23 Juli 2022
Dirilis
Penulis
Thomas Aquino Herly Marwanto
Mendapatkan keuntungan finansial merupakan tujuan utama dalam berbisnis. Untuk mencapai tujuannya itu, bukan berarti sebuah perusahaan boleh menghalalkan segala cara. Ada etika dalam bisnis. Apa Itu Etika dalam Bisnis?
Mungkin Anda pernah membaca berita tentang adanya ide satu perusahaan dicuri atau dijiplak oleh perusahaan lain. Kemudian ada sebuah perusahaan yang melakukan pemutusan hubungan kerja namun tidak memberikan pesangon sama sekali kepada karyawannya. Praktik seperti itu sangat mungkin terjadi apabila para pelakunya tidak memiliki kesadaran untuk menerapkan etika dalam bisnis, bukan?
Pengertian etika bisnis secara sederhana adalah peraturan tertulis maupun tidak tertulis yang menjadi norma yang harus dipatuhi oleh para pelaku bisnis. Suatu ajaran untuk membedakan mana yang benar dan mana yang salah, untuk digunakan perusahaan dalam mengambil keputusan bisnis.
Mempraktikan etika dalam bisnis akan menciptakan hubungan yang baik antara perusahaan dan karyawan, perusahaan dan konsumen, serta perusahaan dengan perusahaan lain. Perusahaan akan dapat memperoleh nilai dan kepercayaan lebih dari masyarakat, negara, dan bahkan kompetitornya, apabila ia menjalankan etika bisnis yang baik.
Jika etika diterapkan secara internal di seluruh lapisan perusahaan, karyawan dan pimpinan akan memiliki relasi yang baik, lalu suasana bekerja akan semakin kondusif dan suportif. Ini menjauhkan perusahaan dari praktik curang di dalam lingkungannya sendiri.
Baca Juga: Corporate Social Responsibility Model Baru Bernama CSV
Tujuan Etika Bisnis
Etika dalam bisnis harus dijadikan pedoman bagi pelaku usaha maupun karyawan perusahaan dalam kegiatan berbisnis, Adapun tujuannya adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan Kinerja Organisasi
Membantu organisasi untuk mempraktikkan bisnis yang adil dan tidak menyalahi aturan, khususnya yang berhubungan dengan karyawan. Dengan demikian organisasi dapat menciptakan ruang komunikasi yang baik, karyawan pun akan terdorong untuk menjalankan segala kebijakan bisnis yang ada dan organisasi akan menjadi lebih baik kinerjanya.
2. Meningkatkan Kepribadian Karyawan
Tujuannya agar karyawan tidak menyalahgunakan tugas dan tanggung jawabnya, menyalahgunakan kepentingan sesama karyawan lainnya ketika menjalankan tugas bisnis, bahkan memperlakukan customer secara tidak bertanggung jawab. Karyawan harus mampu menunjukkan kepribadian yang hendak dicitrakan oleh perusahaan.
3. Menjaga Kerja Sama dengan Stakeholder
Etika dalam bisnis memiliki tujuan untuk menjaga kerja sama yang baik dengan para stakeholder (orang lain yang mempunyai kepentingan) dengan aktivitas kita, sebagai contoh relasi dengan pelanggan, pemegang saham, supplier, pemerintah, lembaga keuangan, dan sebagainya.
Manfaat Etika Bisnis
Manfaat paling penting dari penerapan etika bisnis adalah membangun dan meningkatkan citra organisasi atau perusahaan kita.
Masih ada lagi manfaat etika dalam bisnis yaitu:
- Membangun Kepercayaan. Jika bisnis atau aktivitas yang kita jalankan dilakukan dengan jujur ketika maka kita bisa mendapatkan kepercayaan berupa loyalitas pelanggan dan mereka juga tidak akan segan untuk mempromosikan produk kita ke orang-orang yang ia kenal.
- Mendorong Keuntungan Lebih Maksimal. Setelah pelanggan percaya, maka bisnis akan bertumbuh dan bisa menghasilkan keuntungan yang lebih maksimal sebab pembeli sudah percaya dengan bisnis kita.
Prinsip etika bisnis dalam praktiknya akan membentuk nilai, norma, dan perilaku pelau usaha dari bawahan hingga atasan. Jadi penerapan prinsip etika bisnis akan menciptakan hubungan yang adil dan sehat, baik di antara sesama rekan kerja, pemegang saham, pelanggan, bahkan masyarakat.
Contoh Penerapan Norma-norma Etika Bisnis Dalam Pekerjaan
Berikut ini contoh penerapan etika bisnis dalama pekerjaan:
1. Norma Kejujuran
Dalam suatu perusahaan perlu adanya penerapan norma kejujuran demi terciptanya kondisi kerja yang kondusif, dan demi mempertahankan bisnis dari kehancuran. Contoh, saat kita menjalankan usaha, kita selalu jujur dalam menggaji para karyawan. Gaji yang diberikan harus sesuai dengan kesepakatan di saat awal bekerja. Juga sebaliknya, karyawan pun harus juga selalu jujur dalam mengerjakan pekerjaannya dan menghindari sikap-sikap yang ingin mengambil keuntungan untuk dirinya sendiri, misalnya mencuri uang perusahaan.
2. Norma Saling Menguntungkan
Artinya bisnis yang dijalankan harus dapat menguntungkan berbagai pihak. Contohnya, toko yang menjual madu. Ia menyediakan madu yang berharga tinggi dibandingkan penjual madu yang lain, namun memberikan manfaat lebih kepada konsumen misalnya dengan dapat berkonsultasi gratis dengan dokter, mendapatkan undangan seminar kesehatan gratis kepada para konsumen, layanan antar gratis. Dengan begitu, yang untung tidak hanya perusahaan produsen dan distributor, namun juga petani, dokter, ojek online, dan pengguna madu.
3. Norma Integritas Moral
Prinsip ini menekankan bahwa setiap orang harus memegang teguh apa yang diucapkan atau dijanjikan. Contoh, dalam tawar menawar barang atau jasa kita harus jujur menyampaikan barang sesuai dengan harga dan kualitas yang dijanjikan. Jangan sampai mempromosikan barang sebagai barang berkualitas tinggi, namun tatkala diterima konsumen ternyata antara gambar dan kualitas yang diterima berbeda.
Baca Juga: Dapatkan Kepuasan Konsumen Melalui Hal Berikut Ini
Jadi makin jelas bukan, bahwa menerapkan etika dalam bisnis itu perlu, dalam konteks menegakkan citra perusahaan dan menjaga keberlangsungan hidup perusahaan. Apabila masih ada banyak pertanyaan tentang penerapan etika dalam bisnis, yuk daftarkan diri Anda di Daya.id dan manfaatkan fitur Tanya Ahli.
Sumber:
Berbagai sumber
Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Berikan Komentar