Dirilis

01 Januari 2025

Penulis

Lucky Lombu

Employee Generated Content (EGC) adalah User-Generated Content (UGC) yang dilakukan oleh karyawan sebuah perusahaan. EGC bisa membantu mempromosikan produk atau jasa, bahkan membangun brand dan budaya perusahaan.

EGC bukan hanya boleh terjadi di platform ‘karier’ seperti LinkedIn, tapi juga di Instagram, TikTok, YouTube, dan platform umum lainnya. Karena EGC sejatinya bukan tentang jualan produk atau jasa. Kesan spontan dan otentik adalah kunci dari EGC yang efektif. EGC bertujuan membangun rasa percaya.

 

Employee Generated Content, Membangun Rasa Percaya

Rasa percaya merupakan sensasi emosi yang sangat berharga dalam bisnis. Rasa percaya bisa mendorong calon konsumen untuk membeli produk atau jasa dari perusahaan Anda. Mengutip influencermarketinghub.com, 81% konsumen butuh percaya dulu terhadap sebuah brand sebelum mereka memutuskan untuk membeli.

 

Lalu apa hubungannya dengan EGC?

Idealnya, EGC menceritakan pengalaman karyawan di dalam perusahaan, diceritakan secara alami, berkesan spontan dan otentik. EGC bercerita tentang manusia-manusia yang ada di balik sebuah produk atau jasa, bercerita tentang ‘keaslian’ yang ada di balik tembok perusahaan. EGC itu seperti sebuah jendela kaca transparan yang membuat konsumen bisa melihat aktivitas, kegiatan, pengalaman orang-orang yang bekerja di balik brand. Dan mengutip forbes.com, saat konsumen melihat orang-orang sungguhan di balik sebuah brand, maka terciptalah keterkaitan antara sesama manusia. Sesuatu yang emosional dan tidak mudah ditiru bahkan oleh influencer profesional.

 

Risiko Employee Generated Content

Oke, saat kita membahas tentang jendela kaca transparan yang membuat konsumen bisa melihat ke dalam perusahaan, Anda mungkin khawatir. Ya, terdengar sangat berisiko ya. Apalagi tidak semua karyawan itu content creator, tidak semua bisa membuat caption yang oke, tidak semua bisa merekam video dari angle yang pas. Salah-salah konten yang mereka post di TikTok malah membuat kepala Anda pusing, citra brand Anda rusak. 

Anda pernah kan melihat atau membaca konten tentang keisengan karyawan, yang berdampak buruk terhadap reputasi perusahaan? Ada yang dilakukan karyawan restoran cepat saji, karyawan logistik, dan lainnya.

Risiko seperti ini tentu saja ada. Maka itu, jika Anda ingin menjalankan strategi EGC, Anda butuh membuat panduan yang jelas, dan mungkin pelatihan—serta kesabaran. Anda juga butuh waktu, usaha, dan sumber daya.

Misalnya, jika EGC adalah strategi marketing yang Anda kondisikan, maka coba sosialisasikan tujuan dari inisiatif EGC. Anda bisa membuat batasan sesuai dengan brand Anda. Misalnya, ada area-area yang tidak boleh dipublikasi, tidak boleh terkait isu SARA serta politik, dan lainnya. Jika perlu, Anda bisa membuat pelatihan agar karyawan bisa menulis caption dan mengambil gambar dengan baik.

 

Manfaat Employee Generated Content

Dengan risiko yang ada, kenapa Anda tetap perlu menimbang EGC, bukan konten biasa saja atau menggunakan influencer profesional?

Mengutip forbes.com, EGC bisa membangun rasa percaya dan otentisitas, seperti yang kita bahas di atas. Selain itu, pemanfaatan biaya EGC seharusnya efektif. Biaya untuk iklan online, membayar digital agency, atau menyewa influencer, tentu lebih mahal dibanding membiarkan karyawan Anda berkreasi positif tentang tempatnya bekerja, bukan?

Di sisi lain, EGC bisa membangun engagement karyawan, membuat mereka merasa dihargai sebagai bagian dari komunitas di perusahaan tempat mereka bekerja. 

EGC juga bisa menjadi strategi yang efektif untuk rekruitmen. Ingat, sebagian generasi milenial dan gen z yang saat ini sedang berada di usia produktif, hidup di media sosial. Citra positif perusahaan Anda bisa membantu menarik perhatian mereka untuk bekerja bersama dengan Anda baik sebagai karyawan ataupun mitra.

 

Ide dan Tipe-Tipe Employee Generated Content

Anda bisa menjalankan EGC secara organik, tapi Anda juga mengondisikan agar seluruh karyawan terlibat. Caranya? Buatlah program khusus, seperti kompetisi video dalam rangka sosialisasi  budaya perusahaan. Sediakan reward dan apresiasi untuk meningkatkan motivasi karyawan. Promosikan lewat media komunikasi internal. Tapi tetap berikan keleluasaan kepada setiap karyawan untuk berkarya.

Ada beberapa ide atau tipe-tipe EGC yang bisa karyawan Anda buat.

 

1.    Ide Cerita

  • Keseharian di kantor. Ini adalah ide konten paling sederhana yang bisa direkam langsung dari smartphone.
  • Cerita di balik layar, seperti milestone perusahaan, sejarah, dan momen-momen penting lainnya.
  • Cerita kepemimpinan di perusahaan, proses pengambilan keputusan, dan lainnya
  • Cerita tentang produk atau jasa, inovasi, penghargaan, pencapaian pribadi, dan lainnya.


 

2.    Tipe Konten

  • Konten media sosial yang singkat dan otentik
  • Review di situs pencari kerja, misalnya testimoni tentang tempat kerja
  • Artikel dan blog pribadi, yang lebih mendalam
  • Foto atau video, terutama cerita di balik layar, termasuk keseruan antar departemen, atau konten edukasi.
  • Dan beragam tipe konten lainnya.

Semoga strategi EGC bisa membantu meningkatkan rasa percaya konsumen terhadap brand Anda, dan di sisi lain, membangun keterlibatan antar karyawan. Dengan implementasi yang tepat, EGC bisa menjadi strategi yang menguntungkan untuk mencapai tujuan bisnis, baik dalam hal pemasaran maupun penguatan budaya perusahaan.

Jika Anda butuh saran lebih lanjut, Anda bisa berkonsultasi di Tanya Ahli. Daftarkan diri Anda untuk akses gratis di Daya.id.

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

0.0

0 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Nur Anasta Rahmat

Digital Marketing Expert

3 dari 5 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS