukup mampu mengubah produk dan layanan sesuai kebutuhan target pasar yang lama, ubah target pasar atau cari target pasar yang baru, kemudian jual produk sesuai kebutuhan target pasar yang baru tersebut.
  3. Lakukan evaluasi  harga jual dan promosi Anda. Manfaatkan seoptimal media online agar jangkauan pasar Anda semakin luas.

Jika ada hal yang ingin Anda konsultasikan terkait usaha Anda saat ini, silakan bertanya kepada ahli pada kolom ‘Tanya Ahli’ di Daya.id

Sumber:

Diolah dari berbagai sumber

Penilaian :

4.8

6 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ardhan Ashary Nasution

05 Desember 2023

Terima Kasih informasi nya 👍👍

Balas

. 0

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Ari Handojo

Business Coach

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS