10 Mei 2019
Dirilis
Penulis
Tim Daya Tumbuh Usaha
Apakah Anda pernah membaca cerita tentang perusahaan jamu dan minyak telon merek Nyonya Meneer, yang pernah sukses tapi akhirnya bangkrut di tangan sang cucu?
Awal mula terbentuk bisnis jamu Nyonya Meneer ini karena sang suami sakit keras. Berbagai macam pengobatan sudah dijalankan namun tidak memiliki hasil positif.
Nyonya Meneer tidak tinggal diam. Dengan berbagai cara ia membuat racikan jamu agar suaminya sembuh. Alhasil racikan jamu yang dibuatnya dapat menyembuhkan penyakit sang suami. Sejak saat itu, Nyonya Meneer lebih giat lagi untuk meracik jamu Jawa untuk menolong tetangga, keluarga, maupun masyarakat sekitar.
Pada tahun 1919, atas dorongan keluarga, berdirilah Jamu Cap Potret Nyonya Meneer di kota Semarang. Perusahaan ini sempat menjadi salah satu bisnis jamu besar di Indonesia.
Pada tahun 1940 melalui bantuan putrinya, Nyonya Meneer membuka bisnis di Jakarta. Tahun 1967, salah satu anak Nyonya Meneer, Hans Ramana diberikan tanggung jawab untuk mengelola perusahaan. Sedangkan, ketiga anak lainnya menjadi dewan komisi.
Tahun 1976 Hans Ramana meninggal dunia, disusul oleh Nyonya Meneer pada tahun 1978. Semenjak keduanya meninggal, banyak sekali konflik internal di dalam perusahaan. Sehingga pada tahun 80-an perusahaan Nyonya Meneer diteruskan oleh generasi ketiga, yaitu cucu-cucu Nyonya Meneer. Tapi malang, perusahaan jamu ini dinyatakan bangkrut pada tahun 2017.
Persiapkan Secara Matang, Libatkan Orang Lain Jika Perlu
Banyak pakar bisnis menganalisis penyebab runtuhnya bisnis jamu terbesar se-Indonesia ini. Mereka berpendapat, salah satu penyebabnya adalah konfilik internal keluarga, yang saat itu dipegang oleh generasi ketiga dari Nyonya Meneer. Penyebab konflik juga karena kurangnya persiapan pada saat proses regenerasi penerus bisnis.
Nah, bagaimana dengan Anda? Apakah Anda sudah menyiapkan proses regenerasi bisnis ke anak-cucu? Untuk membantu Anda, ada 3 tips yang bisa dicoba.
1. Mempersiapkan Secara Matang Penerus Bisnis
Apabila saat ini usaha Anda telah memiliki visi dan misi, sebaiknya kaji ulang visi dan misi tersebut, agar lebih relevan dengan penerus bisnis Anda. Anda harus membangun visi dan misi perusahaan secara bersama dengan keluarga.
Sebagai pemegang keputusan utama, Anda berhak mengambil keputusan yang tepat agar bisnis keluarga dapat terus berjalan.
Selain itu, Anda juga harus melihat masing-masing peran anggota keluarga di dalam bisnis. Jangan pernah salah menempatkan anggota keluarga dalam dunia bisnis. Penempatan harus disesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki. Apabila salah penempatan akan berdampak besar terhadap perusahaan.
2. Melatih Penerus Bisnis
Perlu diingat, dalam memilih penerus bisnis harus realistis. Memilih penerus bisnis bukan karena melihat dia anak laki-laki atau anak pertama, sehingga anak perempuan tidak memiliki hak untuk meneruskan bisnis Anda.
Anda sebagai pemilik bisnis harus cerdas dan profesional. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, masing-masing anggota keluarga memiliki fungsi bisnis yang berbeda dan minat yang berbeda. Jangan pernah memaksakan setiap anggota keluarga menjadi seperti yang Anda inginkan.
Melatih penerus bisnis bisa dimulai dari memberikannya tanggung jawab perusahaan sedikit demi sedikit, sehingga penerus tersebut akan terus belajar dunia bisnis yang sedang Anda jalankan. Apabila waktu regenerasi tepat, penerus Anda akan mengetahui apa saja yang harus mereka kerjakan.
3. Melibatkan Orang Lain
Bisnis keluarga bukan berarti Anda tidak percaya dengan orang lain. Terkadang bisnis keluarga butuh memiliki orang lain yang bukan keluarga, agar bisa memberikan masukan yang lebih objektif, dan meminimalisasi segala isu yang mungkin mengakibatkan perpecahan keluarga ataupun bisnis Anda.
Melibatkan orang lain yang dimaksud seperti, perlibatan pengacara, notaris, akuntan, dan konsultan.
Jadi, sebelum meneruskan bisnis Anda kepada generasi penerus harus diperhatikan berbagai hal penting yaitu :
Jangan asal pilih untuk bisnis Anda agar sukses.
Awal mula terbentuk bisnis jamu Nyonya Meneer ini karena sang suami sakit keras. Berbagai macam pengobatan sudah dijalankan namun tidak memiliki hasil positif.
Nyonya Meneer tidak tinggal diam. Dengan berbagai cara ia membuat racikan jamu agar suaminya sembuh. Alhasil racikan jamu yang dibuatnya dapat menyembuhkan penyakit sang suami. Sejak saat itu, Nyonya Meneer lebih giat lagi untuk meracik jamu Jawa untuk menolong tetangga, keluarga, maupun masyarakat sekitar.
Pada tahun 1919, atas dorongan keluarga, berdirilah Jamu Cap Potret Nyonya Meneer di kota Semarang. Perusahaan ini sempat menjadi salah satu bisnis jamu besar di Indonesia.
Pada tahun 1940 melalui bantuan putrinya, Nyonya Meneer membuka bisnis di Jakarta. Tahun 1967, salah satu anak Nyonya Meneer, Hans Ramana diberikan tanggung jawab untuk mengelola perusahaan. Sedangkan, ketiga anak lainnya menjadi dewan komisi.
Tahun 1976 Hans Ramana meninggal dunia, disusul oleh Nyonya Meneer pada tahun 1978. Semenjak keduanya meninggal, banyak sekali konflik internal di dalam perusahaan. Sehingga pada tahun 80-an perusahaan Nyonya Meneer diteruskan oleh generasi ketiga, yaitu cucu-cucu Nyonya Meneer. Tapi malang, perusahaan jamu ini dinyatakan bangkrut pada tahun 2017.
Persiapkan Secara Matang, Libatkan Orang Lain Jika Perlu
Banyak pakar bisnis menganalisis penyebab runtuhnya bisnis jamu terbesar se-Indonesia ini. Mereka berpendapat, salah satu penyebabnya adalah konfilik internal keluarga, yang saat itu dipegang oleh generasi ketiga dari Nyonya Meneer. Penyebab konflik juga karena kurangnya persiapan pada saat proses regenerasi penerus bisnis.
Nah, bagaimana dengan Anda? Apakah Anda sudah menyiapkan proses regenerasi bisnis ke anak-cucu? Untuk membantu Anda, ada 3 tips yang bisa dicoba.
1. Mempersiapkan Secara Matang Penerus Bisnis
Apabila saat ini usaha Anda telah memiliki visi dan misi, sebaiknya kaji ulang visi dan misi tersebut, agar lebih relevan dengan penerus bisnis Anda. Anda harus membangun visi dan misi perusahaan secara bersama dengan keluarga.
Sebagai pemegang keputusan utama, Anda berhak mengambil keputusan yang tepat agar bisnis keluarga dapat terus berjalan.
Selain itu, Anda juga harus melihat masing-masing peran anggota keluarga di dalam bisnis. Jangan pernah salah menempatkan anggota keluarga dalam dunia bisnis. Penempatan harus disesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki. Apabila salah penempatan akan berdampak besar terhadap perusahaan.
2. Melatih Penerus Bisnis
Perlu diingat, dalam memilih penerus bisnis harus realistis. Memilih penerus bisnis bukan karena melihat dia anak laki-laki atau anak pertama, sehingga anak perempuan tidak memiliki hak untuk meneruskan bisnis Anda.
Anda sebagai pemilik bisnis harus cerdas dan profesional. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, masing-masing anggota keluarga memiliki fungsi bisnis yang berbeda dan minat yang berbeda. Jangan pernah memaksakan setiap anggota keluarga menjadi seperti yang Anda inginkan.
Melatih penerus bisnis bisa dimulai dari memberikannya tanggung jawab perusahaan sedikit demi sedikit, sehingga penerus tersebut akan terus belajar dunia bisnis yang sedang Anda jalankan. Apabila waktu regenerasi tepat, penerus Anda akan mengetahui apa saja yang harus mereka kerjakan.
3. Melibatkan Orang Lain
Bisnis keluarga bukan berarti Anda tidak percaya dengan orang lain. Terkadang bisnis keluarga butuh memiliki orang lain yang bukan keluarga, agar bisa memberikan masukan yang lebih objektif, dan meminimalisasi segala isu yang mungkin mengakibatkan perpecahan keluarga ataupun bisnis Anda.
Melibatkan orang lain yang dimaksud seperti, perlibatan pengacara, notaris, akuntan, dan konsultan.
Jadi, sebelum meneruskan bisnis Anda kepada generasi penerus harus diperhatikan berbagai hal penting yaitu :
- Persiapkan secara matang penerus bisnis
- Latih penerus bisnis
- Libatkan orang lain
Jangan asal pilih untuk bisnis Anda agar sukses.
Sumber:
Diolah dari berbagai sumber
Share :
Berikan Komentar
Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli
Artikel Terkait
Pelatihan Online Terkait
Pengembangan Diri / 10 Oktober 2017
Percaya Diri dalam Berusaha
Oleh Daya Tumbuh usaha 
1671 kali
Pengembangan Diri / 20 Desember 2022
Cara Mengurus Izin Ekspor Kopi
Oleh Peni Hidayah 233 kali
Pengembangan Diri / 27 Juli 2023
Langkah Mudah Membuat Perjanjian
Oleh Peni Hidayah 184 kali
Pengembangan Diri / 08 Mei 2023
Melindungi Rekening Pribadi Dengan BCL
Oleh Peni Hidayah 392 kali
Pengembangan Diri / 23 Januari 2019
Cara Menghindari Penolakan Usaha Turunan dari Generasi…
Oleh Ari Handojo 690 kali
Arrino Fatra
29 Agustus 2023
Mantap
Balas
.0
