Dirilis

21 April 2022

Penulis

Arras Amirah

Saat bisnis Anda telah berjalan dengan lancar di dalam negeri, tidak ada salahnya bukan untuk mempertimbangkan melakukan ekspor atau menjual produk Anda ke luar negeri. Karena sebetulnya peluang penjualan produk buatan Indonesia di luar negeri lumayan tinggi, lho! Bahkan beberapa negara besar seperti Amerika Serikat, Eropa, dan Jepang, sangat menyukai beberapa produk buatan Indonesia, seperti mebel, kopi, kelor, dan makanan laut. 

Hal ini membuktikan bahwa negara lain sangat terbuka dengan produk buatan Indonesia, sehingga peluang Anda untuk melakukan ekspor ke luar negeri sangat bagus dan patut Anda coba. 

Tapi, jika Anda baru mau memulai ekspor, Anda mungkin masih kurang familiar dengan cara melakukan transaksi dengan pembeli luar negeri. Bagaimana cara mengetahui bahwa konsumen benar-benar membayar produk Anda. Untuk mengetahui hal tersebut, simak terus ya penjelasan di bawah ini.

 

Jenis Metode Pembayaran Bisnis Ekspor


Walau sama-sama transaksi penjualan, namun ada pembeda yang sangat signifikan dari menjualkan produk Anda di pasar dalam negeri dan pasar luar negeri, salah satunya adalah metode pembayaran yang digunakan. Jika Anda melakukan transaksi dengan konsumen di dalam negeri, umumnya Anda bisa dengan langsung menggunakan uang tunai ataupun uang elektronik seperti.

Tapi ketika Anda hendak bertransaksi dengan konsumen di luar negeri, cara transaksi ini tidak bisa Anda digunakan. Sehingga Anda perlu mengetahui apa saja metode pembayaran yang biasa digunakan oleh para importir dan eksportir untuk melakukan transaksi dengan konsumen luar negeri. Simak penjelasan di bawah ini yaa untuk mengetahui jenis metode pembayaran apa saja yang bisa Anda gunakan!

 

1.    Letter of Credit (L/C)

Salah satu metode pembayaran yang banyak digunakan oleh para pebisnis untuk menjual produk miliknya keluar negeri adalah letter of credit atau L/C. Cara pembayaran menggunakan metode ini adalah pembeli dari luar negeri membuat surat L/C dan membayarkan total pesanan ke bank di negara mereka (bank importir) setelah Anda sebagai penjual mengirimkan produk dan bukti dokumen ekspor ke bank di negara Anda (bank eksportir). 

L/C ini berisikan detail dari produk yang akan Anda ekspor dan memberikan perlindungan baik untuk bisnis Anda dan juga pembeli. L/C memastikan bahwa pembeli akan membayar pesanan mereka dan tidak akan kabur. Sedangkan untuk pembeli, mereka mendapatkan barang sesuai dengan rincian produk L/C. Win-win solution bukan?

 

2.    Non-letter of Credit 

Selain L/C, terdapat beberapa alternatif metode pembayaran lainnya untuk bisnis Anda, yaitu:

 

a.    Advance payment atau pembayaran di muka

Sistem dari pembayaran ini adalah pembeli atau importir melakukan pembayaran di muka sebelum Anda mengirimkan produk. Keuntungan sistem ini adalah Anda mendapatkan uang terlebih dahulu untuk mempersiapkan pengiriman produk ekspor. Untuk berapa pembayaran di muka yang harus importir bayar adalah tergantung kesepakatan Anda berdua. Bahkan, jika Anda mau, Anda bisa meminta importir membayar penuh terlebih dahulu di muka agar Anda merasa tenang. Hebat kan?

 

b.    Documents Against Payment (D/P)


Jika pada metode pembayaran L/C, importir harus membayarkan total pembelian ke bank importir di awal pembelian, maka untuk metode pembayaran D/P, importir tidak perlu memberikan uang di awal transaksi. Namun Anda sebagai eksportir harus tetap mengirimkan dokumen ekspor ke bank eksportir untuk diberikan kepada bank importir. Walau demikian, saat produk ekspor Anda telah sampai ke alamat tujuan, importir tidak dapat mengambil produk Anda karena mereka perlu membayar terlebih dahulu ke bank importir untuk mendapatkan dokumen ekspor. Sehingga metode ini juga merupakan cara yang lumayan aman untuk Anda gunakan.

 

c.    Open account atau rekening terbuka

Metode pembayaran ini cenderung berisiko bagi Anda sebagai eksportir, karena pembeli atau importir tidak akan membayar biaya apapun sebelum produk ekspor Anda sampai di negara mereka. Namun hal ini bisa diminimalisir dengan Anda membuat kesepakatan bersama tentang tenggat waktu pembayaran bagi importir setelah menerima produk ekspor Anda.

 

d.    Document against acceptance atau D/A

Metode pembayaran D/A ini mirip dengan D/P, namun yang menjadi pembedanya adalah Anda memerlukan persetujuan pembayaran dari pembeli atau importir untuk menerima seluruh dokumen ekspor yang Anda butuhkan. Jenis metode pembayaran D/A ini biasanya memiliki jangka waktu tertentu untuk pembayarannya baik itu 30, 60, atau 90 hari setelah disetujui oleh importir.

 

e.    Consignment atau konsinyasi

Konsinyasi adalah sistem pembayaran dimana Anda sebagai eksportir mengirimkan produk Anda terlebih dahulu ke importir untuk mereka jual. Namun jika produk yang Anda kirimkan tidak laku terjual, maka biasanya mereka akan mengembalikan produk tersebut kepada Anda. Anda baru mendapatkan pembayaran dari importir sesuai dengan berapa produk yang berhasil mereka terjual tanpa ada jaminan apapun. Sehingga metode pembayaran ini tidak disarankan untuk Anda yang belum memiliki perhitungan pasti apakah produk Anda akan laku terjual atau tidak di negara sana.

Nah, itu dia beberapa penjelasan singkat tentang metode pembayaran yang bisa Anda gunakan jika ingin melakukan ekspor ke luar negeri. Dengan semakin majunya zaman, maka segala hal di kegiatan kita bisa sangat dipermudah, salah satunya adalah untuk berjualan. Tidak ada salahnya Anda sebagai pebisnis mulai memikirkan peluang berjualan di luar negeri, selain target marketnya sangat luas, Anda juga bisa meningkatkan penjualan serta pendapatan Anda, lho! Sangat menarik bukan?

Jika Anda telah membaca macam-macam metode pembayaran di atas, metode yang paling aman digunakan untuk Anda seorang pebisnis pemula yang ingin melakukan ekspor adalah L/C, advance payment, dan juga D/P. Hal ini dikarenakan metode tersebut mengharuskan pembeli atau importir untuk membayar terlebih dahulu kepada bank importir sebelum mereka mendapatkan produk ekspor Anda. Sehingga risiko importir kabur atau tidak membayar produk Anda sangat kecil.

Apabila Anda ingin mengetahui tips lainnya tentang keuangan dan peluang usaha, silahkan mengunjungi Daya.id dan segera daftarkan diri Anda untuk memperoleh lebih banyak manfaat lainnya. Jika Anda masih bingung bagaimana cara memulai usaha dan ingin berdiskusi lebih banyak lagi mengenai usaha, Anda dapat berdiskusi dengan ahli usaha di fitur Tanya Ahli.

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

0.0

0 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Ari Handojo

Business Coach

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS