22 Juni 2018
Dirilis
Penulis
Tim Daya Tumbuh Usaha
Pengelolaan keuangan usaha sangat berbeda dibandingkan keuangan pribadi. Anda sebaiknya melakukan beberapa hal agar bisa menghindari kebocoran yang berujung kepada kerugian finansial.
Ada beberapa hal yang bisa Anda perhatikan. Antara lain seperti di bawah ini:
1. Jangan Campur Rekening Usaha dengan Pribadi
Pisahkan rekening usaha dengan rekening pribadi. Kenapa? Karena dengan memisahkan rekening, pertumbuhan usaha lebih mudah diukur dan tidak ada uang pribadi yang tercampur dengan uang usaha. Jadi, ayo segera buka rekening baru yang memang dikhususkan untuk usaha Anda.
2. Buat Pembukuan untuk Mengetahui Keuntungan dan Kesehatan Usaha
Tidak cukup mengandalkan ingatan untuk mengelola usaha. Lakukan pencatatan uang masuk dan uang keluar setiap hari, berbentuk laporan arus kas. Kemudian, buatlah laporan laba-rugi setiap bulan, untuk melihat besar-kecilnya hasil penjualan dibandingkan biaya-biaya yang sudah Anda keluarkan. Dengan cara ini Anda bisa tahu, apakah usaha Anda menguntungkan atau tidak. Lalu, untuk mengetahui kesehatan usaha, buatlah neraca setiap bulan. Dengan neraca, Anda bisa melihat gambaran modal, utang, piutang, aset, dan uang kas yang dimiliki.
3. Pahami Fungsi Laporan Keuangan agar Tak Mudah Dibohongi
Bila Anda merasa tidak cukup waktu untuk mengolah transaksi usaha, rekrutlah orang yang mampu membuat laporan keuangan. Tapi penting juga bagi Anda untuk memahami fungsi laporan arus kas, laporan laba-rugi, dan neraca. Sehingga, Anda dapat mengambil keputusan dengan baik dan tidak mudah dibohongi oleh pembuat laporan keuangan.
4. Evaluasi Biaya-Biaya Apakah Sudah Sesuai dengan Target
Kontrol selalu arus kas dan pastikan usaha Anda memiliki kas yang cukup. Tujuannya untuk mengantisipasi segala kewajiban yang harus dibayar perusahaan. Jaga agar pendapatan lebih besar dari pada pengeluaran, piutang-piutang segera ditagih, stok barang jangan ada yang menganggur, dan sebagainya. Secara berkala, lakukanlah pengecekan struk untuk mencegah manipulasi laporan atau penggelapan uang oleh karyawan.
5. Alokasikan Keuntungan Bersih untuk Mengembangkan Usaha
Keuntungan bersih adalah hasil penjualan setelah dikurangi biaya-biaya. Silakan nikmatilah keuntungan bersih usaha Anda, tapi bukan juga menghabiskannya dalam sekejap. Sisihkanlah sebagian keuntungan untuk mengembangkan usaha. Misalnya menambah modal kerja, cadangan anggaran perlengkapan usaha yang rusak, dan lain sebagainya.
Salah satu tugas penting manajemen keuangan adalah menjaga kelangsungan hidup usaha dengan mendorong dan mengarahkan investasi ke bidang yang menguntungkan. Jika Anda merasa kurang mampu dalam mengelola keuangan usaha, jangan ragu meminta bantuan orang lain yang lebih ahli. Minimalisir risiko yang berpotensi menggulung tikar usaha Anda. Mulai perbaiki pengelolaan keuangan usaha Anda, demi usaha yang lebih maju!
Ada beberapa hal yang bisa Anda perhatikan. Antara lain seperti di bawah ini:
1. Jangan Campur Rekening Usaha dengan Pribadi
Pisahkan rekening usaha dengan rekening pribadi. Kenapa? Karena dengan memisahkan rekening, pertumbuhan usaha lebih mudah diukur dan tidak ada uang pribadi yang tercampur dengan uang usaha. Jadi, ayo segera buka rekening baru yang memang dikhususkan untuk usaha Anda.
2. Buat Pembukuan untuk Mengetahui Keuntungan dan Kesehatan Usaha
Tidak cukup mengandalkan ingatan untuk mengelola usaha. Lakukan pencatatan uang masuk dan uang keluar setiap hari, berbentuk laporan arus kas. Kemudian, buatlah laporan laba-rugi setiap bulan, untuk melihat besar-kecilnya hasil penjualan dibandingkan biaya-biaya yang sudah Anda keluarkan. Dengan cara ini Anda bisa tahu, apakah usaha Anda menguntungkan atau tidak. Lalu, untuk mengetahui kesehatan usaha, buatlah neraca setiap bulan. Dengan neraca, Anda bisa melihat gambaran modal, utang, piutang, aset, dan uang kas yang dimiliki.
3. Pahami Fungsi Laporan Keuangan agar Tak Mudah Dibohongi
Bila Anda merasa tidak cukup waktu untuk mengolah transaksi usaha, rekrutlah orang yang mampu membuat laporan keuangan. Tapi penting juga bagi Anda untuk memahami fungsi laporan arus kas, laporan laba-rugi, dan neraca. Sehingga, Anda dapat mengambil keputusan dengan baik dan tidak mudah dibohongi oleh pembuat laporan keuangan.
4. Evaluasi Biaya-Biaya Apakah Sudah Sesuai dengan Target
Kontrol selalu arus kas dan pastikan usaha Anda memiliki kas yang cukup. Tujuannya untuk mengantisipasi segala kewajiban yang harus dibayar perusahaan. Jaga agar pendapatan lebih besar dari pada pengeluaran, piutang-piutang segera ditagih, stok barang jangan ada yang menganggur, dan sebagainya. Secara berkala, lakukanlah pengecekan struk untuk mencegah manipulasi laporan atau penggelapan uang oleh karyawan.
5. Alokasikan Keuntungan Bersih untuk Mengembangkan Usaha
Keuntungan bersih adalah hasil penjualan setelah dikurangi biaya-biaya. Silakan nikmatilah keuntungan bersih usaha Anda, tapi bukan juga menghabiskannya dalam sekejap. Sisihkanlah sebagian keuntungan untuk mengembangkan usaha. Misalnya menambah modal kerja, cadangan anggaran perlengkapan usaha yang rusak, dan lain sebagainya.
Salah satu tugas penting manajemen keuangan adalah menjaga kelangsungan hidup usaha dengan mendorong dan mengarahkan investasi ke bidang yang menguntungkan. Jika Anda merasa kurang mampu dalam mengelola keuangan usaha, jangan ragu meminta bantuan orang lain yang lebih ahli. Minimalisir risiko yang berpotensi menggulung tikar usaha Anda. Mulai perbaiki pengelolaan keuangan usaha Anda, demi usaha yang lebih maju!
Sumber:
Diolah dari berbagai sumber
Annisa
03 August 2024
Bagus sekali min jadi dapat ilmu baru
Balas
.0
Daud
03 August 2024
Keren sekali materinya
Balas
.0
Daud
03 August 2024
Keren sekali materinya
Balas
.0
Febri Puspa Eka Wilujeng
19 July 2024
artikelnya sangat bermanfaat T.O.P
Balas
.0
Ardhan Ashary Nasution
16 June 2023
Mantap ??
Balas
.0