Dirilis

11 Juni 2021

Penulis

Tim Penulis Daya

Banyak orang yang masih belum memahami apa perbedaan saham dan obligasi sehingga masih sering rancu dalam penerapannya. Padahal bagi seseorang yang akan berinvestasi harus paham benar perbedaannya. Meskipun keduanya baik saham maupun obligasi memiliki tujuan yang hampir sama yaitu pengumpulan dana yang akan digunakan sebagai biaya memperluas usaha ataupun entitas.

Kerancuan masyarakat dalam memahami pengertian dari saham dan obligasi bisa berakibat kesalahan pemilihan jenis investasi. Padahal sebenarnya cukup banyak perbedaan dari saham dan obligasi yang harus dipahami dulu sebelum berinvestasi. Apalagi kalau Anda masih pemula di bidang investasi memang harus benar-benar memahami agar tahu juga mengenai faktor risikonya.


8 Perbedaan Saham dan Obligasi

Saham bisa diartikan sebagai kekayaan perusahaan yang diperoleh dari pihak pemodal dimana nantinya pemodal tersebut akan mendapatkan pembagian hasil keuntungan yang disebut deviden. Sedangkan obligasi merupakan surat utang yang diterbitkan oleh instansi tertentu baik pemerintah maupun perusahaan swasta yang berfungsi sebagai jaminan hutang yang dimiliki.

Nah, berdasarkan dari pengertian tentang saham dan obligasi di atas maka bisa diambil beberapa perbedaannya yaitu sebagai berikut.

 

1. Penerbitnya

Perbedaan pertama dari saham dan obligasi bisa dilihat dari siapa pihak yang menerbitkan surat berharga tersebut. Saham diterbitkan oleh perusahaan terbuka sedangkan obligasi oleh pemerintah maupun perusahaan yang menjaminkannya.

2. Pembagian Keuntungan 

Keuntungan yang diperoleh dari saham disebut dengan istilah dividen yang berasal dari laba bersih yang dihasilkan oleh perusahaan. Semua pihak pemodal dana yang memiliki saham akan mendapatkan pembagian deviden. Besarnya dividen tergantung dari jumlah saham yang dimiliki. Sementara itu keuntungan dari obligasi didapatkan dari hasil perhitungan harga pokok hutang serta ditambahkan dengan bunga.

3. Jangka Waktu Investasi

Jangka waktu pada saham berlaku selama perusahaan masih beroperasi sedangkan obligasi memiliki waktu jatuh tempo tertentu.

4. Kewajiban untuk Membayar

Perusahaan yang mengeluarkan atau menerbitkan saham wajib membagikan dividen yang diperoleh kepada semua pemilik saham tersebut selama perusahaan mendapatkan keuntungan. Sedangkan obligasi wajib dibayar kapanpun sesuai dengan jumlah nominalnya yang telah ditentukan.

5. Nilai Keuntungan

Nilai keuntungan dari saham tidak bisa dipastikan karena sifatnya selalu berubah atau fluktuatif. Jadi besarnya nilai dividen yang diterima tidak bisa sama jumlahnya setiap bulan tergantung dari berapa keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan. 

Sementara itu obligasi nilai keuntungannya memang lebih stabil sehingga pembagiannya bisa relatif sama dalam setiap bulan. Obligasi lebih tepat bagi Anda yang memang kurang memahami risiko dan sesuatu yang pasti.

6. Besaran Pajak yang Dikenakan

Jumlah keuntungan atau deviden yang dibagikan pada pemilik saham merupakan nominal setelah dipotong dengan pajak. Ini berbeda dengan obligasi yang tidak dikenai pemotongan pajak sehingga jumlah keuntungannya bisa lebih banyak.

7. Likuiditas

Ketika perusahaan tidak mendapatkan keuntungan atau mengalami kebangkrutan maka akan dibayarkan deviden terakhir pada pemegang saham. Sedangkan pada obligasi meskipun bangkrut maka perusahaan tetap harus membayar pada pemilik surat berharga tersebut sekalipun harus menjual semua aset yang tersisa.

8. Hak untuk Bersuara

Pemilik saham memiliki hak suara pada semua keputusan yang dibuat oleh perusahaan. Berbeda dengan pemilik obligasi yang tidak mempunyai hak sedikitpun untuk bersuara dalam hal terkait keputusan dan apapun yang dilakukan perusahaan.

Setelah memahami apa perbedaan saham dan obligasi maka Anda bisa memilih investasi apa yang paling tepat dijalani. Memahami pengertian dan risiko investasi membuat Anda lebih nyaman dan tenang dan bisa mengatasi risiko investasi sesuai dengan jenis instrumen yang Anda pilih. Jika Anda tertarik dengan produk obligasi, Anda bisa memilih produk obligasi dari Bank BTPN. Dapatkan potensi pendapatan tetap dalam jangka panjang dengan produk obligasi ini. 

Anda juga bisa berkonsultasi dengan perencana keuangan dari Daya.id sebelum berinvestasi supaya bisa mempertimbangkan investasi terbaik sesuai dengan profil risiko dan keuangan Anda. Untuk informasi lain terkait tips usaha maupun produk keuangan lainnya. Anda bisa membacanya di Daya.id. Dengan mendaftar di Daya.id semua informasi keuangan bisa diakses dengan gratis dan sangat mudah. Jadi, yuk kunjungi Daya.id sekarang juga! 

Sumber:

Diolah dari berbagai sumber

Penilaian :

5.0

6 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Hartawan Saleh Siregar

10 Oktober 2021

Good

Balas

. 0

Hartawan Saleh Siregar

10 Oktober 2021

Good

Balas

. 0

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Wisnu Dewobroto

Pendamping UMKM

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS