Dirilis

07 November 2022

Penulis

Lucky Lombu

Owned Media adalah media yang ada di bawah kendali perusahaan. Misalnya, website perusahaan, blog, newsletter, dan lainnya. 

Baca Juga: 6 Digital Marketing Tools yang Bisa Digunakan Pemula

Kalau media sosial perusahaan, apakah itu termasuk owned media

 

Media Sosial Bukan Owned Media


Media sosial memang kadang dianggap sebagai media milik perusahaan. Padahal sebenarnya tidak. Media sosial bukan owned media. Kenapa? 

Alasannya sederhana, karena perusahaan tidak punya kendali penuh terhadap experience di dalam media sosial, akses terhadap fans atau followers, dan terhadap penggunaan data.

Misalnya, apakah Anda benar-benar bisa mengakses data akun perusahaan Anda di Facebook? Bahkan, sejak beberapa tahun belakangan, Anda sampai harus menjalankan iklan untuk bisa menjangkau fans atau followers akun Anda. Ya kan?

Maka itu, media sosial lebih cocok jika kita sebut sebagai paid atau earned media

Tapi, apa itu paid media dan earned media? Apa perbedaannya dengan owned media?

 

Paid, Earned, dan Owned Media

Mengutip Harvard Business Review, contoh paid media adalah iklan dan sponsorship, dimana perusahaan harus membayar agar konten yang dibuat bisa sampai kepada audiences

Sementara earned media adalah public relation atau word of mouth, dimana perusahaan mendapat liputan atau exposure dari wartawan atau influencers, secara gratis.

Nah, dari penjelasan itu Anda tentu bisa melihat, perbedaan antara owned media dengan paid atau earned media terletak pada kendali perusahaan terhadap media terkait. 

Tapi, baik paid, earned, atau owned media sama-sama berfungsi untuk meningkatkan awareness dan engagement konsumen terhadap perusahaan atau bisnis. Maka itu, Anda bisa mengombinasikan ketiganya dalam strategi media atau strategi pemasaran di perusahaan Anda.

 

Owned Media: Konten, Komunitas, dan Konteks


Kembali ke owned media. Untuk membantu Anda lebih memahami tentang strategi media tersebut, berikut ini unsur-unsur yang perlu Anda perhatikan dalam owned media.

 

1.    Konten

Content channel adalah dasar dari strategi owned media. Karena Anda butuh saluran untuk mengirim konten secara langsung kepada audiences, tidak melalui media perantara atau pihak ketiga.

Saluran yang biasa digunakan dalam strategi owned media, antara lain: website, katalog, dan newsletter. Selain itu, ada juga yang menggunakan aplikasi mobile

Tapi, apapun saluran yang Anda pilih, kunci suksesnya adalah konten engaging yang relevant dan bernilai bagi pengguna. Anda juga perlu memanfaatkan seluruh data yang ada untuk mempersonalisasi user experiences.

 

2.    Komunitas

Jika content channel berguna untuk menghubungkan Anda dan pengguna, komunitas berguna untuk menekankan hubungan antar pengguna. 

Coba pertimbangkan komunitas virtual atau gathering dan offline event. Bisa berupa percakapan langsung dalam forum diskusi, atau tidak langsung dengan saling membandingkan antar anggota komunitas. 

 

3.    Konteks

Anda perlu mengubah interaksi yang terbatas menjadi pengalaman yang saling terhubung. Dalam hal ini, Anda membutuhkan kemampuan untuk mengambil data, mengombinasikan data kecil dan besar, lalu mengubah data itu menjadi sesuatu yang bernilai untuk konsumen. 

Loyalty dan reward program bisa Anda gunakan jika bisnis Anda adalah perusahaan B2C. Sementara relationship management programs bisa berguna jika Anda menjalanan perusahaan B2B.

 

Owned Media: Nilai, Data, dan Rekan

Jika kita belajar dari strategi owned media yang dijalankan perusahaan besar seperti Nike, Sephora, dan lain-lain, kita bisa menemukan karakteristik dasar. 

Pertama, perusahaan-perusahaan itu menciptakan nilai yang jauh melampaui produk yang dijual. Misalnya, Nike berhasil menciptakan komunitas lari, yang nilainya bagi masyarakat melampaui produk olahraga yang ditawarkan Nike.

Kedua, mereka menggunakan data bukan hanya untuk menarget pesan, tapi juga untuk menciptakan layanan bermanfaat.

Ketiga, mereka memperlakukan masyarakat bukan sebagai konsumen pasif, tapi sebagai rekan atau co-creator aktif.

Baca Juga: 7 Indikator Loyalitas Pelanggan dan Tips Membangunnya

Ya, strategi owned media bisa sangat rumit dan membutuhkan komitmen waktu, energi, dan sumber daya. Bahkan membayar iklan, media buying, menjalankan PR program, dan lainnya, bisa terasa jauh lebih mudah. Tapi jika Anda butuh engagement jangka panjang, Anda perlu mendapatkan kontrol terhadap data dan menciptakan hubungan berkelanjutan dengan konsumen di luar transaksi individual.

Jika Anda butuh penjelasan lebih lanjut terkait topik ini, silakan daftarkan diri Anda di Daya.id, dan konsultasikan kebutuhan Anda di Tanya Ahli.

Sumber:

Berbagai sumbet

Penilaian :

4.9

16 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

TA Herly Marwanto

03 Juli 2023

oooh itu bedanya

Balas

. 0

Dea Indah Riani Putri

26 April 2023

Mantap

Balas

. 0

Dea Indah Riani Putri

26 April 2023

Mantap

Balas

. 0

Ferri kurniawan

09 Desember 2022

👍

Balas

. 0

agusman

12 November 2022

👍👍👍

Balas

. 0

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Wisnu Dewobroto

Pendamping UMKM

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS