Dirilis

09 November 2022

Penulis

Lucky Lombu

UTM adalah alat yang bisa Anda gunakan untuk melacak sumber traffic ke website Anda. Untuk menggunakannya cukup mudah. Anda cukup menambahkan kode tertentu ke URL yang ingin Anda lacak, agar kode tersebut terbaca di analytics—seperti Google Analytics.

Oh ya, UTM adalah singkatan dari Urchin Tracking Module. Sementara URL adalah singkatan dari Uniform Resource Locator, atau biasa dikenal juga sebagai alamat web.

 

Melacak Traffic di Google Analytics

Untuk menjelaskan fungsi UTM dalam analisis traffic ke website, ada baiknya kita membahas sedikit tentang Google Analytics, dan istilah yang ada di Google Analytics terkait sumber traffic.

Google Analytics adalah alat analisis web, yang salah satu fungsinya untuk mengetahui dari mana datangnya traffic ke website atau ke halaman tertentu di dalam website

Baca Juga: Fungsi Google Analytics yang Perlu Diketahui Pemula

Google Analytic mengelompokan asal datangnya traffic dalam beberapa kategori, diantaranya adalah sumber dan medium—atau jika Anda menggunakan versi Bahasa Inggris, maka istilah yang digunakan adalah source dan medium.

Apa maksudnya source dan medium? Secara umum, source menggambarkan asal traffic, sementara medium adalah keterangan tambahan terkait source tersebut. Misalnya, source-nya Google, medium-nya organic. Artinya, traffic tersebut datang secara alami (tanpa iklan) dari mesin pencari Google.

Contoh lain, source-nya btpn.com, medium-nya referral. Artinya, traffic datang dari website lain (referral), yaitu btpn.com.

Agar lebih memahami tentang source/medium ini, ada baiknya Anda mempelajari laporan di Google Analytics, di menu Acquisition, submenu All Traffic.

Selain sumber traffic, Google Analytics juga menyediakan laporan terkait campaign atau kampanye. Ya, kampanye dari aktivitas yang Anda jalankan. Nah, laporan ini biasanya akan terisi jika Anda menuliskan di iklan atau di UTM. 

 

Cara Membuat UTM

Untuk membuat UTM, Anda perlu menyiapkan beberapa keterangan yang akan Anda jadikan kode tracking. Ada empat keterangan yang biasanya wajib Anda berikan, yaitu, website URL, campaign source, campaign medium, dan campaign name. Pengertian keempat istilah ini sudah kita bahas sekilas di atas. 

Anda bisa mengubah campaign source, campaign medium, dan campaign name sesuka hati Anda. Tapi sebaiknya Anda mengingat apa yang Anda tulis, karena itu yang akan muncul di Google Analytics—jika Anda berhasil mendatangkan traffic dari UTM yang Anda buat.

Misalnya Anda menulis campaign source-nya flyer, medium-nya SPG, maka istilah itu yang nantinya akan muncul di laporan Google Analytics.

Cara membuat UTM sangat mudah. Bahkan Anda tidak perlu menghapalnya kode yang rumit. Karena Anda bisa dengan mudah menemukan UTM generator di Google. Misalnya, menggunakan UTM generator di https://ga-dev-tools.web.app/campaign-url-builder/

Anda juga menggunakan UTM generator di website pemendek link seperti bitly.com.

Agar lebih memahami tentang cara membuat UTM, ada baiknya Anda membuka UTM generator dan mencobanya sendiri.

Oke, kita coba simulasikan. Misalnya, kita ingin menjalankan kampanye pinjaman online Bank BTPN untuk pelaku UMKM, melalui beberapa WhatsApp Group. 

  • Website URL. Kita tulis URL yang akan kita targetkan, misalnya "https://www.daya.id/usaha/artikel-daya/keuangan/sahabat-mikro-pinjaman-modal-usaha-yang-tepat-mudah-dan-aman"
  • Campaign source. Karena kita mau tahu apakah ada traffic dari WhatsApp Group A, misalnya kita tulis "WAG A"
  • Campaign medium. Karena kita mau mengelompokan dalam kategori website rekan bisnis, misalnya kita tulis "WAG"
  • Campaign name. Karena kita mau mengelompokan dalam kampanye pinjaman online UMKM, misalnya kita tulis, "Pinjol UMKM"


Hasil akhirnya, UTM akan menjadi "https://www.daya.id/usaha/artikel-daya/keuangan/sahabat-mikro-pinjaman-modal-usaha-yang-tepat-mudah-dan-aman?utm_source=WAG+A&utm_medium=WAG&utm_campaign=Pinjol+UMKM"

Lihat, URL tersebut kini sudah berisi kode unik yang bisa terbaca oleh Google Analytics. Gunakan UTM tersebut, bukan URL awal yang belum memiliki kode unik. 

Nah, jika seseorang klik atau mengunjungi UTM berisi kode unik itu, maka data source dan medium yang Anda tulis akan terbaca di laporan Google Analytics. Anda juga bisa tahu, ada berapa sih traffic yang datang dari WAG A.

Jika Anda memiliki beberapa WAG, Anda tinggal menyesuaikan ingin campaign source di UTM generator, misalnya menjadi "WAG B", "WAG C" dan seterusnya. Dengan demikian, Anda juga bisa membandingkan, WAG mana yang mendatangkan lebih banyak traffic.

Konsep membandingkan performa ini juga bisa Anda manfaatkan jika Anda menjalankan menyebar flyer berisi alamat website Anda, dengan menggunakan jasa 10 SPG (Sales Promotion Girl). Anda berharap seluruh SPG bisa bekerja dengan semangat dan mendatangkan konsumen potensial ke website Anda dong. Tapi, jika masing-masing SPG menggunakan UTM berbeda, maka Anda bisa tahu mana SPG dengan flyer paling banyak mendatangkan traffic.

Biar URL-nya tidak terlalu panjang, Anda bisa mengubahnya menjadi link pendek atau menjadi QR Code. Ya kan?

Baca Juga: 6 Digital Marketing Tools yang Bisa Digunakan Pemula

Selamat mencoba. Jika Anda punya pertanyaan terkait topik ini, silakan kunjungi Tanya Ahli dan berkonsultasi bersama para pakar. Pastikan Anda sudah lebih dulu mendaftarkan diri, agar Anda bisa mengakses seluruh fitur di Daya.id.

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

4.9

12 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

putra astaman

14 September 2023

Oke

Balas

. 0

Dea Indah Riani Putri

20 April 2023

Good artickel

Balas

. 0

Dea Indah Riani Putri

20 April 2023

Good artickel

Balas

. 0

Dea Indah Riani Putri

18 April 2023

👍

Balas

. 0

putra astaman

21 November 2022

Ok

Balas

. 0

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Nur Anasta Rahmat

Digital Marketing Expert

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS