Dirilis

31 Desember 2023

Penulis

Windi Berlianti

Memulai perusahaan rintisan, atau yang sering disebut sebagai startup, adalah sebuah langkah berani menuju dunia bisnis. Selain legalitas dan perizinan usaha, startup juga memerlukan dokumen-dokumen hukum yang penting untuk melindungi perjalanan bisnisnya. Salah satu hal yang krusial adalah pembuatan perjanjian atau kontrak bisnis. Ini adalah langkah penting dalam mengatur hak dan kewajiban semua pihak yang terlibat, serta untuk melindungi bisnis dari potensi permasalahan hukum di masa depan. 

 

Jenis Perjanjian Bisnis Startup

Jenis perjanjian bisnis yang diperlukan oleh sebuah startup dapat beragam tergantung pada jenis usaha yang dijalankan. Dalam artikel ini, kita akan membahas 6 perjanjian dasar yang sebaiknya dimiliki oleh sebuah startup.

 

1.    Perjanjian Pendiri (Founders Agreement)

Perjanjian Pendiri, atau Founders Agreement, adalah dokumen yang mengatur hubungan antara dua atau lebih pendiri perusahaan startup. Dokumen ini mencakup berbagai aspek, termasuk peran masing-masing pendiri, hubungan di antara mereka, dan pernyataan bahwa hasil kerja pendiri merupakan aset perusahaan di masa depan. Meskipun Founders Agreement tidak diwajibkan secara hukum, hal ini sangat penting untuk meminimalisir konflik di antara pendiri, terutama jika perusahaan nantinya akan menjadi Perseroan Terbatas (PT). Dokumen ini juga dapat mengatur prosedur pengakhiran perjanjian jika terjadi ketidaksepakatan di antara pendiri, seperti konsekuensi jika salah satu pendiri memutuskan untuk keluar atau menjual sahamnya kepada pihak lain.

 

2.    Perjanjian Pembiayaan (Financing Agreement)

Perjanjian Pembiayaan, atau Financing Agreement, biasanya mengatur hak dan kewajiban perusahaan terhadap para pemodal atau pemberi pinjaman, seperti investor, modal ventura, atau lembaga keuangan. Dokumen ini berisi ketentuan-ketentuan tentang cara pembiayaan akan dilaksanakan, imbalan yang diberikan kepada para pemodal, dan jangka waktu pembiayaan. Penting untuk memperhatikan sejauh mana para pemodal atau investor memiliki pengaruh dalam pengelolaan startup, karena jika mereka memiliki mayoritas saham, bisa muncul konflik antara para pendiri dan para pemodal. Oleh karena itu, perjanjian investasi akan mengatur hak dan kewajiban para pemodal dalam bisnis tersebut.

 

3.    Perjanjian Kerja (Employment Agreement)


Perjanjian Kerja, atau Employment Agreement, mengatur ketentuan penting antara perusahaan dan karyawan yang akan bekerja dalam startup. Dokumen ini mencakup penawaran kerja, kebijakan perusahaan, serta hak dan kewajiban kedua belah pihak. Hal ini penting untuk melindungi rahasia perusahaan dan mengatur hubungan antara perusahaan dan karyawan.

 

4.    Perjanjian Rahasia (Non-disclosure Agreement)

Perjanjian Rahasia, atau Non-Disclosure Agreement (NDA), adalah dokumen yang memastikan bahwa penerima informasi akan menjaga kerahasiaan data yang mereka terima dan hanya akan menggunakannya sesuai dengan yang disepakati. Ini diperlukan untuk melindungi rahasia bisnis Anda, karena penyalahgunaan informasi ini bisa berakibat serius bagi perusahaan. NDA dapat diberikan kepada calon investor, calon pemegang saham, atau bahkan karyawan perusahaan Anda.

 

5.    Kebijakan Privasi (Privacy Policy

Kebijakan Privasi adalah dokumen yang umumnya digunakan dalam bisnis digital seperti aplikasi dan situs web. Kebijakan ini mengatur bagaimana data pengguna yang mengakses situs web atau aplikasi perusahaan diperlakukan. Dalam era ketatnya privasi data, pemerintah telah mengatur perlindungan data pribadi, yang mengharuskan penyelenggara sistem elektronik untuk menjaga data pribadi pengguna dengan baik.

 

6.    Term of Use Agreement

Term of Use Agreement adalah perjanjian antara perusahaan atau pengelola aplikasi/situs web dengan pengguna atau konsumen yang akan menggunakan layanan perusahaan. Dokumen ini mengatur batasan tanggung jawab perusahaan dan aturan penggunaan layanan atau situs tersebut. Ini membantu melindungi perusahaan dari klaim atau tuntutan yang mungkin timbul dari penggunaan layanan mereka.

Penting untuk diingat bahwa semua perjanjian ini dirancang untuk melindungi startup dari potensi risiko hukum dan konflik di masa depan. 

Dalam mengembangkan perusahaan rintisan, Anda mungkin memerlukan bantuan dari seorang ahli hukum yang dapat membantu Anda merancang perjanjian yang sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda. Memiliki dokumen hukum yang tepat dan komprehensif adalah langkah penting dalam menjalankan bisnis dengan aman dan nyaman. 

Jika Anda mengalami kesulitan dalam menyusun perjanjian ini, konsultasikan dengan seorang ahli hukum atau perusahaan hukum yang kompeten untuk mendapatkan panduan dan dukungan yang sesuai. 

Jangan pernah mengabaikan pentingnya perjanjian hukum dalam bisnis startup Anda. Perjanjian adalah dasar bagi kesuksesan jangka panjang perusahaan Anda dan dapat membantu Anda mengatasi hambatan hukum yang mungkin muncul di sepanjang perjalanan. Hal ini guna menjalankan bisnis secara aman, nyaman dan tentunya melindungi perusahaan Anda jika terjadi sengketa. 

Jika startup Anda mengalami kesulitan dalam membuat perjanjian, segera konsultasikan di Tanya Ahli secara gratis. Pastikan Anda sudah mendaftar di Daya.id.

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

4.7

3 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Budiyanto

12 Januari 2024

Maķasih informasinya mantap

Balas

. 0

Budiyanto

11 Januari 2024

👍

Balas

. 0

M yusuf hutasuhut

03 Januari 2024

Thanks infonya

Balas

. 0

Ferri kurniawan

02 Januari 2024

👍

Balas

. 0

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Windi Berlianti

Pakar Hukum dan Perizinan

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS