Dirilis

02 Januari 2022

Penulis

Lucky Lombu

Supply chain management atau manajemen rantai pasok menjadi salah satu tantangan selama pandemi ini. Prilaku masyarakat yang berubah sebagai dampak COVID-19, membuat sebagian kita sulit memprediksi berapa banyak supply yang harus kita sediakan untuk memenuhi demand dari pasar. 

Lalu apa yang bisa Anda lakukan untuk meminimalisir risiko kerugian?

Jika Anda berpikir untuk menganalisis menggunakan program digital, ya… mungkin itu bisa membantu. Tapi sebagai catatan, program digital supercanggih milik Walmart saja seperti gagap menghadapi pola konsumen yang terus berubah. 

Theverge.com menulis, program digital yang biasanya bisa dengan baik menganalisis tingkat persediaan, tren riwayat pembelian, dan diskon yang direkomendasikan, kini memberikan analisis yang sering berubah.

 

Manajemen Rantai Pasok Terkini


Buat Anda yang bertanya, kenapa program digital bisa gagap menghadapi pandemi, penjelasannya kira-kira begini: Program digital atau bahkan analisis menggunakan excel sederhana, biasanya akan memprediksi masa depan menggunakan data masa lalu. Misalnya, jika pada Juli tahun lalu produk alat tulis laku keras, maka mesin akan merekomendasikan kita untuk menambah stok alat tulis bulan Juli tahun ini. 

Nah, pandemi COVID-19 telah mengakibatkan perubahan dinamis dan radikal di masyarakat, sehingga data dan pola konsumsi dari tahun-tahun belakangan menjadi kurang relevan

Inia da saran dari Joel Beal, co-founder Aloy, sebuah perusahaan analisis consumer goods

“Anda mungkin tidak akan menggunakan terlalu banyak data historis atau menimbangnya sebanyak yang Anda mau.” Malahan, lebih baik jika Anda menggunakan data terkini. Misalnya, menganalisis data minggu lalu untuk prediksi minggu depan. Atau, cukup gunakan data beberapa bulan terakhir sejak pandemi berlangsung. 

Program digital sepertinya belum bisa memberi prediksi seakurat tahun-tahun sebelum pandemi. Maka itu, Anda atau tim yang bertanggungjawab terhadap manajemen rantai pasok di perusahaan, harus lebih aktif menafsirkan proyeksi yang ada. 

Beal menyarankan, dibanding percaya kalau mesin Anda bisa memprediksi semua dengan baik, Anda harus lebih bergantung kepada seorang demand planner dan tim forecasting yang baik, yang akan berkata ‘Apakah saya percaya prediksi ini?’
 

Manajemen Rantai Pasok Saat Pandemi itu Tentang Manusia

Manusia tampaknya menjadi kata kunci dalam tips sukses menjalankan manajemen rantai pasok selama pandemi.

Brent Moritz, associate professor of supply chain management di Penn State University, mengatakan di podcast Harvard Business Publishing, ada banyak hal besar yang bisa Anda lakukan untuk membangun rantai pasok yang kuat. Tapi, untuk jangka pendek, menjaga atau merawat manusia adalah hal pertama yang harus Anda lakukan. Manusia di sini termasuk karyawan dan konsumen Anda. 

Kenapa ini menjadi yang utama? Karena COVID-19 berdampak sangat besar terhadap perilaku masyarakat, seperti mengubah regulasi operasional, mempopulerkan konsep Work from Home, dan memunculkan ketidakpastian akan masa depan perusahaan. 

Karyawan Anda butuh untuk diyakinkan soal apapun yang sedang terjadi di perusahaan Anda, saat ini. Mereka juga butuh dibantu untuk mengadapai krisis akibat pandemi ini. Maka itu, buka pintu komunikasi untuk karyawan ke manager mereka. Sekadar memeriksa apa yang sedang terjadi, bisa memberi keuntungan terhadap manajemen rantai pasok di perusahaan Anda.


Di sisi lain, perilaku konsumen Anda juga masih bisa sangat berubah. Maka itu, hal kedua yang disarankan Moritz adalah kelola rantai pasok Anda secara fleksibel. Anda harus siap berubah menghadapi segala macam kemungkinan. Menjadi fleksibel dan mendorong tim menjadi fleksibal adalah penting.

Moritz juga memberikan saran ketiga. Menurutnya, saat ini adalah saat yang baik untuk melakukan review serta memperbaharui emergency plans dan kontak Anda. Pastikan Anda memiliki beberapa lapis karyawan backup untuk menjalankan aktivitas kunci, dan perbaharui kontak, sehingga karyawan backup ini bisa saling berkomunikasi satu sama lain.
 

Kesimpulan

Jadi, di tengah situasi pandemi yang menantang ini, Anda perlu beradaptasi dalam menjalankan manajemen rantai pasok. Antara lain, jika Anda menggunakan progam digital untuk memprediksi perilaku konsumen, gunakan data per minggu atau data dari beberapa bulan selama pandemi.

Anda juga harus mengutamakan manusia dalam rencana jangka pendek di manajemen rantai pasok Anda. Penuhi kebutuhan karyawan akan komunikasi terkait situasi perusahaan terkini, dan ajak mereka lebih fleksibel mengadapi berbagai kemungkinan. Jangan lupa, pastikan Anda memiliki beberapa lapis karyawan untuk melakukan backup terhadap berbagai aktivitas kunci, dan pastikan Anda memiliki kontak terbaru agar mereka bisa saling berkomunikasi.

Semoga Anda bisa menghadapi pandemi ini dengan baik. Jika Anda butuh penjelasan lebih lanjut terkait manajemen rantai pasok selama pandemi, silakan bertanya kepada business coach kami di fitur Tanya Ahli.

Sumber:

Diolah dari berbagai sumber

Penilaian :

4.5

2 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Ari Handojo

Business Coach

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS