25 September 2018
Dirilis
Penulis
Tim Daya Tumbuh Usaha
Beberapa pelaku usaha rumahan lebih fokus kepada pemasaran dan pengembangan ide bisnis, lalu menomorduakan manajemen keuangan.Dipikiran mereka , jika pesanan lancar maka keuangan juga akan lancar. Bukannya fokus itu tidak benar, namun perencanaan keuangan yang tidak tercatatbaik dapat dengan mudah mengacaubalaukan bisnis dan membuatnya sulit bertahan lama. Manajemen keuangan bukan hanya masalah menghasilkan uang, tapi juga bagaimana membelanjakan dan mengendalikan keuangan usaha.
Pelaku usaha, baik kelas bisnis kecil dan rumahan sekalipun, perlu menerapkan prinsip-prinsip manajemen keuangan yang tepat. Berikut ini beberapa tips pembukuan sederhana yang dapat Anda terapkan diantaranya, yaitu:
1. Pisahkan Uang Usaha dan Uang Pribadi
Kesalahan dalam mengelola keuangan yang paling sering dilakukan oleh pengusaha rumahan atau pengusaha baru adalah mencampuradukkan uang usaha dan uang pribadi. Padahal jika tidak dipisahkan, uang pribadi Anda sedikit demi sedikit akan terpakai habis untuk kegunaan usaha atau bisa juga sebaliknya. Seringnya sih, begitu yang terjadi.
Pisahkan uang pribadi dan uang usaha dalam dua post atau rekening yang berbeda dan disiplinlah dalam menjalankannya.
2. Buat Perencanaan Keuangan
Setiap usaha memerlukan perencanaan keuangan sebaik mungkin. Bahkan dengan modal dalam kas yang besar, sebaiknya Anda tidak menghambur-hamburkan uang secara berlebihan. Hindari belanja modal yang berlebihan dan tidak memberi manfaat dalam peningkatan penjualan, efisiensi produksi dan efisiensi biaya. Diperlukan perencanaan matang dalam pengeluaran keuangan, atau bisa jadi dalam beberapa waktu ke depan Anda mendapatkan diri berada dalam kondisi kekurangan dana.
Coba lakukan perhitungan untung dan rugi dalam merancang penggunaan uang Anda dengan link berikut: https://daya.id/login?ref=/usaha/pelatihan-online/video-ahli---cara-tepat-menghitung-keuntungan-bersih
3. Catatkan Keuangan Anda
Selalu pastikan untuk mencatat setiap transaksi keuangan usaha. Ingat, Anda tidak dapat selalu mengingat transaksi yang sudah terjadi beberapa hari lalu, bukan? Setidaknya lakukan secara sederhana dalam mencatat setiap pengeluaran dan pemasukan. Hal ini juga dapat memperlihatkan kondisi keuangan Anda setiap saat dan mengantisipasi saat terjadinya minus pada keuangan.
Begitu juga piutang-piutang kepada pembeli, tagihan dari supplier, jangan sampai semuanya macet atau bahkan terbayar dobel akibat catatan yang berantakan. Jika bisnis sudah mulai berkembang dan sulit untuk memegang semua pencatatan keuangan, mungkin ada baiknya Anda mulai mempekerjakan bagian keuangan yang khusus memastikan pencatatan keuangan selalu terjaga baik.
4. Putar Arus Kas Lebih Cepat
Jangan hanya berfokus pada pengelolaan keuntungan dan pengeluaran saja. Manajemen keuangan juga meliputi bagaimana Anda mengelola persediaan barang dagangan. Hindari menumpuk stok barang terlalu lama. Bagi bisnis usaha makanan, Anda berkejaran waktu dengan tanggal-tanggal kedaluwarsa bahan makanan. Perhatikan jumlah stok yang harus dibeli dan hindari menumpuknya terlalu lama karena uang usaha hanya akan mengendap di situ.
5. Sisihkan Keuntungan Untuk Pengembangan Usaha
Hindari mengambil semua keuntungan usaha untuk diri sendiri. Menikmati jerih usaha boleh saja, namun siapkan juga sebagian keuntungan untuk pengembangan usaha. Tugas penting dari manajemen keuangan itu sendiri adalah menjaga kelangsungan bisnis.
6. Siapkan Dana Darurat
Anda tidak akan pernah bisa memprediksi apa yang akan terjadi di depan, termasuk dalam menjalankan usaha. Akan sangat bijaksana untuk menyiapkan dana darurat yang digunakan saat benar-benar dibutuhkan. Fungsinya, agar bisnis kita tidak langsung runtuh saat terjadi kerugian atau setidaknya mengurangi beban saat masa sulit melanda. Misalnya, Anda kedatangan kompetitor yang membuat pelanggan menurun drastis, atau mengalami musibah dengan lokasi dan peralatan usaha Anda.
Memiliki manajemen keuangan penting bagi usaha Anda. Ini diperlukan agar kapanpun membutuhkan analisa kondisi perusahaan, kapan waktu yang tepat untuk mengembangkan usaha, atau justru mengetatkan pengeluaran, semuanya dapat dengan cepat Anda lihat untuk mengambil keputusan.
Pelaku usaha, baik kelas bisnis kecil dan rumahan sekalipun, perlu menerapkan prinsip-prinsip manajemen keuangan yang tepat. Berikut ini beberapa tips pembukuan sederhana yang dapat Anda terapkan diantaranya, yaitu:
1. Pisahkan Uang Usaha dan Uang Pribadi
Kesalahan dalam mengelola keuangan yang paling sering dilakukan oleh pengusaha rumahan atau pengusaha baru adalah mencampuradukkan uang usaha dan uang pribadi. Padahal jika tidak dipisahkan, uang pribadi Anda sedikit demi sedikit akan terpakai habis untuk kegunaan usaha atau bisa juga sebaliknya. Seringnya sih, begitu yang terjadi.
Pisahkan uang pribadi dan uang usaha dalam dua post atau rekening yang berbeda dan disiplinlah dalam menjalankannya.
2. Buat Perencanaan Keuangan
Setiap usaha memerlukan perencanaan keuangan sebaik mungkin. Bahkan dengan modal dalam kas yang besar, sebaiknya Anda tidak menghambur-hamburkan uang secara berlebihan. Hindari belanja modal yang berlebihan dan tidak memberi manfaat dalam peningkatan penjualan, efisiensi produksi dan efisiensi biaya. Diperlukan perencanaan matang dalam pengeluaran keuangan, atau bisa jadi dalam beberapa waktu ke depan Anda mendapatkan diri berada dalam kondisi kekurangan dana.
Coba lakukan perhitungan untung dan rugi dalam merancang penggunaan uang Anda dengan link berikut: https://daya.id/login?ref=/usaha/pelatihan-online/video-ahli---cara-tepat-menghitung-keuntungan-bersih
3. Catatkan Keuangan Anda
Selalu pastikan untuk mencatat setiap transaksi keuangan usaha. Ingat, Anda tidak dapat selalu mengingat transaksi yang sudah terjadi beberapa hari lalu, bukan? Setidaknya lakukan secara sederhana dalam mencatat setiap pengeluaran dan pemasukan. Hal ini juga dapat memperlihatkan kondisi keuangan Anda setiap saat dan mengantisipasi saat terjadinya minus pada keuangan.
Begitu juga piutang-piutang kepada pembeli, tagihan dari supplier, jangan sampai semuanya macet atau bahkan terbayar dobel akibat catatan yang berantakan. Jika bisnis sudah mulai berkembang dan sulit untuk memegang semua pencatatan keuangan, mungkin ada baiknya Anda mulai mempekerjakan bagian keuangan yang khusus memastikan pencatatan keuangan selalu terjaga baik.
4. Putar Arus Kas Lebih Cepat
Jangan hanya berfokus pada pengelolaan keuntungan dan pengeluaran saja. Manajemen keuangan juga meliputi bagaimana Anda mengelola persediaan barang dagangan. Hindari menumpuk stok barang terlalu lama. Bagi bisnis usaha makanan, Anda berkejaran waktu dengan tanggal-tanggal kedaluwarsa bahan makanan. Perhatikan jumlah stok yang harus dibeli dan hindari menumpuknya terlalu lama karena uang usaha hanya akan mengendap di situ.
5. Sisihkan Keuntungan Untuk Pengembangan Usaha
Hindari mengambil semua keuntungan usaha untuk diri sendiri. Menikmati jerih usaha boleh saja, namun siapkan juga sebagian keuntungan untuk pengembangan usaha. Tugas penting dari manajemen keuangan itu sendiri adalah menjaga kelangsungan bisnis.
6. Siapkan Dana Darurat
Anda tidak akan pernah bisa memprediksi apa yang akan terjadi di depan, termasuk dalam menjalankan usaha. Akan sangat bijaksana untuk menyiapkan dana darurat yang digunakan saat benar-benar dibutuhkan. Fungsinya, agar bisnis kita tidak langsung runtuh saat terjadi kerugian atau setidaknya mengurangi beban saat masa sulit melanda. Misalnya, Anda kedatangan kompetitor yang membuat pelanggan menurun drastis, atau mengalami musibah dengan lokasi dan peralatan usaha Anda.
Memiliki manajemen keuangan penting bagi usaha Anda. Ini diperlukan agar kapanpun membutuhkan analisa kondisi perusahaan, kapan waktu yang tepat untuk mengembangkan usaha, atau justru mengetatkan pengeluaran, semuanya dapat dengan cepat Anda lihat untuk mengambil keputusan.
Sumber:
Diolah dari berbagai sumber
Febri Puspa Eka Wilujeng
19 July 2024
artikelnya sangat bermanfaat T.O.P
Balas
.0