Dirilis

04 Desember 2023

Penulis

Havie Abdul Gafur

Indonesia sebagai negara dengan penduduk terpadat nomor 4 di dunia, saat ini sedang mengalami fenomena bonus demografi, yang menawarkan peluang besar untuk pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakatnya. Namun, sambil mengejar keuntungan dari bonus demografi, Indonesia juga dihadapkan pada sejumlah tantangan yang memerlukan strategi dan kebijakan yang bijak untuk memaksimalkan potensi ini.

Bonus demografi adalah fenomena dimana jumlah penduduk usia produktif (usia kerja) dalam suatu negara melebihi jumlah penduduk yang tidak produktif seperti anak-anak dan lansia. Peluang ekonomi yang cukup besar dan tantangan yang hadir karena bonus demografi akan dibahas dan bagaimana potensi manfaatnya, dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengoptimalkan peluang ini.

 

Apa Itu Bonus Demografi?

Bonus demografi terjadi ketika persentase penduduk usia produktif (biasanya antara 15-64 tahun) lebih tinggi daripada penduduk usia yang tidak produktif (di bawah 15 tahun dan di atas 64 tahun). Fenomena ini dapat menjadi hal yang cukup positif karena menghasilkan surplus tenaga kerja, menggerakkan pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan standar hidup.

 

Potensi Manfaat Bonus Demografi

Berikut ini potensi manfaat bonus demografi:

 

a. Pertumbuhan Ekonomi:

Jumlah penduduk usia produktif yang tinggi dapat meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan pendapatan per kapita karena lebih banyak orang dapat berkontribusi pada kegiatan ekonomi yang berlangsung di Indonesia.

 

b. Investasi Pendidikan:

Fenomena bonus demografi akan memberikan kesempatan untuk meningkatkan investasi dalam pendidikan dan pelatihan. Serta menjadi hal yang potensial untuk menciptakan tenaga kerja yang terampil dan terlatih.

 

c. Konsumsi dan Pasar Dalam Negeri:

Bonus demografi dapat memicu pertumbuhan konsumsi dan menciptakan pasar domestik yang kuat. Selain itu bonus demografi ini juga akan berdampak pada meningkatnya permintaan akan berbagai produk dan layanan.

 

Tantangan Bonus Demografi

Lalu, apa tantangan bonus demografi?

 

a. Pendidikan dan Keterampilan:

Bonus demografi akan menyebabkan beberapa tantangan di sektor pendidikan dan keterampilan karena akan dibutuhkan investasi besar dalam pendidikan dan pelatihan untuk mengoptimalkan fenomena tersebut. Memiliki tenaga kerja yang memiliki keterampilan yang sesuai dengan tuntutan pasar merupakan hal yang menjadi tantangan yang harus dihadapi dalam bonus demografi.  

 

b. Lapangan Kerja dan Ketersediaan Pekerjaan:

Dikarenakan adanya penduduk dengan usia produktif yang lebih besar, maka diperlukan adanya penciptaan lapangan kerja yang cukup untuk menyerap tenaga kerja yang ada. Selain itu, banyak hal yang harus dilakukan untuk dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi yang dapat menyerap tenaga kerja.

 

c. Kesejahteraan dan Pelayanan Sosial:

Namun karena usia produktif yang lebih besar maka pada suatu waktu akan terjadi peningkatan jumlah penduduk usia lanjut, sehingga perlu meningkatkan sistem kesejahteraan dan layanan sosial. Hal ini menjadi tantangan tersendiri karena akan berdampak pada penyediaan perawatan kesehatan dan dukungan bagi lansia.

 

Strategi Mengoptimalkan Bonus Demografi

Dengan adanya potensi dan tantangan bonus demografi, maka diperlukan strategi mengoptimalkan bonus demografi yang terjadi di Indonesia antara lain:

 

a. Investasi dalam Pendidikan dan Pelatihan:

Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan untuk menciptakan tenaga kerja yang terampil. Selain itu, dapat dilakukan usaha untuk menyesuaikan kurikulum dengan kebutuhan pasar tenaga kerja.

 

b. Peningkatan Infrastruktur Ekonomi:

Peningkatan infrastruktur ekonomi menjadi salah satu strategi yang jitu karena investasi dalam infrastruktur ekonomi untuk mendukung pertumbuhan sektor-sektor yang dapat menciptakan lapangan kerja. Hal tersebut dapat diperkuat dengan meningkatkan konektivitas untuk mempermudah distribusi barang dan jasa.

 

c. Kebijakan Pro-Kelahiran dan Keluarga:

Ketika bonus demografi terjadi, maka usia produktif yang seharusnya mulai berkeluarga, terkadang akan memilih untuk dapat bekerja lebih keras sehingga dapat berdampak dengan ketidakinginan untuk memiliki keluarga. Sehingga diperlukan inisiatif untuk dapat mendorong kebijakan yang mendukung keluarga dan kelahiran. Selain itu, hal yang dapat dilakukan adalah memastikan bahwa keluarga memiliki akses ke layanan kesehatan dan pendidikan.

Bonus demografi dapat menjadi kekuatan besar untuk pertumbuhan ekonomi, asalkan tindakan yang tepat diambil. Pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat perlu bekerja sama untuk mengatasi tantangan dan memaksimalkan potensi yang ditawarkan oleh bonus demografi. Dengan strategi yang tepat, negara dapat mengalami lonjakan pertumbuhan yang berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Anda juga dapat berkonsultasi dengan mitra ahli tepercaya kami melalui fitur Tanya Ahli. Selain itu, untuk informasi lain terkait usaha, Anda bisa membacanya di daya.id. Dengan mendaftar di daya.id semua informasi terkait kesehatan bisa diakses dengan gratis dan sangat mudah. Jadi, yuk kunjungi daya.id sekarang juga!

Sumber:

Artikel : Berbagai sumber

Foto : freepik.com

Penilaian :

4.8

33 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Joshua Agustinus Panggabean

21 Desember 2023

Terima kasih infonya ๐Ÿ‘

Balas

. 0

Fando hari susetyo

19 Desember 2023

๐Ÿ‘

Balas

. 0

Farah Hani Itsna Nabila

19 Desember 2023

ooo begitu...

Balas

. 0

EGON MARTIN

15 Desember 2023

Mantab..informasinya..๐Ÿ‘

Balas

. 0

EGON MARTIN

14 Desember 2023

Terima kasih infonya Daya ID.๐Ÿ‘

Balas

. 0

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Ari Handojo

Business Coach

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS