Dirilis

08 April 2023

Penulis

Achmad Fauzan Alfansuri

Memberikan kontribusi positif bagi lingkungan sudah menjadi kewajiban kita semua, baik sebagai seorang individu maupun pelaku usaha, terlebih saat ini mulai bermunculan isu-isu pemanasan global sebagai akibat dari kerusakan lingkungan. Atas hal tersebut lah, aspek-aspek keberlanjutan (sustainability) dan kepedulian terhadap lingkungan kini menjadi isu yang ramai diperbincangkan di hampir seluruh lapisan masyarakat, termasuk kalangan pengusaha.
Usaha besar maupun kecil masing-masing dapat mengambil peran dalam upaya penanggulangan pemanasan global dan kerusakan lingkungan, bahkan usaha kecil sekalipun dapat memiliki dampak yang sangat besar terhadap lingkungan.

Di sisi lain, para konsumen semakin sadar akan isu pemanasan global dan pentingnya pelestarian lingkungan, sehingga mereka ingin berinvestasi dalam produk yang ramah lingkungan sebagai upaya untuk melindungi keluarga dan masa depan planet ini.

Berdasarkan hasil survei terhadap konsumen secara global, 1 dari 3 konsumen lebih menyukai opsi ramah lingkungan. Selain itu, berdasarkan data Forbes di tahun 2018, terdapat 68% milenial yang disurvei berkeinginan untuk membeli produk yang bermanfaat bagi lingkungan.

Jika Anda sedang memulai bisnis atau ingin membuka usaha yang ramah lingkungan, berikut ini beberapa cara yang dapat Anda ikuti untuk membuat usaha Anda lebih berkelanjutan atau lestari.

 

5 Cara Mengembangkan Usaha yang Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan

Hal-hal yang dapat Anda perhatikan dan pertimbangkan dalam mengembangkan usaha yang ramah lingkungan adalah sebagai berikut:

 

1.    Sumber Bahan Baku Produk

Langkah lestari di dalam usaha Anda dapat dimulai dari penentuan bahan baku produk yang hendak dijual. Beberapa pertanyaan berikut dapat membantu Anda dalam memetakan apakah bahan baku produk Anda benar-benar ramah lingkungan:

 

  • Apakah bahan baku produk bersumber dari proses yang bertanggung jawab?

Dengan kata lain, apakah pemasok/supplier Anda memprioritaskan aspek lingkungan dan sosial dalam memproduksi bahan baku? Sebagai contoh, pemasok Anda telah menerapkan pengelolaan limbah yang benar di dalam pabriknya dan tidak adanya keluhan warga sekitar terkait kondisi air yang tercemar.

 

  • Apakah dibuat dengan bahan yang dapat didaur ulang? Atau apakah bahan tersebut dapat terurai secara alami?

Bahan-bahan ini biasanya aman bagi lingkungan, dan tidak mengandung zat beracun atau perusak lapisan ozon. Contohnya: karton, kertas, kantong berbahan tepung jagung, dan kertas ampas tebu (bubur serat tebu).

 

  • Apakah berasal dari pemasok lokal?

Pastikan Anda mencari barang dan jasa dari pemasok lokal untuk mendukung ekonomi lokal dan mengurangi biaya transportasi.

 

2.    Kemasan Ramah Lingkungan

Plastik bekas kemasan selalu berkontribusi paling banyak di tempat pembuangan sampah akhir. Namun, Anda dapat secara signifikan mengurangi kontribusi polusi dari produk Anda dengan mengubah cara Anda mengemas produk.

 

  • Gunakan bahan yang ramah lingkungan

Bahan kemasan yang ramah lingkungan, contohnya seperti kantong biodegradable dan karton daur ulang dapat Anda pertimbangkan untuk digunakan dalam mengemas produk Anda. Di sisi lain, Anda juga harus menghindari bahan-bahan seperti amplop dengan lapisan gelembung plastik, kemasan styrofoam, dan bungkus plastik, karena bahan-bahan tersebut sulit didaur ulang.

 

  • Buatlah kemasan yang menarik dan multifungsi

Pernahkah Anda menyukai suatu produk dilihat dari desain kemasannya? Semakin menarik, kokoh dan berguna, maka semakin kecil pula kemungkinan kemasan tersebut berakhir di tempat sampah. Dengan menggunakan desain kemasan yang menarik dan multifungsi, konsumen produk Anda dapat memanfaatkannya kembali sebagai wadah penyimpanan barang lainnya.

Baca Juga: Pentingnya Visual sebagai Brand Identity untuk Menarik Konsumen

 

3.    Kurangi Kwitansi dan Pencatatan dengan Kertas

Penggunaan kertas yang berlebihan sama saja seperti berkontribusi pada aktivitas penebangan pohon dalam jumlah besar. Oleh karena itu, penting untuk mulai melakukan pengurangan pemakaian kertas di usaha Anda. Melalui inisiatif ini, Anda juga dapat menghemat pengeluaran.

Alih-alih menggunakan kertas, Anda dapat beralih ke pencatatan digital dan kwitansi online (melalui email). Tidak hanya secara drastis mengurangi limbah kertas, tetapi juga dapat menambah ruang penyimpanan Anda.

Namun jika Anda harus menggunakan kertas, disarankan menggunakan kertas yang memiliki sertifikasi keberlanjutan, seperti kertas berlabel FSC atau kertas daur ulang. Jika vendor Anda lokal, akan lebih baik lagi. Pastikan Anda mengurangi, menggunakan kembali, dan mendaur ulang kertas.

 

4.    Keterlibatan Seluruh Tim

Upaya pelestarian lingkungan harus lah mencakup upaya dari seluruh tim Anda. Budaya keberlanjutan di operasional usaha Anda sebaiknya dibangun berdasarkan kesadaran dari setiap individu di dalamnya. Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk membangun budaya keberlanjutan, misalnya:

 

  • Batasi perjalanan

Sejak Pandemi COVID-19, bekerja dari rumah kini lebih populer dari sebelumnya. Dengan memberi karyawan Anda opsi untuk WFH (Work From Home) bila memungkinkan, dapat mengurangi polusi bahan bakar fosil dan mengurangi jejak karbon usaha Anda secara keseluruhan.

 

  • Ubah tim Anda menjadi lebih "hijau"

Dorong karyawan Anda untuk menerapkan kepedulian terhadap lingkungan dengan memberi insentif dan menghargai kebiasaan ramah lingkungan yang mereka lakukan. Motivasi dan libatkan mereka dengan meminta ide dan masukan tentang bagaimana Anda dapat membuat perubahan positif bagi lingkungan, baik di tempat kerja maupun di lingkungan sehari-hari. Hal-hal seperti bersepeda ke kantor, hari tanpa plastik, dan kebiasaan membawa bekal makan siang sendiri merupakan inisiatif yang secara langsung dapat membangun budaya keberlanjutan.

Baca Juga: Tips Sustainable Living yang Bisa Anda Lakukan

 

5.    Lingkungan Kerja yang Ramah Lingkungan


Berikut ini merupakan beberapa contoh inisiatif yang dapat Anda lakukan untuk menciptakan lingkungan kerja yang “hijau”:

  • Jika memungkinkan, pilih ruangan dengan banyak cahaya alami untuk mengurangi penggunaan energi.
  • Pertimbangkan penggunaan lampu LED sebagai penerangan.
  • Hindari pembuat kopi sekali pakai atau cangkir kertas, dan dorong karyawan Anda untuk membawa mug favorit mereka dari rumah.
  • Sesuaikan suhu AC ruangan kantor Anda jika memungkinkan. Suhu ruangan tidak perlu terlalu dingin, 24 hingga 26 derajat Celsius pun cukup.
  • Lakukan penghematan pemakaian listrik usaha Anda.
  • Buat ruangan terbuka hijau yang dilengkapi dengan tanaman hidup untuk meningkatkan kualitas udara.


Demikian beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mengembangkan usaha yang berwawasan lingkungan. Namun apabila Anda telah menjalankannya, ada baiknya Anda tidak menyimpan hasilnya untuk diri sendiri. Beri tahu semua orang tentang inisiatif keberlanjutan usaha Anda.

Pastikan inisiatif ramah lingkungan Anda jelas dan tegas terpampang pada kemasan produk Anda dan di semua saluran pemasaran Anda. Hal tersebut menunjukkan komitmen Anda untuk dunia yang lebih baik, sekaligus mengirimkan pesan positif tentang kesadaran lingkungan yang membantu meningkatkan branding usaha Anda.

Selanjutnya, untuk lebih mendalami terkait strategi pengembangan bisnis, Anda dapat berkonsultasi di Tanya Ahli. Dan Anda juga dapat mendaftar di Daya.id agar bisa mendapatkan informasi terkini terkait bisnis yang berkelanjutan.

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

5.0

5 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ardhan Ashary Nasution

25 Oktober 2023

Keren informasi nya 👍👍

Balas

. 0

Hery Hariyadi

14 April 2023

Mantab

Balas

. 0

Ferri kurniawan

12 April 2023

👍

Balas

. 0

Hendratno

09 April 2023

Bagus

Balas

. 0

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Wisnu Dewobroto

Pendamping UMKM

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS