Dirilis

18 Maret 2022

Penulis

Martha CL Hutapea

Ada cerita tentang seorang staf di suatu perusahaan, dimana ia sering melakukan kesalahan dalam melakukan pekerjaan dan kerap kali tidak mencapai target yang telah ditentukan. 

Ada lagi cerita seorang teman yang sudah memiliki rencana untuk berhenti dari pekerjaannya. Karena setelah kembali dari cuti hamil dan kembali bekerja, ia merasa stres dan tidak bahagia. Dia kehilangan rasa percaya diri karena sekian lama tidak masuk kantor. 

Untungnya atasan dari kedua karyawan pada kisah di atas menangkap sinyal ini dan segera melakukan coaching. Dalam beberapa bulan, kedua karyawan dapat melakukan pekerjaan dengan kinerja yang baik karena termotivasi, produktivitas meningkat serta masalah/ kendala yang dihadapi selama bekerja dapat diatasi.

 

Apa itu coaching?


Aktivitas coaching biasanya dilakukan oleh manajer yang memiliki kemampuan, keterampilan, dan yang sudah mendapatkan pelatihan kompetensi coaching. Mereka tidak hanya diharapkan dapat melakukan coaching, tapi juga mendapatkan pengalaman sebagai pemimpin yang mampu mengembangkan staf-nya. Pembinaan kepada karyawan salah satunya dengan coaching adalah bagian dari cara perusahaan untuk meningkatkan kinerja karyawan secara berkelanjutan. 

Menurut Harvard Business Review, coaching memberikan kesempatan untuk bertindak sebagai fasilitas untuk mengomunikasikan kinerja secara dua arah. Coaching melatih karyawan untuk mampu menghasilkan performa yang lebih baik, bisa memimpin diri sendiri, tetap relevan dengan kondisi sekarang, mau berkembang dan tumbuh, dapat mengaktualisasikan ide serta dapat diandalkan. Coaching dilakukan  melalui bertanya dan memberikan feedback (umpan balik)

 

Manfaat Coaching

Manfaat coaching bagi perusahaan dan bagi tim secara khusus bisa diukur dengan meningkatnya employee engagement (kerjasama antar individu, kolaborasi, motivasi) dan tercapainya target dalam pekerjaan. Berikut ini manfaat coaching yang lain:

 

1.    Memperbaiki Performa Kerja

Seringkali dengan melakukan pekerjaan rutinitas dan dengan load pekerjaan yang tinggi dapat menyebabkan performa karyawan menurun. Dengan coaching, manajer dapat membantu staf untuk menentukan prioritas, menentukan langkah atau formula yang tepat untuk meningkatkan kinerja staf sehingga on track kembali. Selain itu manajer dapat memanfaatkan coaching itu mengevaluasi kinerja staf sehingga dapat belajar dari kesalahan sekaligus memaksimalkan potensi diri. 

 

2.    Meningkatkan Motivasi dan Komitmen Karyawan

Tak jarang masalah pribadi karyawan berpengaruh ke pekerjaan kantor dan akhirnya mempengaruhi performa kerja. Dengan coaching manajer dapat membantu staf agar dapat mengembalikan fokus sehingga bisa mengatasi masalah yang dihadapi. Meskipun cuma bertindak sebagai fasilitator, langkah ini akan membuat staf dihargai, yang akhirnya membuat motivasi, komitmen dan loyalitas kerja meningkat.

 

3.    Meningkatkan Kinerja Tim

Kadang bila salah seorang anggota dalam tim mengalami masalah atau kendala dalam melakukan pekerjaan, dapat berpengaruh secara negatif kepada anggota lain dan team engagement. Coaching yang dilakukan kepada individu yang mengalami kendala dapat meningkatkan efektivitas kerja tim dan  membangun tim yang solid dan produktif.

 

4.    Tingkat Pembelajaran Lebih Mendalam 

Dengan coaching, seorang individu mendapat umpan balik atas kinerja nya selama ini dan belajar menjadi lebih baik. Lebih jauh, coaching membuat seorang individu terlibat dalam learning process sehingga lebih mudah menerima masukan untuk keterampilan baru yang dibutuhkan sesuai dengan goals yang akan dicapai.

 

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam Coaching


Berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan saat Anda melakukan coaching:

 

1. Lakukan coaching dengan rutin kepada karyawan.

Tidak semua manajer bisa dan sempat melakukan coaching. Di sisi lain karyawan Anda ingin tahu bagaimana hasil pencapaian mereka, bagaimana kinerja mereka apa yang yang sudah mereka lakukan dengan baik dan yang perlu ditingkatkan. Sisihkan waktu untuk memberikan umpan balik atas kinerja karyawan dengan melakukan one-on-one meetings. Anda bisa menggunakan media pengingat di kalender Anda agar dapat konsisten memberikan coaching.

 

2.  Ciptakan budaya umpan balik pada tim

Saat coaching dilakukan, feedback/ umpan balik kepada tim tidak hanya diberikan oleh manajer. Karyawan perlu didorong untuk memberikan umpan balik baik kepada sesame anggota tim juga kepada manajer. Budaya memberi umpan balik ini memberi karyawan di semua lini organisasi kesempatan untuk didengar.

 

3. Terbuka terhadap ide-ide karyawan

Karyawan memiliki ide dan sudut pandang yang berbeda dan seringkali tidak terpikirkan oleh manajer. Saat ide anggota tim didengar, mereka merasa dihargai dan kemungkinan akan mau terlibat dan mendorong lebih keras penyelesaian atas pekerjaan yang diberikan.

 

4. Dorong karyawan ke batas kemampuannya

Coaching membuat tim Anda termotivasi untuk keluar dari zona nyaman sehingga dapat membantu mereka tumbuh dan melakukan pekerjaan dengan potensi maksimal yang ada pada diri masing-masing. Dalam hal ini karyawan perlu ditantang dengan cara diberikan tugas/ tanggung jawab baru sehingga dapat mengeluarkan potensi lain yang ada serta membantu mereka lebih berkembang.

 

5. Tanyakan apa yang dapat Anda lakukan untuk membantu

Manajer yang berperan sebagai seorang good coach, tidak hanya menyuruh anggota timnya mengerjakan tugas/ tanggung jawab namun akan secara aktif mendorong dan mencari solusi untuk membantu agar target tercapai. Sampaikan kepada karyawan, bahwa mereka dapat datang kepada manajer dengan pertanyaan atau masalah. Manajer juga dapat menggunakan one-on-one meetings untuk mengetahui kendala dan membuat rencana bersama.

Baca juga: Langkah langkah pelatihan pengembangan sdm yang benar

 

Kapan Coaching Dilakukan?

Ada beberapa situasi dimana sebaiknya manajer melakukan coaching:

 

1.    Saat  karyawan atau anggota tim bekerja tidak maksimal (underperform)


Saat karyawan sering melakukan kesalahan, tidak melakukan pekerjaan sesuai skala prioritas, atau tidak mencapai target maka sudah saatnya seorang manajer memberikan coaching.

 

2. Saat perusahaan ingin mengembangkan SDM

Banyak cara yang dapat dilakukan perusahaan dalam melakukan pengembangan untuk SDM di suatu perusahaan. Salah satu caranya dengan melakukan coaching. Selain mengembangkan potensi diri karyawan, coaching bermanfaat untuk kepuasan kerja, engagement, dan motivasi karyawan.

 

3. Saat harus mengerjakan tugas-tugas penting

Saat tim Anda mendapatkan tugas atau tanggung jawab baru, maka harus dipastikan bahwa tim Anda paham dalam melakukan tugas baru tersebut sehingga pekerjaan bisa diselesaikan dengan baik. Dalam hal ini, coaching perlu dilakukan untuk membantu anggota tim dalam  memahami tugas atau tanggung jawab baru dan hal lain yang mungkin belum jelas.

Pembinaan karyawan dengan cara melakukan coaching adalah merupakan hal penting dalam rangka memaksimalkan potensi karyawan, meningkatkan performa tim, membantu untuk tumbuh yang pada akhirnya membantu kesuksesan bagi perusahaan. 

Anda juga bisa berkonsultasi dengan Business Coach perihal pengembangan dan pelatihan untuk SDM agar kualitas SDM yang ada di perusahaan bisa menjadi lebih optimal. Untuk informasi lain terkait tips usaha maupun produk keuangan lainnya, Anda bisa mengunjungi Daya.id. Anda juga dapat daftarkan diri Anda untuk dapat memperoleh informasi serta banyak manfaat lainnya.

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

4.9

8 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ardhan Ashary Nasution

14 Desember 2023

Keren informasi nya 👍👍

Balas

. 0

Suwarto

08 Juli 2023

Ok

Balas

. 0

Sulina

18 Juni 2023

Menarik

Balas

. 0

Harun

18 Juni 2023

Luar biasa

Balas

. 0

Peri Nopian

28 April 2023

Ok

Balas

. 0

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Ari Handojo

Business Coach

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS