Dirilis

06 Desember 2019

Penulis

Tim Daya Tumbuh Usaha

Ketika Anda pergi ke sebuah restoran, siapa yang pertama kali Anda temui?

Ya, benar para waiter (pramusaji pria) atau waitress (pramusaji wanita). Coba bayangkan, jika mereka menyambut kedatangan Anda dengan penampilan lusuh dan bersikap acuh. Apa yang terlintas dibenak Anda? Pastinya Anda akan berasumsi negatif tentang pelayanan dan manajemen restoran bersangkutan.

Terkadang hal-hal itu dianggap kecil dan wajar bahkan kurang dipedulikan. Namun, tahukah Anda, pelayanan para pramusaji sangat vital perannya dalam memberikan kesan pertama mengenai restoran kepada konsumen? Sehingga, mau tidak mau Anda harus terus menjaga performa pelayanan mereka.

Nah, berikut ini beberapa upaya sederhana yang bisa dilakukan untuk menjaga performa para pramusaji:

1. Terapkan standarisasi dalam penampilan dan kebersihan pramusaji
Waiter dan waitress adalah pihak pertama yang ditemui oleh konsumen. Sehingga  penampilan mereka  harus selalu dijaga, berdasarkan kesopanan dan kesantunan daerah di mana usaha restoran tersebut beroperasi.

Pakaian seorang pramusaji tidak perlu terlalu berlebihan dan mencolok, tidak harus mewah namun  tetap bersih. Saat menjalankan tugas tidak harus mengenakan perhiasan yang berlebih, yang dapat mengganggu pergerakan. Tidak perlu memakai wewangian atau parfum, karena selera wewangian berbeda untuk setiap konsumen.  Wewangian yang terlalu mencolok bisa mencemari menu makanan, karena menu makanan   dapat menyerap aroma lingkungan.  Apabila ini terjadi, hal ini dapat mengganggu selera makan para konsumen, terlebih jika wewangian tersebut tidak disukai.

Walaupun tidak memakai wewangian, bau badan juga harus tetap dijaga. Meskipun disebabkan oleh hormon atau kebersihan badan, sebaiknya Anda memberikan saran kepada pelayan untuk menyediakan bedak yang dapat membunuh bakteri penyebab munculnya bau badan. Bedak tersebut bisa ditemukan secara mudah di pasar dan usahakan bedak yang dipilih tidak memiliki aroma menyengat.

2. Gunakan pembagian area kerja dengan sistem rotasi
Jika usaha restoran Anda memiliki area yang luas, sehingga melibatkan beberapa waiter dan waitress dalam operasinya, Anda bisa melakukan pembagian kerja berdasarkan area kerja dengan sistem rotasi. Sebab, dalam keseharian restoran, terdapat area yang menjadi favorit para konsumen. Melalui pembagian tersebut, diharapkan semua kru bisa merasakan perbedaan di masing-masing area restoran dan menimbulkan kesetaraan tugas di antara para kru.

3. Terapkan sistem kerja yang efektif
Rutinitas kerja pramusaji yang sibuk, terlebih pada jam-jam tertentu, sering mempercepat kelelahan fisik. Maka dari itu sistem kerja harus diatur dengan baik dan efisien.

Walaupun jarak lingkungan kerja para kru pelayan relatif pendek, namun jika tidak efisien dan sistematis, hal itu tetap akan mempercepat tingkat kelelahan para pramusaji. Untuk menghindari kelelahan, Anda bisa menerapkan sistem pengambilan dan pengantaran sekaligus ketika pelayan sedang mengambil hidangan dan peralatan kotor, termasuk memantau kebersihan area kerja.

Strategi lain yang bisa digunakan untuk memperlama kelelahan fisik pramusaji adalah dengan melakukan kerjasama dengan kru dapur yang bertugas mengolah menu pesanan, agar selalu menginformasikan stok persedian yang masih tersedia. Sehingga pelayan Anda tidak harus bolak-balik untuk mengurus hidangan yang habis dan menghindari kekecewaan konsumen jika mengetahui hidangan yang dipesan tidak tersedia.

Jadi, jika ingin memuaskan pelanggan melalui pelayanan restoran Anda. Buat dulu karyawan puas dengan sistem pengelolaan Anda. Pelayanan internal yang memuaskan akan mempengaruhi pelayanan eksternal.

Selamat Mencoba

Sumber:

Sutie Rahyono

Penilaian :

5.0

2 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Arrino Fatra

07 Juni 2023

Mantap

Balas

. 0

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Ari Handojo

Business Coach

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS