Dirilis

02 Mei 2025

Penulis

Adhiyat Thoriq

Pre-order bisa menjadi strategi yang cocok bagi pemula dalam menjalankan bisnis kuliner rumahan. Gunakan Business Model Canvas (BMC) untuk perencanaan yang lebih terstruktur.

Seri Memulai Bisnis Kuliner Rumahan
1.    Utama: Memulai Bisnis Kuliner Rumahan dengan BMC
2.    Seri 1: Strategi Membangun Brand Bisnis Kuliner Rumahan
3.    Seri 2: Bisnis Kuliner Rumahan dengan Sistem Pre-Order
4.    Seri 3: Aset dan Biaya Operasional di Bisnis Kuliner Rumahan
 

Mengenal Business Model Canvas

Memulai bisnis kuliner rumahan dengan sistem preorder menawarkan fleksibilitas, efisiensi, dan potensi keuntungan yang menarik. Namun, seperti bisnis lainnya, kesuksesannya sangat bergantung pada perencanaan yang matang. 

Salah satu alat yang ampuh untuk merancang dan memahami bisnis Anda secara holistik adalah Business Model Canvas (BMC). BMC membantu Anda memvisualisasikan sembilan blok bangunan penting yang membentuk bisnis Anda. 

Baca juga: Ide Bisnis di Rumah Untuk Ibu Rumah Tangga Manfaatkan Waktu dan Bakat Anda

Sebelum melangkah lebih jauh, mari kita pahami secara singkat apa itu BMC. BMC adalah kerangka kerja visual yang menggambarkan bagaimana sebuah organisasi menciptakan, menyampaikan, dan menangkap nilai. Sembilan elemen dalam BMC adalah:

  1. Customer Segments (CS): Siapa pelanggan Anda?
  2. Value Propositions (VP): Nilai apa yang Anda tawarkan kepada pelanggan Anda?
  3. Channels (CH): Bagaimana Anda menjangkau dan berinteraksi dengan pelanggan Anda?
  4. Customer Relationships (CR): Jenis hubungan apa yang Anda bangun dengan pelanggan Anda?
  5. Revenue Streams (RS): Bagaimana Anda menghasilkan uang dari pelanggan Anda?
  6. Key Resources (KR): Aset terpenting apa yang Anda butuhkan untuk menjalankan bisnis Anda?
  7. Key Activities (KA): Hal-hal terpenting apa yang Anda lakukan untuk menjalankan bisnis Anda?
  8. Key Partnerships (KP): Siapa mitra utama Anda?
  9. Cost Structure (CS): Biaya-biaya apa saja yang Anda keluarkan untuk menjalankan bisnis Anda?


Dalam artikel ini, kita akan mendalami tiga elemen pertama yang sangat relevan untuk memulai bisnis kuliner rumahan preorder, lengkap dengan contoh praktis.

 

Merencanakan Bisnis Kuliner Rumahan Preorder


 

1. Customer Segments (CS): Mengenali dan Memahami Pelanggan Ideal Anda

Siapa sebenarnya yang akan membeli masakan rumahan preorder Anda? Mengidentifikasi dan memahami segmen pelanggan yang tepat adalah langkah awal yang krusial. Tanpa pemahaman yang jelas tentang siapa mereka, apa kebutuhan mereka, dan di mana mereka berada, upaya pemasaran dan pengembangan produk Anda bisa menjadi tidak efektif.

Pertanyaan Kunci untuk Mengidentifikasi Customer Segments:

  • Siapa pelanggan ideal Anda? (Demografi: usia, jenis kelamin, lokasi, pekerjaan, pendapatan)
  • Apa kebutuhan dan keinginan mereka terkait makanan? (Praktis, sehat, otentik, harga terjangkau, rasa tertentu, diet khusus)
  • Mengapa mereka memilih makanan rumahan preorder dibandingkan opsi lain? (Kenyamanan, kualitas, rasa, personalisasi, dukungan bisnis lokal)
  • Di mana mereka menghabiskan waktu online dan offline? (Media sosial, komunitas lokal, grup arisan, perkantoran sekitar)
  • Bagaimana kebiasaan pembelian makanan mereka? (Frekuensi, jumlah pesanan, preferensi platform)


Contoh Customer Segments untuk Bisnis Kuliner Rumahan Preorder:

  • Pekerja Kantoran Sibuk: Mereka membutuhkan makan siang atau makan malam yang praktis, sehat, dan lezat tanpa harus keluar kantor atau memasak sendiri. Mereka menghargai efisiensi waktu dan kemudahan pemesanan.
  • Ibu Rumah Tangga dengan Anak Kecil: Mereka mencari solusi makanan yang sehat dan disukai anak-anak, terutama saat tidak sempat memasak. Mereka mungkin tertarik dengan menu keluarga atau porsi besar.
  • Mahasiswa/Anak Kos: Mereka mencari makanan yang terjangkau, mengenyangkan, dan bervariasi dibandingkan makanan instan. Mereka aktif di media sosial dan mencari promo menarik.
  • Individu yang Mengikuti Diet Khusus: Mereka membutuhkan makanan yang sesuai dengan kebutuhan diet mereka (misalnya, gluten-free, vegan, rendah gula). Mereka mencari pilihan yang spesifik dan terpercaya.
  • Penyelenggara Acara Kecil: Mereka membutuhkan katering rumahan dalam jumlah terbatas untuk acara seperti arisan, ulang tahun kecil, atau pertemuan keluarga. Mereka mencari kemudahan pemesanan dan rasa yang enak.
  • Komunitas Lokal: Orang-orang yang tinggal di sekitar rumah Anda mungkin menjadi pelanggan setia karena kedekatan dan rasa saling percaya.

Setelah mengidentifikasi beberapa segmen potensial, langkah selanjutnya adalah memvalidasi asumsi Anda. Anda bisa melakukan survei kecil-kecilan, bertanya kepada teman dan keluarga, atau bahkan melakukan uji coba produk dengan target segmen tertentu untuk melihat respons mereka. Memahami segmen pelanggan Anda secara mendalam akan membantu Anda menyesuaikan menu, strategi pemasaran, dan layanan Anda agar lebih efektif.

 

2. Revenue Streams (RS): Bagaimana Bisnis Anda Menghasilkan Uang?

Setelah memahami siapa pelanggan Anda, pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana Anda akan menghasilkan uang dari mereka. Dalam bisnis kuliner rumahan preorder, sumber pendapatan utama biasanya berasal dari penjualan makanan. Namun, ada beberapa cara Anda dapat memvariasikan dan mengoptimalkan aliran pendapatan Anda.

Jenis-Jenis Revenue Streams dalam Bisnis Kuliner Rumahan Preorder:

  • Penjualan Produk Makanan (Direct Sales): Ini adalah sumber pendapatan utama, yaitu penjualan menu makanan yang Anda tawarkan melalui sistem preorder. Harga per porsi atau per paket akan menjadi faktor penentu pendapatan.
  • Penjualan Minuman dan Dessert: Menawarkan minuman pendamping atau dessert sebagai tambahan pada menu utama dapat meningkatkan nilai transaksi rata-rata pelanggan.
  • Biaya Pengiriman (Delivery Fees): Jika Anda menyediakan layanan pengiriman sendiri atau bekerja sama dengan pihak ketiga, Anda dapat mengenakan biaya pengiriman kepada pelanggan.
  • Pesanan dalam Jumlah Besar (Bulk Orders/Catering Kecil): Melayani pesanan dalam jumlah besar untuk acara kecil dapat menjadi sumber pendapatan yang signifikan. Anda dapat menawarkan harga khusus untuk pesanan ini.
  • Langganan/Paket Mingguan/Bulanan: Jika memungkinkan, menawarkan sistem langganan atau paket makanan mingguan/bulanan dapat memberikan pendapatan yang lebih stabil dan loyalitas pelanggan.
  • Kelas Memasak/Workshop: Jika Anda memiliki keahlian memasak yang unik, Anda dapat mengadakan kelas memasak atau workshop dengan biaya pendaftaran.
  • Penjualan Produk Beku (Frozen Food): Jika menu Anda memungkinkan untuk dibekukan, menjual produk beku dapat memperluas jangkauan pasar Anda dan memberikan opsi bagi pelanggan untuk stok makanan.
  • Kerjasama (Affiliate/Partnership): Bekerja sama dengan bisnis lain yang relevan (misalnya, toko bahan makanan organik, penyedia peralatan dapur) dapat menghasilkan komisi atau pendapatan tambahan.


Baca juga: Tips Mengajukan Pinjaman Modal Usaha Untuk Usaha Rumahan

Contoh Aplikasi Revenue Streams untuk Bisnis Kuliner Rumahan Preorder:

  • Menu Harian/Mingguan: Menawarkan beragam menu yang berganti setiap hari atau minggu dengan harga per porsi yang berbeda. Misalnya, nasi kotak ayam geprek Rp 25.000, nasi bakar tuna Rp 30.000.
  • Paket Keluarga: Menawarkan paket makanan untuk keluarga dengan harga lebih ekonomis dibandingkan membeli per porsi. Misalnya, paket nasi ayam bakar untuk 4 orang seharga Rp 90.000.
  • Tambahan Minuman dan Dessert: Menawarkan es teh, jus buah, atau puding sebagai tambahan dengan harga terpisah.
  • Biaya Kirim: Mengenakan biaya kirim flat sebesar Rp 10.000 untuk area Jakarta Timur atau biaya berdasarkan jarak.
  • Pesanan Nasi Tumpeng Mini: Menerima pesanan nasi tumpeng mini untuk acara ulang tahun dengan harga mulai dari Rp 50.000 per porsi.
  • Paket Langganan Makan Siang: Menawarkan paket langganan makan siang 5 hari seminggu dengan harga khusus.
  • Penjualan Rendang Beku: Menjual rendang dalam kemasan beku yang bisa dikirim ke luar kota.

Penting untuk menganalisis potensi pendapatan dari setiap aliran dan menetapkan harga yang kompetitif namun tetap menguntungkan. Pertimbangkan biaya produksi, harga pasar, dan nilai yang Anda tawarkan kepada pelanggan saat menentukan harga.

 

3. Cost Structure (CS): Memahami dan Mengelola Biaya Bisnis Anda

Setiap bisnis pasti memiliki biaya. Memahami struktur biaya Anda adalah kunci untuk memastikan profitabilitas dan keberlanjutan bisnis kuliner rumahan preorder Anda. Anda perlu mengidentifikasi semua biaya yang terlibat dalam operasional bisnis Anda, baik biaya tetap maupun biaya variabel.

Jenis-Jenis Biaya dalam Bisnis Kuliner Rumahan Preorder:

  • Biaya Bahan Baku (Variable Cost): Biaya untuk membeli bahan-bahan makanan seperti daging, sayuran, bumbu, beras, minyak, dan lain-lain. Biaya ini akan berfluktuasi tergantung pada volume produksi.
  • Biaya Kemasan (Variable Cost): Biaya untuk membeli wadah makanan, kotak, label, dan perlengkapan kemasan lainnya. Biaya ini juga akan bergantung pada jumlah pesanan.
  • Biaya Transportasi (Variable Cost): Biaya untuk membeli bahan baku atau mengantarkan pesanan kepada pelanggan (jika Anda menyediakan pengiriman sendiri). Ini bisa termasuk biaya bensin, tol, atau biaya parkir.
  • Biaya Pemasaran (Variable/Fixed Cost): Biaya untuk promosi bisnis Anda, seperti iklan online, cetak brosur, atau biaya endorsement. Biaya ini bisa tetap (misalnya, biaya langganan platform) atau variabel (misalnya, biaya iklan per klik).
  • Biaya Peralatan dan Perlengkapan (Fixed Cost): Biaya untuk membeli atau menyewa peralatan memasak (kompor, oven, panci), peralatan makan, dan perlengkapan dapur lainnya. Ini biasanya merupakan biaya awal yang signifikan.
  • Biaya Utilitas (Fixed/Variable Cost): Biaya listrik, air, dan gas yang digunakan dalam proses produksi. Biaya ini bisa memiliki komponen tetap dan variabel tergantung pada penggunaan.
  • Biaya Tenaga Kerja (Variable/Fixed Cost): Jika Anda mempekerjakan karyawan, Anda perlu membayar gaji atau upah mereka. Ini bisa menjadi biaya tetap (gaji bulanan) atau variabel (upah per jam).
  • Biaya Perizinan dan Legalitas (Fixed Cost): Biaya untuk mendapatkan izin usaha atau sertifikasi makanan jika diperlukan. Ini biasanya merupakan biaya awal atau biaya periodik.
  • Biaya Penyusutan Peralatan (Fixed Cost): Nilai penurunan aset peralatan Anda seiring waktu.
  • Biaya Lain-lain (Variable/Fixed Cost): Biaya tak terduga atau biaya kecil lainnya yang mungkin timbul.


Contoh Aplikasi Cost Structure untuk Bisnis Kuliner Rumahan Preorder:

  • Biaya Bahan Baku: Untuk membuat 20 porsi nasi goreng, Anda membutuhkan Rp 150.000 untuk beras, ayam, telur, sayuran, dan bumbu. Biaya per porsi adalah Rp 7.500.
  • Biaya Kemasan: Setiap porsi nasi goreng dikemas dalam kotak seharga Rp 2.000.
  • Biaya Transportasi: Biaya bensin untuk membeli bahan baku dan mengantar pesanan rata-rata Rp 50.000 per minggu.
  • Biaya Pemasaran: Anda mengeluarkan Rp 100.000 per bulan untuk iklan di media sosial.
  • Biaya Peralatan: Anda membeli kompor baru seharga Rp 500.000 yang diperkirakan dapat digunakan selama 5 tahun. Biaya penyusutan per bulan adalah sekitar Rp 8.333.
  • Biaya Utilitas: Rata-rata biaya listrik dan gas untuk memasak adalah Rp 200.000 per bulan.


Penting untuk mencatat dan melacak semua biaya yang Anda keluarkan secara teratur. Dengan memahami struktur biaya Anda, Anda dapat:

  • Menentukan harga jual yang menguntungkan.
  • Mengidentifikasi area di mana Anda dapat mengurangi biaya.
  • Mengelola arus kas bisnis Anda dengan lebih efektif.
  • Membuat keputusan keuangan yang lebih baik.


 

Mengintegrasikan Customer Segments, Revenue Streams, dan Cost Structure

Ketiga aspek BMC ini saling terkait dan memengaruhi satu sama lain. Memahami segmen pelanggan Anda akan membantu Anda menentukan produk dan layanan apa yang mereka butuhkan dan bersedia bayar (Revenue Streams). Selanjutnya, pemahaman tentang biaya (Cost Structure) akan menentukan apakah model bisnis Anda berkelanjutan dan menguntungkan untuk segmen pelanggan yang Anda targetkan.

Contoh Integrasi:

  • Segmen Pelanggan: Pekerja Kantoran Sibuk. Mereka menghargai kepraktisan dan kecepatan.
  • Value Proposition: Makan siang sehat dan lezat yang diantar tepat waktu ke kantor.
  • Revenue Stream: Penjualan menu makan siang per porsi dengan biaya pengiriman.
  • Cost Structure: Biaya bahan baku untuk menu makan siang, biaya kemasan praktis, biaya transportasi untuk pengiriman.


Anda perlu memastikan bahwa harga jual menu makan siang ditambah biaya pengiriman dapat diterima oleh pekerja kantoran dan tetap menghasilkan keuntungan setelah dikurangi biaya-biaya tersebut.

 

Template Business Model Canvas

Memulai bisnis kuliner rumahan dengan sistem preorder membutuhkan perencanaan yang matang. Dengan menggunakan Business Model Canvas dan fokus pada aspek Customer Segments, Revenue Streams, dan Cost Structure, Anda dapat membangun fondasi yang kuat untuk bisnis Anda. Kenali siapa pelanggan Anda, pahami bagaimana Anda akan menghasilkan uang dari mereka, dan kelola biaya Anda dengan bijak. Dengan pemahaman yang mendalam tentang ketiga aspek ini, Anda akan lebih siap untuk meraih kesuksesan dalam dunia bisnis kuliner rumahan. Ingatlah bahwa BMC adalah alat yang fleksibel dan dapat Anda revisi seiring dengan perkembangan bisnis Anda. Selamat berwirausaha!

(Download Template Business Model Canvas)

Apabila Anda ingin mengetahui tips lainnya tentang kewirausahaan dan gaya hidup dapat mengunjungi Daya.id dan segera daftarkan diri Anda untuk dapat memperoleh lebih banyak manfaat lagi. Apabila Anda masih bingung untuk bagaimana cara memulai usaha dan ingin berdiskusi lebih banyak lagi mengenai usaha dapat berdiskusi dengan ahli usaha di fitur Tanya Ahli.

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

0.0

0 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Wisnu Dewobroto

Pendamping UMKM

1 dari 5 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS