Dirilis

31 Januari 2022

Penulis

Alin Kristiasti Fohan

Di masa pandemi, semua aspek kehidupan terasa sangat menantang, khususnya dunia bisnis. Pengusaha tentunya berlomba-lomba untuk bisa bertahan, salah satunya dengan berjualan online

Untuk bisa berjualan online, banyak hal yang perlu dipersiapkan lho! Dari segi produk, pengemasan, pengiriman dan sebagainya. Satu lagi yang tidak kalah penting, nama toko alias nama olshop.

Meskipun ada pepatah bilang, “Apalah artinya sebuah nama”, namun tidak bisa dipungkiri nama olshop merupakan salah satu faktor penting untuk menggaet konsumen bahkan bisa jadi investasi jangka panjang. Makanya tidak boleh asal pilih dan harus benar-benar dipikirkan agar tidak perlu repot-repot ganti nama ditengah perjalanan bisnis. 

Konon memilih nama olshop itu sangat tricky, harus unik, tidak pasaran namun juga sederhana dan mudah diingat. Duh, gampang-gampang susah ya.

 

Tips memilih nama olshop

Biar tidak salah pilih nama olshop, simak beberapa tips berikut ini yuk.

 

1.    Sesuaikan dengan produk

Nama olshop Anda tentunya perlu disesuaikan dengan produk yang Anda jual agar dapat merepresentasikan produk.  Hal ini untuk memudahkan orang lain menemukan olshop Anda. 

Misalnya, Anda membuka olshop yang menjual sepatu dengan 2 alternatif nama projectshoes.id dan coolshop.id.

Calon konsumen yang sedang mencari produk sepatu akan menuju ke “projectshoes.id” karena langsung tergambar produk yang dijual adalah sepatu.

 

2.    Singkat dan sederhana agar mudah dibaca dan mudah diingat

 
Pilihlah nama yang singkat, sederhana dan mudah dieja. Lagi-lagi, hal ini untuk mempermudah calon konsumen menemukan olshop Anda. Selain agar mudah diingat, juga menghindari salah ketik saat menggunakan mesin pencari karena nama terlalu panjang atau tulisannya sulit dieja. 

Misalnya, ada 2 olshop yang sama-sama menjual baju wanita. Namanya “Zuper Edgy and Chics” dan “Gudang Katun”. 

Secara penyebutan olshop Zuper Edgy and Chics terdengar lebih keren. Namun terlalu panjang dan sulit dieja ketika calon konsumen melakukan pencarian. Gudang Katun mungkin terdengar sederhana, namun singkat dan mudah diingat.

Hindari juga menggunakan simbol-simbol untuk nama olshop Anda ya. Nama sulit dieja saja sudah berisiko menyulitkan calon konsumen, apalagi memakai simbol ya kan?

 

3.    Bermakna

Jangan asal-asalan, pilih nama olshop juga harus ada maknanya lho. Makna tersebut bisa berdasarkan pemilik toko dan value produk yang Anda tawarkan. Jika Anda sudah memiliki toko offline, nama olshop bisa mengikuti toko offline Anda agar branding Anda menjadi lebih kuat.

 

a.    Contoh nama olshop berdasarkan pemilik toko:

Soto Ayam Pak Joko, Sambel Bu Retno, Sop Duren Bang Ucok

 

b.    Contoh nama olshop berdasarkan value produk:

Tascantik Handmade, Dapur Sehat.

 

4.    Original


Sudah mencoba membuat nama olshop dari poin 1 sampai 3 sebelumnya?

Untuk membangun branding yang baik, tentunya nama olshop Anda harus unik dan berbeda dari olshop yang lain. Makanya, setelah memilih nama olshop yang menurut Anda terbaik, Anda perlu memastikan bahwa nama tersebut belum pernah digunakan sebelumnya oleh olshop lain. Caranya, Anda bisa coba menggunakan nama olshop yang Anda pilih dimesin pencarian. Kalau ternyata sudah ada yang pakai, silahkan coba pilih nama yang lain yah!

Nah, itulah 4 jurus penting untuk memilih nama olshop. Mudah bukan?

Setelah menemukan nama yang sesuai, Anda mungkin bisa juga mempertimbangkan untuk mendaftarkan nama atau brand tersebut untuk mendapatkan hak merek secara resmi agar tidak ditiru olshop lainnya.

Jika Anda memiliki pertanyaan lain seputar keuangan dan usaha, silakan ajukan pertanyaan Anda di kolom Tanya Ahli! Silakan daftar di Daya.id untuk mengakses semua konten dengan gratis.

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

5.0

1 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Wisnu Dewobroto

Pendamping UMKM

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS