Dirilis

29 Januari 2023

Penulis

BTPN Mitra Bisnis

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Q1 2022 tumbuh 5,01% (yoy). Pertumbuhan ekonomi di antaranya disebabkan oleh konsumsi Produk Domestik Bruto (PDB) terbesar yang berasal dari rumah tangga dan Investasi. Seperti semakin baiknya mobilitas penduduk serta konsumsi masyarakat yang meningkat. Di samping itu, sektor pergudangan dan transportasi mengalami pertumbuhan tertinggi dibandingkan sektor lainnya yang tumbuh 15,79% (yoy) pada Q1 2022.

 

Kawasan Pergudangan di Jabodetabek 

Sangat jelas bahwa pasar industri di wilayah Jabodetabek secara bertahap beralih ke industri teknologi tinggi meskipun sektor tradisional tetap ada. Hingga semester pertama tahun 2022, sektor teknologi dan logistik yang mendominasi, terutama dirangsang oleh meningkatnya kebutuhan akan penyimpanan dan distribusi. Pertumbuhan sektor logistik akan merangsang kebutuhan akan lokasi dan aksesibilitas yang baik. 

Baca Juga : Pelajari SOP Penerimaan dan Pengiriman Barang Pada Sistem Manajemen Gudang

Di sisi lain, mengingat kelangkaan lahan di daerah pilihan dengan kedekatan dan aksesibilitas yang baik ke pasar utama, seperti ibu kota, terdapat peluang pada pasar properti pergudangan. Pertumbuhan industri berbasis e-commerce yang cukup besar menjadi salah satu pemicu dalam peningkatan kebutuhan untuk menyimpan barang serta menyediakan pusat distribusi. 

Laporan Knight Frank menunjukkan bahwa harga sewa gudang di kota-kota besar Asia-Pasifik diperkirakan akan meningkat dalam 12 bulan ke depan termasuk di Melbourne, Sydney, Brisbane, Beijing, Shanghai, Hong Kong, Taipei, Singapura, dan Manila. Sedangkan harga sewa Gudang di Jakarta diperkirakan hanya mengalami kenaikan sebesar 2,8% dari harga per meter perseginya. Untuk rata-rata harga sewa gudang di daerah Jabodetabek pada Q1 2022 sebagai berikut:

Developer properti umumnya berkonsentrasi pada pembangunan infrastruktur untuk mengubah tanah kosong menjadi tanah siap pakai atau yang disebut build-to-suit (BTS) lahan, yang akan bertambah di wilayah Serang, Karawang dan Sukabumi. Mengingat adanya pertumbuhan permintaan pada semester pertama 2022 sebanyak 114,22 hektar, diprediksikan permintaan pada tahun 2022 mencapai 255,7 hektar. Pertumbuhan permintaan ini dipengaruhi oleh kebutuhan akan pusat logistik dan distribusi meningkat. 

Akan tetapi, pada wilayah Bekasi dan kawasan sekitar Jakarta mengalami kekurangan lahan. Maka dari itu, terdapat banyak perusahaan yang mempertimbangkan untuk pindah ke area luar Jabodetabek untuk mencapai efisiensi biaya lokasi, upah, dan aksesibilitas, meskipun di wilayah Jabodetabek sendiri masih terdapat lahan kosong yang dapat digunakan untuk pergudangan. Berikut merupakan datanya:

Bekasi menempati lahan terluas untuk kawasan industri dan menjadikannya sebagai kawasan industri terbesar se-Asia Tenggara. Terlebih, Bekasi memiliki kawasan pergudangan yang Bernama Marunda Center dan hanya berjarak 9,8 km dari pelabuhan Tanjung Priok. Kawasan tersebut didesain secara terpadu untuk seluruh aktivitas ekspor-impor, serta pergudangan diatas lahan seluas 600 hektar. 

Selain itu, melihat bahwa sektor industri memasuki fase pemulihan lebih awal daripada sektor properti lainnya, maka kawasan di daerah lain seperti Karawang International Industrial Center (KIIC) mencatat penjualan kuartalan terbesar pada semester pertama 2022, yang dipengaruhi oleh pembangunan perusahaan pusat data yang berkontribusi sekitar 39% dengan lahan 45,1 hektar. 

Sementara itu, di Serang, kawasan industri Krakatau Industrial Estate Cilegon (KIEC) menjual 1,7 hektar untuk pergudangan dan menyewakan tanah sekitar 6.000 m2. Selain itu, di Kawasan Modern Cikande Industrial Estate (MCIE) menjual tiga bidang tanah seluas 1,6 hektar untuk industri makanan, kompor, dan pergudangan. 

Untuk tingkat okupansi pergudangan di daerah Jabodetabek, pada Q2 2022 terjadi peningkatan sebesar 93% dibanding Q1 2021 yang hanya sebesar 91%. Hal ini dikarenakan permintaan positif di sektor pergudangan didominasi oleh penyedia jasa logistik yang terus berekspansi dengan menyewa ruang gudang di area Jabodetabek. Perusahaan e-commerce, khususnya startup yang tumbuh pesat saat ini juga cenderung mencari gudang yang berlokasi dekat dengan pusat kota Jakarta. 

Sementara itu, terdapat pembiayaan perawatan pergudangan yang mencakup biaya listrik dan pemeliharaan fasilitas pergudangan. Terlebih, harga yang dipatok pada setiap daerah juga berbeda. Berikut merupakan rata-rata biaya perawatan pergudangan:

Saat ini, tidak ada alasan utama untuk mengubah tarif pemeliharaan, tetapi penyesuaian tarif listrik yang diperkenalkan baru-baru ini dapat menjadi pertimbangan, karena beban biaya operasi meningkat. Akan tetapi, selama beberapa tahun terakhir, tarif perawatan gudang tetap tidak berubah.

Jika Anda butuh penjelasan lebih lanjut, silakan ajukan pertanyaan Anda di Tanya Ahli. Daftarkan juga diri Anda untuk akses penuh di Daya.id.

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

5.0

1 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Arrino Fatra

31 Januari 2023

Good info

Balas

. 0

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Ari Handojo

Business Coach

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS