Dirilis

30 Juni 2021

Penulis

Herly Marwanto, Tasya Aprilia

Apakah Anda sedang mempertimbangkan untuk menginvestasikan uang Anda? Dari berbagai macam jenis investasi, seperti deposito, obligasi, saham, reksadana, emas, dan lain sebagainya, deposito dan obligasi merupakan jenis investasi yang tergolong aman dan tidak sesulit jenis investasi lainnya. 

Memangnya apa sih deposito dan obligasi itu? 

 

Apa Itu Deposito?

Jika Anda ingin berinvestasi dengan risiko investasi yang rendah, deposito adalah jawabannya! Apa sih deposito itu? 

Deposito merupakan jenis investasi dalam bentuk simpanan uang kepada suatu perusahaan, dengan jaminan investor akan menerima keuntungan berupa bunga dalam jangka waktu yang sudah disepakati. 

Deposito memiliki kemiripan dengan tabungan. Dengan risikonya yang rendah, jenis investasi ini menjadi pilihan bagi investor pemula. 

Walaupun mirip dengan tabungan, namun ada dua hal yang menjadi perbedaan antara deposito dengan tabungan, yaitu tingkat bunga dan adanya waktu jatuh tempo. Suku bunga di deposito lebih tinggi dibandingkan dengan suku bunga tabungan biasa. Secara umum, bunga deposito ada di kisaran 5-6% per tahunnya.

Di beberapa bank ada juga yang menawarkan suku bunga lebih dari 6%. Semakin banyak uang yang Anda investasikan, biasanya semakin tinggi juga bunga depositonya. Jika Anda membuka rekening Jenius deposito dari Bank BTPN, return yang bisa Anda dapatkan antara lain bunga 5,5% per tahun untuk deposito Rupiah. 

Walaupun suku bunga yang dihasilkannya tinggi, namun uang yang Anda investasikan ke deposito tidak bisa diambil sewaktu-waktu secara fleksibel. Terdapat jangka waktu atau tenor yang terikat di dalamnya sebelum deposito tersebut jatuh tempo, Anda tidak bisa menyentuhnya sampai waktu yang sudah ditentukan.

Tenor dalam deposito sendiri cukup beragam. Setiap bank memiliki kebijakan masing-masing untuk menentukan tenor. Secara umum, rata-rata bank menyediakan jangka waktu atau tenor maksimal 12 bulan dan ada juga beberapa bank yang menawarkan tenor deposito hingga 24 bulan. Maka semakin lama Anda mendepositokan uang Anda, maka akan semakin banyak bunga yang akan Anda dapatkan.

 

Apa itu Obligasi?

Obligasi merupakan bukti bahwa seseorang telah memberikan utang kepada perusahaan atau lembaga tertentu, dan biasanya jangka waktu pengembalian utang tersebut lebih dari 12 bulan. Jadi besar dana yang dikeluarkan oleh investor merupakan dana yang dikeluarkan sebagai pinjaman kepada pemerintah penerbit obligasi atau perusahaan. Batas pengembalian oleh pihak penerbit obligasi (perusahaan atau pemerintah) kepada investor sudah ditentukan.

Seperti selayaknya sebuah pinjaman, pengembalian yang dilakukan oleh pihak penerbit obligasi meliputi dua unsur yaitu nilai pokok pinjaman dan bunga pinjaman. Obligasi kupon merupakan jenis investasi obligasi yang umum diperdagangkan di pasar modal Indonesia dengan tingkat bunga yang tetap.

Besar bunga yang dihasilkan dari investasi obligasi itu salah satu yang disasar oleh para investor. Besarnya bunga ini tentu akan lebih terasa dengan semakin besarnya nilai pari (nominal) dari obligasi tersebut. Obligasi dengan jangka waktu yang lebih panjang memiliki tingkat sensitivitas yang lebih tinggi terhadap perubahan suku bunga. 

Selain keuntungan dari bunga yang diperoleh investasi obligasi, keuntungan investasi dari obligasi adalah capital gain. Sedangkan untuk kerugiannya, apabila perusahan yang berhutang mengalami kebangkrutan maka tidak dapat membayar hutang secara langsung, melainkan akan membayar dalam kurun waktu yang panjang atau lama.

Obligasi dapat dijualbelikan meski belum jatuh tempo atau bisa dibilang obligasi dapat diperjualbelikan setiap saat. Jual beli obligasi yang belum jatuh tempo dapat dilakukan di pasar sekunder. Keuntungan yang didapatkan dari penjualan obligasi ini diperoleh dari selisih harga beli dan harga jual.

Perbedaan Deposito dan Obligasi

Dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa perbedaan antara deposito dan obligasi, yaitu:

  • Dari segi jangka waktu atau tenor, deposito dan obligasi memiliki fleksibilitas yang berbeda. Obligasi memiliki kelebihan yaitu dapat diperjualbelikan setiap saat, namun di saat tertentu harga jual obligasi dapat di bawah pokok jika perekonomian sedang tidak stabil. Sedangkan deposito memiliki jangka waktu yang pasti, baik pokok maupun imbal hasil yang diberikan sesuai dengan kesepakatan.
  • Deposito maupun obligasi pasti memiliki positif dan negatifnya. Namun jika Anda perhatikan lebih seksama, obligasi lebih menarik karena menjanjikan keuntungan yang lebih besar. Selain pengembalian modal, obligasi juga memungkinan Anda untuk mendapatkan capital gain dan potongan pajak yang lebih kecil.

 

Bagaimana? Sudah terbayang kan perbedaan antara jenis investasi deposito dan obligasi? 

Bagi Anda yang baru mau memulai investai dan ingin menghindari risiko investasi, dua jenis investasi ini cocok untuk Anda. Untuk Anda yang sudah memiliki jenis investasi yang lain, akan bagus juga jika Anda mencoba deposito dan obligasi untuk meningkatkan penghasilan tambahan. Dan bagi Anda yang baru memulai investasi, kira-kira jenis investasi mana yang akan Anda pilih di antara kedua jenis investasi tersebut?  

 

Baca juga: Tips Penting Cara Memulai Investasi Rumah dan Keuntungannya

 

Untuk informasi lain terkait tips usaha maupun produk keuangan lainnya. Anda bisa membacanya di Daya.id. Dengan mendaftar di Daya.id semua informasi keuangan bisa diakses dengan gratis dan sangat mudah. Jadi, yuk kunjungi Daya.id sekarang juga!

Sumber:

Diolah dari berbagai sumber

Penilaian :

5.0

1 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Ari Handojo

Business Coach

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS