Dirilis

29 Juli 2020

Penulis

Muliany

Pandemi Covid-19 telah membuat sebagian orang berkurang pendapatannya. Akibatnya, mau tidak mau, efisiensi harus dilakukan. Sementara, pengeluaran yang selama ini muncul, tentu tidak mudah untuk dikurangi begitu saja. Seperti halnya pengeluaran untuk asuransi (kesehatan, jiwa, dan kerugian) bagi yang memilikinya.

Bila asuransi tidak dibayarkan, otomatis proteksi atau manfaat yang didapat dari asuransi akan berhenti atau hilang.  Bila ada kejadian tidak terduga muncul pada masa pandemi, misalnya sakit berat, harus masuk rumah sakit, kecelakan mobil, atau kebakaran rumah, tentu akan semakin menambah derita ekonomi maupun psikologis.

Pertanyaannya, bagaimana melakukan manajemen asuransi pada masa pandemi COVID-19? Apakah kita harus menghentikan pembayaran asuransi? Karena biasanya, asuransi meski sangat penting, justru yang pertama kali dikorbankan ketika ada krisis pendapatan, dengan alasan asuransi adalah semacam tabungan. Karena sifatnya tabungan, maka ia dapat menggantikan uang cash yang berkurang atau hilang karena krisis pendapatan.

Tiga Jenis Kebutuhan

Sebelum kita membahas pertanyaan-pertanyaan tersebut di atas, seperti yang kita ketahui bahwa manusia memiliki banyak sekali kebutuhan bahkan tidak terbatas jumlahnya. Namun pada dasarnya kebutuhan tersebut dapat kita kelompokan ke dalam 3 jenis:
  1. Kebutuhan primer. Kebutuhan ini berkaitan dengan kebutuhan dasar untuk bertahan hidup
  2. Kebutuhan sekunder. Kebutuhan ini berkaitan dengan usaha untuk menciptakan atau menambah kebahagiaan hidup
  3. Kebutuhan tersier. Kebutuhan tersier adalah kebutuhan yang bertujuan untuk meningkatkan harga diri seseorang

Dalam mengelola keuangan, alangkah baiknya kita melihat dari 3 jenis kebutuhan ini. Penuhilah kebutuhan primer terlebih dahulu, dilanjutkan dengan kebutuhan sekunder dan kemudian kebutuhan tersier.

Sesuai dengan perkembangan zaman, kebutuhan dasar/ primer  ini menjadi semakin berkembang dan tidak hanya sekedar sandang, pangan, papan. Sebagai contoh, saat ini kebutuhan akan pendidikan, kesehatan, kendaraan, modal usaha pun telah menjadi kebutuhan primer.

Relaksasi Asuransi

Pemerintah menghimbau perusahaan asuransi untuk memberikan perpanjangan batas waktu pembayaran premi kepada pemegang polis yang terkena dampak COVID-19, yaitu selama 4 bulan. Namun pemerintah memberikan kebebasan kepada perusahaan asuransi dalam penerapannya.

Nah, terkait hal ini, yang dapat Anda lakukan adalah:

1. Penerapan kebijakan pemerintah
Tanyakan kepada agen asuransi atau perusahaan asuransi Anda tentang ada tidaknya penerapan kebijakan pemerintah pada perusahaan asuransi  yang Anda punyai. Ada perusahaan asuransi yang memberikan keringanan dalam bentuk penundaan pembayaran selama 4 bulan, dengan tetap mendapatkan manfaat-manfaat proteksi, namun setelah bulan kelima hingga kesembilan, Anda diminta membayarkan 1,5 – 2x premi yang seharusnya dibayarkan.

Tentunya Anda harus benar-benar berhitung dengan kondisi usaha atau finansial Anda, apakah di bulan kelima sampai kesembilan tersebut, Anda akan mampu membayarkan sejumlah premi yang diminta. Bila Anda mampu, ambilah program tersebut, bila tidak, lakukan cara yang kedua.

2. Lakukan cuti premi
Pada beberapa produk asuransi, terdapat kebijakan cuti premi apabila kondisi ekonomi nasabah sedang tidak stabil. Cuti Premi adalah suatu kondisi bagi nasabah asuransi untuk dapat sementara berhenti membayar premi, sesuai dengan ketentuan dan persyaratan yang berlaku, seperti:
  • Usia polis Anda telah di atas 2 tahun. Ini hanya contoh. Setiap perusahaan asuransi memiliki kebijakan yang berbeda
  • Anda secara teratur membayar seluruh premi pada periode dua tahun tersebut
  • Polis memiliki nilai tunai yang cukup guna membayar biaya asuransi serta administrasi.

Ingat, cuti premi sebaiknya diambil dalam kondisi darurat dan periode waktu yang pendek, karena cuti Premi dalam waktu lama akan mengakibatkan nilai tunai habis dan polis menjadi batal/lapsed. Apabila ini terjadi dan Anda hendak meneruskan kembali perlindungan asuransi, maka:
  • Anda harus melalui  rangkaian proses underwriting ulang. Di sini ada kemungkinan permohonan Anda ditolak, atau malah dikenakan premi tambahan, misalkan karena kondisi kesehatan Anda telah berubah
  • Anda harus melalui masa tunggu asuransi baru. Di sini Anda belum terlindungi dari risiko pada masa tunggu tersebut
  • Anda kehilangan kesempatan mendapatkan pengembangan atas investasi sebelumnya dan harus mulai menabung kembali untuk menambah nilai tunai.
  • Yang perlu Anda cermati di saat akan atau telah mengambil cuti premi yaitu:
  • Monitor sisa nilai tunai yang ada agar polis tetap berlaku dan perlindungan asuransi terus berjalan dengan cara melanjutkan pembayaran premi
  • Pastikan semua manfaat dan perlindungan asuransi tetap berlaku.

Dengan mempertimbangkan risiko-risiko cuti premi, apabila Anda merasa hal tersebut memadai dengan kondisi ekonomi Anda, segera lakukan. Namun bila tidak, lakukan langkah ketiga.

3. Penurunan manfaat asuransi
Cobalah berdiskusi dengan pihak perusahaan asuransi untuk menurunkan premi yang sesuai dengan kondisi keuangan Anda, yang tentu saja disertai dengan penurunan manfaat proteksi. Namun, tetap lebih baik untuk memiliki proteksi diri, daripada tidak sama sekali mengingat resiko kesehatan dapat terjadi kapanpun dan kepada siapa pun.

Jadi dengan adanya relaksasi asuransi, ada masa buat Anda untuk bernafas dan mengatur kembali keuangan Anda, dan ada masa di mana Anda bisa mencari sumber pendapatan lain.

Dengan tetap memiliki asuransi selama masa krisis, Anda tetap terlindungi. Dan kemungkinan kesulitan keuangan selama masa pandemi tidak akan membesar, terutama ketika ada kejadian tak terduga seperti sakit, kematian, kecelakaan, dan sebagainya.

Ingat, sebelum Anda mengambil keputusan soal manajemen pembayaran asuransi cara di atas, lakukan lebih dahulu pengecekan dan identifikasi pengeluaran-pengeluaran Anda (suami dan istri) secara lebih detail dan juga terbuka. Kemudian pastikan tingkat pemasukan yang bisa Anda peroleh setiap bulannya. Akan percuma relaksasi asuransi apabila Anda tidak betul-betul mengenal posisi keuangan Anda. Salah perhitungan akan menyebabkan persoalan keuangan yang lebih berkepanjangan.

Bila cash flow keuangan Anda memang sudah negatif, lakukan upaya untuk menambah pendapatan lewat usaha. Alangkah baiknya Anda membaca artikel peluang usaha di saat pademi dan artikel usaha online untuk pemula di masa pademi COVID-19.

Belajar soal manajemen pembayaran  asuransi, sekarang saatnya Anda mulai mengelola cash flow menjadi lebih tertib dan teratur, agar sedikit demi sedkit  terbebas dari stres. Apabila Anda ingin tahu lebih jauh bagaimana solusi keuangan di masa pandemi, silakan membaca artikel solusi menghadapi masalah keuangan di masa pademi COVID-19.

Jika Anda masih memiliki pendapat terkait artikel ini silahkan tuliskan di kolom komentar dan apabila ada hal yang ingin dikonsultasikan terkait keuangan Anda saat ini, silakan bertanya kepada ahli pada kolom ‘Tanya Ahli’ di Daya.id

Sumber:

Diolah dari berbagai sumber

Penilaian :

5.0

1 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Ari Handojo

Business Coach

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS