Dirilis

16 Januari 2021

Mungkin bagi sebagian orang yang pernah mendalami ilmu manajemen maupun akuntansi, maka pengertian neraca ini sudah tidak asing lagi karena terbiasa bergelut di bidangnya. Namun untuk orang awam yang belum pernah belajar sama sekali, tetapi ingin membangun perusahaan dari kecil sendiri, maka mau tak mau harus mendalami juga cara penyusunan laporan neraca ini. Lalu, apa yang dimaksud dengan neraca?

Pengertian Neraca

Pengertian neraca ini sendiri yaitu suatu laporan keuangan, yang di dalamnya berisi hal-hal terkait kewajiban satu periode suatu perusahaan, serta informasi lain seperti akun-akun aktiva. Ada dua macam laporan keuangan neraca yang harus diketahui, yakni bentuk skontro (horizontal) dan bentuk stafel (vertikal). Keduanya itu tentu sama-sama menghasilkan informasi tentang keseimbangan perusahaan Anda mulai dari biaya rugi, laba, serta pendapatan apapun itu.

Di dalam neraca, juga ada yang disebut dengan nilai modal yang didalamnya berisikan laporan perubahan modal. Jadi, apabila perusahaan sedang down atau mengalami kegagalan tertentu, maka yang menanggung adalah seluruh sistem manajemen di dalamnya, dan bukan perseorangan saja.

Maka di dalam laporan keuangan neraca inilah semua info tentang siapa kreditur, siapa yang berperan sebagai pemegang saham perusahaan, sampai dengan peraturan pemerintah maupun isis kebijakan lain hanya boleh diketahui oleh orang-orang internal saja dan perlu dijaga kerahasiaannya. Fungsi dari adanya laporan neraca adalah memprediksi suatu aliran kas atau dana di waktu yang akan datang. Selain informasi dari laporan keuangan, maka alat analisis profitabilitas dan likuiditas juga akan diketahui dan kendalikan dalam penyusunan laporan neraca.

Cara Penyusunan Laporan Neraca


 

Berikut beberapa cara penyusunan laporan neraca:

1. Tentukan Periode dan Tanggal Setiap Laporan

Di dalam pengertian neraca ternyata terdapat tiga hal yang wajib tersedia. Yang pertama adalah aset berisikan surat berharga, kas, piutang, biaya yang dibayar di muka, aset tetap, serta persediaan. Kedua, terdapat kewajiban yang berisi hutang jangka panjang maupun jangka pendek, utang pajak, pembayaran di muka pelanggan, kewajiban yang perlu wajib dibayar, serta hutang akun. Ketiga, ekuitas pemegang saham yang terdiri dari saham, laba ditahan, tambahan modal disetor, serta saham treasuri.

Dengan begitu maka neraca memang ditujukan fokus ke dalam tiga hal di atas, yang sangat perlu juga untuk dicatat setiap tanggalnya atau biasa disebut dengan tanggal pelaporan. Sebagian perusahaan pun akan melakukan pelaporan ini setia triwulan. Maka seringnya tanggal pelaporan akan jatuh di hari terakhir kuartal.

2. Identifikasilah Dulu Aset Milik Anda

Setelah menentukan periode dan tanggal, maka hitunglah aset yang Anda punya pada hari itu juga. Jadi dalam mencantumkannya nanti ada 2 cara, yakni dalam item baris individual lalu selanjutnya sebagai total aset. Biasanya aset ini akan terpisah menjadi aset lancar yang terdiri atas kas dan setara kas, piutang, surat berharga jangka pendek, inventaris, serta aset lancar lainnya. Sedangkan aset tidak lancar terdiri atas properti, goodwill, surat berharga jangka panjang, aset tak berwujud, dan sebagainya. Keduanya, baik aset lancar maupun aset tidak lancar harus di subtotal serta jumlahkan semua bersama.

3. Identifikasi Kewajiban Anda Sendiri

Pada bagian ini maka wajib disusun seperti item baris dan kemudian total jadi satu. Nah, kewajiban ini juga dibagi jadi 2, pertama kewajiban lancar yang terdiri atas biaya yang masih harus dibayar, akun utang, pendapatan tangguhan, kertas komersial, bagian lancar hutang jangka panjang, dan lain-lain. Lalu untuk kewajiban tidak lancar terdiri atas pendapatan ditangguhkan yang tidak lancar, hutang jangka panjang, kewajiban sewa jangka panjang, serta liabilitas tidak lancar lain-lainnya.

4. Menghitung Adanya Ekuitas Pemegang Saham

Item baris pada bagian ini biasanya meliputi saham preferen, saham biasa, pendapatan yang disimpan, serta saham treasury. Sehingga bisa disimpulkan bila organisasi atau perusahaan dipegang satu pemilik saja, maka ekuitas pemegang saham biasanya lebih mudah.

5. Menambahkan Total dari Liabilitas ke dalam Total Saham Pemegang Saham, Lalu Bandingkanlah dengan Aset!

Terakhir, adakanlah perbandingan supaya selalu memastikan bahwasannya neraca ini seimbang. Pisahkan antara akun aktiva tetap dan aktiva lancar agar memudahkan jika ingin tahu jumlah yang terdapat dalam masing-masing aktiva ini. Intinya hal pokok yang wajib dilaksanakan yakni dengan melewati adanya prosedur seperti, membuat suatu jurnal pada neraca, mengupload jurnal di bagian buku besar, membuat suatu laporan untung rugi, serta menyusun laporan perubahan modal.

Dari informasi ini dapat diketahui bahwa pengertian neraca adalah suatu laporan keuangan, yang di dalamnya berisi hal-hal terkait kewajiban satu periode suatu perusahaan, serta informasi lain seperti akun-akun aktiva. Laporan neraca ini sangat penting dibuat oleh setiap perusahaan. Anda juga bisa berkonsultasi terlebih dahulu dengan praktisi & trainer UMKM dari Daya.id mengnai pembuatan neraca untuk usaha yang Anda miliki.

Dengan berkonsultasi kepada ahlinya, Anda bisa membuat laporan neraca keuangan yang tepat dan bermanfaat untuk kelangsungan usaha Anda. Untuk informasi lain terkait tips usaha maupun produk keuangan lainnya. Anda bisa membacanya di Daya.id. Dengan mendaftar di Daya.id semua informasi keuangan bisa diakses dengan gratis dan sangat mudah. Jadi, yuk kunjungi Daya.id sekarang juga!

Sumber:

Diolah dari berbagai sumber

Penilaian :

5.0

1 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Wisnu Dewobroto

Pendamping UMKM

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS