Dirilis

29 Desember 2022

Penulis

BTPN Mitra Bisnis

Kopi menjadi tren baru untuk masyarakat Indonesia sehingga tingkat konsumsi kopi masyarakat Indonesia tinggi. Selain dengan tingkat konsumsi kopi yang tinggi, Indonesia juga menjadi salah satu negara dengan penghasil kopi terbesar di dunia. 

 

Tren Kedai Kopi Lokal 

Tingkat konsumsi kopi yang tinggi di Indonesia diakibatkan oleh beberapa faktor. Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Independen Toffin, terdapat beberapa faktor yang mendorong pertumbuhan bisnis kedai kopi di Indonesia, yaitu: 

  1. Kebiasaan atau yang sudah menjadi budaya Indonesia dimana masyarakat yang sedang berkumpul atau yang sering disebut “nongkrong” sambil minum kopi. Hal ini menyebabkan tingkat konsumsi kopi meningkat dengan kebiasaan tersebut. 
  2. Dominasi populasi anak muda Indonesia (Generasi Y dan Z) menciptakan gaya hidup baru dalam mengonsumsi kopi. Anak muda Indonesia menjadikan kopi sebagai gaya hidupnya sehingga tidak diragukan lagi jika banyak anak muda yang mengonsumsi kopi terutama di kedai kopi. 
  3. Kehadiran media sosial yang memudahkan para pebisnis kedai kopi dalam melakukan strategi pemasaran dan promosi. Media sosial dipakai oleh banyak kalangan dari remaja hingga orang dewasa sehingga strategi pemasaran kedai kopi di media sosial menjadi strategi yang tepat dan mendorong pertumbuhan bisnis kedai kopi di Indonesia. 


Pelaku usaha kedai kopi lokal akan bersaing dengan pelaku usaha kedai kopi lokal lainnya yang terus bermunculan diakibatkan tingkat konsumsi kopi masyarakat yang tinggi. 

 

Bisnis Kedai Kopi Lokal 

Bisnis kedai kopi di Indonesia menjadi bisnis yang memiliki peluang besar diakibatkan tingkat konsumsi masyarakat Indonesia terhadap kopi yang tinggi. 

Berdasarkan survey yang dilakukan oleh JakPat, ada tujuh kedai kopi lokal yang diminati masyarakat Indonesia. Berikut ini datanya:

Berdasarkan data tersebut, kedai kopi lokal yang paling diminati masyarakat Indonesia yaitu Kopi Janji Jiwa dengan proporsi 50% dengan tagline “kopi dari hati” yang menarik para kaum milenial dengan menu unik yang dimilikinya. 

Selain dari Kopi Janji Jiwa, urutan kedua kedai kopi lokal yang digemari oleh masyarakat Indonesia yaitu Kopi Kenangan dengan proporsi 49,1% dari survey Jakpat. Kopi Kenangan memiliki ciri khas kopi susu dengan tambahan gula aren yang menjadi daya tarik masyarakat. 

Kedai kopi lokal lainnya yang menjadi kegemaran masyarakat, yaitu Point Coffee (18,3%), Kopi Lain Hati (11,3%), Kopi Kulo (11,2%), Kopi Soe (10,4%), Fore Coffee (9,1%). Dengan banyaknya kedai kopi lokal yang diminati masyarakat Indonesia, tingkat konsumsi kopi masyarakat Indonesia akan terus meningkat. 

Selain dari survey yang telah dilakukan, Kopi Janji Jiwa ini berhasil meraih penghargaan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) untuk “Pertumbuhan Kedai Kopi Tercepat Dalam Satu Tahun” pada tahun 2019 dimana telah membuka 700 gerai di 50 kota dalam kurun waktu satu tahun. 

Baca Juga : Strategi Pemasaran untuk Perencanaan Usaha Coffee Shop dalam Menyambut Tahun Baru 2022

Hal ini dikarenakan Kopi Janji Jiwa menerapkan konsep waralaba dari sekitar 700 gerai yang dibuka dimana 90% di antaranya dibuka oleh mitra perusahaan. Menurut CEO dari Kopi Janji Jiwa, Billy Kurniawan, pencapaiannya hingga meraih penghargaan tersebut tidak akan terjadi jika tanpa kerja sama dengan para mitra. 

Meskipun Kopi Janji Jiwa menjadi kopi terfavorit oleh masyarakat Indonesia dengan proporsi 50%, Kopi Kenangan juga berada di urutan kedua kedai kopi terfavorit dengan perbedaan yang cukup sedikit dengan Kopi Janji Jiwa yaitu sebesar 49,1%. 

Kopi Kenangan meraih gelar Brand of the Year untuk kategori Peritel Kafe di ajang penghargaan bergengsi World Branding Awards ke-14 tahun 2022. Penghargaan ini didapatkan dua kali berturut-turut setelah di tahun sebelumnya meraih gelar yang sama. 

Cynthia Chaerunnisa, CMO & Co-Founder Kopi Kenangan mengatakan bahwa gelar yang diraih hingga kedua kalinya tidak lepas dari partisipasi dan dukungan para konsumen sehingga ia mengapresiasi semua pihak yang mendukung Kopi Kenangan hingga berhasil meraih gelar tersebut. 

Berdasarkan data dari Kopi Kenangan dan Janji Jiwa, Kedai kopi lokal ini memiliki banyak cabang yang telah tersebar di banyak kota Indonesia. Berikut ini datanya:

Berdasarkan data tersebut, Kopi Kenangan memiliki 600 gerai yang tersebar di 45 kota di Indonesia dan Kopi Janji Jiwa memiliki 1.000 gerai yang tersebar di 100 kota di Indonesia. 

Berbeda dengan Kopi Janji Jiwa, Kopi Kenangan tidak menawarkan franchise kepada para mitra dan memilih untuk mencari investor sedangkan Kopi Janji Jiwa menawarkan kepada mitra untuk melakukan franchise. Hal ini yang membedakan kedua kopi lokal tersebut. 

Kopi Kenangan memiliki tujuan untuk mempertahankan kualitas dan konsistensi dari setiap gerai Kopi Kenangan yang tersebar di seluruh Indonesia sehingga lebih sulit untuk memperluas gerai di banyak kota dengan tidak adanya mitra yang bekerja sama dengan Kopi Kenangan. 

Kopi Janji Jiwa justru menggunakan strategi franchise yang ditawarkan kepada mitra sehingga dapat mengembangkan kedai kopi bisnisnya hingga meraih penghargaan MURI. 

Perbedaan dari kedua kedai kopi lokal ini menciptakan daya saing dimana masyarakat Indonesia yang sudah menjadi tren atau gaya hidup baru dalam mengonsumsi kopi. Kedua kedai kopi lokal ini unggul di antara kedai kopi lainnya dan gelar yang dimiliki oleh Kopi Janji Jiwa dan Kopi Kenangan sangat diapresiasi.

Berdasarkan laporan dari Katadata dan Akurat, Kopi kenangan rata-rata dapat menjual sebanyak 3 juta cup per bulannya dan Kopi Janji Jiwa rata-rata menjual 5 juta cup per bulannya. Berikut datanya:

Berdasarkan data tersebut, dapat terlihat bahwa Kopi Kenangan memiliki omzet tiap bulannya sebesar 60 miliar didapat dari rata-rata penjualannya 3 juta cup per bulannya dengan harga rata-rata Rp 20 ribu. 

Omzet yang lebih banyak didapatkan oleh Kopi Janji Jiwa dengan omzet 100 Miliar dengan rata-rata penjualannya 5 juta cup per bulannya dengan rata-rata harga produknya juga Rp 20 ribu. 

Hal ini dapat terlihat bahwa Kopi Janji Jiwa memiliki omzet yang lebih besar dibandingkan Kopi Kenangan dengan selisih 40 Miliar per bulannya.

Jika Anda pertanyaan terkait topik ini, silakan berkonsultasi secara gratis di Tanya Ahli. Daftarkan dulu diri Anda untuk akses penuh ke seluruh fitur Daya.id.

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

5.0

2 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Ari Handojo

Business Coach

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS