Dirilis

18 Oktober 2023

Penulis

Lucky Lombu

Perbedaan paling terlihat antara subdomain atau subdirectory adalah pada teknis penulisan URL (Uniform Resource Locator). Subdomain selalu ada sebelum domain, misalnya blog.contoh.com, sementara subdirectory ada setelah domain, misalnya contoh.com/blog.



Teknis lainnya. Subdirectory adalah folder di dalam domain utama, makanya ia juga disebut subfolder. Sementara subdomain adalah ‘bagian terpisah’ dari domain utama, walau ia masih bagian dari domain tersebut. Bingung? Oke, kita akan membahas lebih lanjut.

Tapi pertanyaan utama, jika kita kaitkan dengan bisnis dan digital marketing, mana yang lebih baik untuk strategi SEO (Search Engine Optimization)?
 

Apa itu Subdomain dan Subdirectory?

Pertanyaan tentang mana yang lebih baik antara subdomain atau subdirectory untuk SEO, sebetulnya masih menjadi perdebatan di kalangan praktisi. Maka itu, sebagai pemilik usaha atau pengambil keputusan dalam strategi digital marketing, sebaiknya Anda memahami perbedaan kedua sub ini.

 

1.    Apa itu Subdirectory


Kita mulai dari subdirectory, karena bisa jadi ini lebih mudah dipahami. 

Anda bisa berangkat dari karakter sebuah website, dimana biasanya terdiri dari berbagai kategori dan berbagai halaman. 

Nah, mengutip searchenginejournal.com, zaman dulu, web designer akan membuat folder-folder untuk menaruh halaman-halaman tersebut. Itulah asal-muasal penyebutan subfolder atau subdirectory

Konsepnya sama seperti Anda membuat dan menaruh file di dalam folder komputer Anda. Misalnya Anda menaruh file ‘tes’ pada subfolderdocuments/proyek/presentasi/’. 

Jadi, Anda membutuhkan subdirectory untuk meletakan halaman-halaman website Anda.

Dalam prakteknya, Anda bisa membuat subfolder di dalam subfolder, yang ada di dalam subfolder lain, bahkan hingga berlapis-lapis. Misalnya, folder ‘dress’ ada di dalam folder ‘pakaian wanita’, ada di dalam ‘pakaian’, ada di dalam ‘fashion’. Tapi, jika kita bicara SEO, jangan membuat terlalu banyak lapisan subfolder. Kenapa?

Mengutip Hubspot, subfolder yang berlapis-lapis akan membuat URL dari halaman Anda menjadi sangat panjang, user experiences juga panjang karena pengguna butuh klik beberapa kali sebelum akhirnya sampai ke halaman tersebut, dan mesin pencari seperti Google akan kesulitan untuk crawling ke konten baru di website Anda.

Lebih baik Anda merancang subfolder yang dekat dengan nama domain agar halaman yang dituju punya potensi performa SEO yang bagus, dan URL menjadi lebih pendek sehingga lebih mudah diingat pengguna. Misalnya, ‘contoh.com/subfolder/judul-konten’. 

Digital marketing expert kami merekomendasikan maksimal 3 subfolder, dari domain ke halaman yang dituju. Misalnya seperti URL halaman ini. Jika Anda butuh saran lebih lanjut terkait hal tersebut, Anda bisa berkonsultasi gratis di fitur Tanya Ahli.

 

2.    Apa itu Subdomain


Pada dasarnya, subdomain adalah anak dari domain induk. Tapi, mengutip Semrush, subdomain ada di luar domain utama, ia berada di partisi dari domain. Anda bisa bayangkan seperti ruangan terpisah di luar bangunan utama, tapi masih bagian dari rumah tersebut.

Lalu untuk apa dipisah? 

Mengutip Hubspot, jika bisnis Anda punya banyak konten atau bisnis yang sebaiknya tidak dikelola di dalam satu website, atau Anda punya beberapa campaign yang membutuhkan landing page terpisah, atau Anda punya rencana kerjasama dengan mitra dan mau memisahkan proyek tersebut dengan apa yang ada di domain utama Anda, maka Anda sebaiknya menggunakan subdomain. Dengan demikian konten bisnis Anda menjadi fokus dan lebih mudah digunakan oleh pengguna.

Subdomain bisa digunakan untuk meletakan: blog, event, support, toko (jika menjual produk tambahan di luar produk reguler), versi internasional atau region-region (jika website mempunyai target pasar dari negara dan bahasa berbeda), versi mobile yang terpisah, dan detail penawaran biaya berlangganan.

Subdomain biasanya juga punya content management system, template, analytics tools, dan tools lain yang terpisah dari domain utama. Makanya, di beberapa organisasi, subdomain dikelola oleh orang yang berbeda dibanding domain utama, agar performanya maksimal. 

Yang menarik, mesin pencari seperti Google memperlakukan subdomain sebagai entitas terpisah dari domain utama. Akibatnya otoritas subdomain tidak otomatis mengikuti domain utama. Terutama karena subdomain biasanya digunakan untuk meletakan konten yang berbeda dari konten regular di domain utama. Lalu, apa kabar dengan SEO?

Nah, soal entitas terpisah itulah yang menjadi akar perdebatan antara praktisi SEO. Tapi jika kita lihat dari sisi keunggulan subdomain, Hubspot menulis, para ahli berargumen jika subdomain bisa membuat pengguna lebih mudah menavigasi website, yang akan mengarah kepada user experiences yang lebih baik, lalu memperbaiki engagement rates, sehingga meningkatkan SEO.

Selain itu, idealnya, tujuan subdomain berbeda dengan domain utama. Maka, keyword yang ditargetkan seharusnya berbeda. Dengan demikian, subdomain bisa membantu membangun otoritas khusus. 

Subdomain bisa Anda pertimbangkan jika website Anda cukup besar dan membutuhkan navigasi yang luas.

Jadi, mana lebih baik, subdomain atau subdirectory? Jawabannya Kembali ke kebutuhan Anda. Jika Anda sudah terlanjur membuat subdomain lalu Anda berpikir untuk mengubahnya ke subdirectory, atau sebaliknya, jangan terburu-buru. Karena ada hal teknis yang bisa membuat performa SEO website Anda malah berantakan. Lebih baik konsultasikan dulu dengan ahlinya agar Anda bisa mengambil keputusan dengan yakin.

Baca Juga: Meningkatkan Visibilitas Bisnis Anda melalui Content Marketing

Tapi jika Anda baru merancang website, ayo, pertimbangkan betul struktur URL Anda agar strategi SEO Anda bisa berjalan baik. Jika Anda butuh saran, silakan berkonsultasi di Tanya Ahli. Dan daftarkan dulu diri Anda untuk akses penuh ke seluruh fitur Daya.id.

Sumber:

Berbagai sumber

Foto : freepik.com

Penilaian :

4.8

5 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Khairunnisa

01 Desember 2023

Seruu banget bacanya, menambah pengetahuan saya

Balas

. 0

Khairunnisa

01 Desember 2023

Seruu banget bacanya, menambah pengetahuan saya

Balas

. 0

Rudi haryono

30 Oktober 2023

Keren

Balas

. 0

TA Herly Marwanto

25 Oktober 2023

oh gitu

Balas

. 0

Anaf setyo radite

25 Oktober 2023

Bermanfaat

Balas

. 0

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Nur Anasta Rahmat

Digital Marketing Expert

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS